Buket Bunga Dari Kancing Baju, Kreasi Anak Homeschooling

Membuat Buket Bunga dari Kancing Baju adalah salah satu kegiatan Life Skill Class yang diselenggarakan oleh Homeschooling Bintang. Tujuannya adalah mengajarkan keterampilan hidup (life skills) kepada anak-anak atau remaja melalui proyek kerajinan tangan, karena hal ini adalah cara yang sangat efektif untuk mengasah kreativitas mereka, serta mengajarkan nilai-nilai seperti ketekunan, perencanaan, dan kerja tim. Salah satu proyek yang menarik dan bermanfaat dalam kelas life skill adalah membuat buket bunga dari kancing. Selain menghasilkan kerajinan yang indah, proyek ini juga mengajarkan banyak keterampilan praktis.

Membuat kerajinan tangan adalah cara yang menyenangkan untuk mengekspresikan kreativitas dan menghasilkan barang-barang unik. Salah satu proyek kerajinan yang menarik adalah membuat buket bunga dari kancing baju. Selain dapat menggunakan bahan-bahan yang mudah ditemukan di rumah, hasilnya pun bisa sangat cantik dan dekoratif. Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat buket bunga dari kancing baju:

 Bahan yang Diperlukan:

– Kancing baju (berbagai ukuran dan warna)

– Renda atau pita untuk hiasan

– Pot kecil atau wadah berbentuk ember

– Kawat bunga atau kawat tipis

– Lem tembak atau lem kuat

– Jarum dan benang

– Daun plastik atau daun kering (opsional)

– Gunting

 Langkah-langkah Membuat Buket Bunga dari Kancing Baju:

  1. Mempersiapkan Wadah Buket

 Siapkan pot kecil atau wadah berbentuk ember yang akan digunakan sebagai tempat bunga. Anda bisa menggunakan pot plastik kecil atau wadah daur ulang yang ada di rumah. Jika ingin menambahkan sentuhan pribadi, Anda bisa menghias pot dengan kain, pita, atau cat untuk memberikan kesan lebih menarik.

  1. Membuat Bunga dari Kancing
  • Ambil beberapa kancing baju dengan berbagai ukuran dan warna yang sesuai dengan tema bunga yang ingin Anda buat. Pilih kancing yang memiliki lubang atau tanpa lubang, tergantung pada desain bunga yang diinginkan.
  • Untuk membuat bunga, pasang kancing pada kawat bunga. Ambil kawat dan masukkan melalui lubang kancing, jika kancing memiliki lubang. Jika tidak, Anda bisa menggunakan lem untuk menempelkan kancing pada kawat.
  • Bentuk kelopak bunga dengan menempelkan beberapa kancing pada kawat dengan pola melingkar atau menyusun kancing secara berlapis-lapis agar terlihat seperti kelopak bunga.
  1. Membuat Batang dan Daun

Ambil kawat bunga yang lebih panjang untuk membuat batang bunga. Jika Anda ingin menambahkan daun, Anda bisa menggunakan daun plastik atau daun kering yang ditempelkan pada batang menggunakan lem. Anda juga bisa membuat daun dari kain atau kertas dengan cara melipatnya dan menjepitnya di sepanjang batang bunga.

  1. Menempelkan Bunga ke Wadah

Setelah selesai membuat bunga dan batang, masukkan ujung kawat bunga ke dalam pot kecil atau wadah ember. Gunakan lem tembak atau lem kuat untuk memastikan kawat tertahan dengan baik di dalam pot. Jika Anda ingin menambahkannya dengan dekorasi lainnya, Anda bisa menutupi bagian atas pot dengan kain atau bahan hiasan lainnya.

  1. Finishing

 Setelah bunga dan batang terpasang dengan rapi, tambahkan pita atau renda di sekitar bagian luar pot untuk memberikan kesan lebih elegan. Anda bisa menggantungkan pot ini sebagai dekorasi di ruangan atau memberikannya sebagai hadiah unik untuk teman atau keluarga.

Tips Tambahan:

– Gunakan kancing dengan berbagai tekstur dan warna untuk menambah variasi pada bunga.

– Untuk lebih variatif, kita bisa menambahkan beberapa bunga dengan ukuran yang berbeda dalam satu wadah.

Membuat buket bunga dari kancing baju adalah cara yang menyenangkan untuk mendaur ulang bahan-bahan lama dan menghasilkan dekorasi yang unik. Dengan sedikit kreativitas, Anda dapat menghasilkan kerajinan yang cantik dan berguna, baik untuk hiasan rumah maupun sebagai hadiah spesial untuk orang tersayang.

 

Artikel ini disusun oleh:
Khanaya Talita
Mahasiswa Program Pengenalan Lingkungan Persekolahan (PLP) Universitas Negeri Surabaya
dari Jurusan S1 Pendidikan Luar Biasa

Read More

Bakti Sosial di Bulan Ramadan Bersama Homeschooling Bintang

Ramadhan merupakan bulan penuh berkah yang menjadi momentum bagi umat Muslim untuk memperbanyak amal ibadah, salah satunya dengan melaksanakan kegiatan bakti sosial (baksos). PKBM Homeschooling Bintang, sebagai lembaga pendidikan yang peduli terhadap sesama, menyelenggarakan kegiatan baksos di bulan Ramadhan untuk memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar yang melibatkan langsung siswa-siswanya. Kegiatan ini diadakan sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat sekitar, sekaligus untuk menumbuhkan rasa empati dan solidaritas pada generasi muda. Kegiatan baksos yang dilaksanakan oleh PKBM Homeschooling Bintang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran sosial siswa-siswa dalam membantu mereka yang kurang beruntung. Selain itu, kegiatan ini juga mengajarkan nilai-nilai berbagi, keikhlasan, dan pentingnya gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan melibatkan siswa dalam kegiatan ini, PKBM Homeschooling Bintang berharap dapat menanamkan semangat kepedulian yang akan terus tumbuh dalam diri mereka, tidak hanya di bulan Ramadhan tetapi sepanjang tahun.

Dalam penyebaran titik lokasi Baksos Tahun ini  meliputi Daerah Sidosermo, margorejo,Prapen, Ngagel, Semolowaru, Bratang, BarataJaya, Tenggilis Dan Kendangsari. Tidak hanya siswa saja yang berpartisipasi namun ada kakak-kakak staff,  Tutor, dan kakak PLP.

Kegiatan baksos yang dilaksanakan di bulan Ramadhan ini memberikan banyak manfaat, baik bagi penerima bantuan maupun bagi para siswa dan pengajar yang terlibat dalam kegiatan tersebut manfaatnya di antara lain Meningkatkan Kepedulian Sosial bagi Para siswa dan pengajar belajar untuk lebih peduli terhadap sesama, memahami pentingnya berbagi, dan mengembangkan rasa empati terhadap mereka yang membutuhkan. Mempererat Tali Silaturahmi Melalui kegiatan ini, hubungan antara PKBM Homeschooling Bintang dengan masyarakat sekitar semakin erat. Silaturahmi yang terjalin ini menjadi sarana yang baik untuk saling mendukung dan bekerja sama dalam membangun lingkungan yang lebih baik. Mengajarkan Nilai-Nilai Kebaikan dalam Kegiatan ini juga menjadi sarana untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan, kebersamaan, dan kepedulian sosial kepada generasi muda. Dengan begitu, mereka tumbuh menjadi individu yang lebih peduli terhadap orang lain dan lingkungan sekitar.

 

Artikel ini disusun oleh:
Malla Rusdianah
Mahasiswa Program Pengenalan Lingkungan Persekolahan (PLP) Universitas Negeri Surabaya
dari Jurusan S1 Pendidikan Luar Sekolah

Read More

Mengenal Perbedaan Pendidikan Formal, Informal, dan Nonformal: Membuka Cakrawala Pembelajaran Sepanjang Hayat

Pendidikan merupakan sebuah perjalanan tanpa akhir dalam hidup, hadir dalam beragam bentuk dan jalur. Seringkali kita terpaku pada satu jenis pendidikan, yakni pendidikan formal yang terstruktur dan berjenjang. Namun, perlu diketahui bahwa pembelajaran sesungguhnya melampaui batas ruang kelas dan kurikulum terstandar. Tanpa kita sadari, proses belajar terus berlangsung melalui interaksi sehari-hari dan berbagai kegiatan di luar sistem sekolah. Inilah esensi dari pendidikan informal dan nonformal, dua pilar yang melengkapi pendidikan formal dalam membentuk individu yang utuh dan berpengetahuan luas. Ketiga jenis pendidikan ini tentunya memiliki perbedaan karakteristik. Artikel ini bertujuan untuk mengupas tuntas perbedaan mendasar antara ketiganya, membuka cakrawala kita terhadap berbagai jalur pembelajaran yang tersedia, dan menggarisbawahi pentingnya setiap jenis pendidikan dalam pengembangan diri.

Pendidikan Formal : Tersruktur dan Berjenjang


(Source : detik.com/bali/berita)

Pendidikan formal adalah jenis pendidikan yang terstruktur, terorganisir, dan memiliki kurikulum yang jelas. Pendidikan formal mengikuti kurikulum yang telah ditetapkan dan terstandar, yang mencakup mata pelajaran atau bidang studi yang harus dipelajari. Biasanya diselenggarakan oleh lembaga-lembaga pendidikan resmi seperti sekolah dan perguruan tinggi. Tujuan utama pendidikan formal adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan yang terstruktur serta mempersiapkan peserta didik untuk jenjang pendidikan berikutnya atau memasuki dunia kerja. Proses pembelajaran dalam pendidikan formal umumnya melibatkan pengajar professional, evaluasi yang terstruktur, dan diakhiri dengan pemberian sertifikat atau ijazah yang diakui secara resmi. Ciri khas pendidikan formal adalah adanya jenjang pendidikan yang sistematis, mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi.

Pendidikan Informal : Pembelajaran melalui kehidupan sehari-hari


(Source : Liputan6.com)

Berbeda dengan pendidikan formal, pendidikan informal merupakan proses pembelajaran yang terjadi di luar struktur formal. Pendidikan ini berlangsung secara alami dalam kehidupan sehari-hari, melalui interaksi dengan keluarga, teman, lingkungan, dan pengalaman hidup. Pembelajaran informal bersifat spontan, tidak terencana, dan tidak memiliki kurikulum yang baku. Contohnya adalah belajar berbicara dari orang tua, mempelajari keterampilan sosial melalui interaksi dengan teman sebaya, atau memperoleh pengetahuan melalui pengalaman bekerja. Pendidikan informal memainkan peran krusial dalam pembentukan karakter, nilai-nilai, dan keterampilan praktis yang seringkali tidak didapatkan dalam pendidikan formal.

Pendidikan Nonformal : Fleksibilitas dan Fokus pada Keterampilan


(Source : homeschoolingbintang.sch.id)

Pendidikan Nonformal berada di antara pendidikan formal dan informal. Pendidikan ini terorganisir, namun lebih fleksibel dan tidak selalu mengikuti struktur jenjang pendidikan formal. Pendidikan nonformal seringkali berfokus pada pengembangan keterampilan praktis, pengetahuan spesifik, atau minat tertentu. Contohnya adalah homeschooling, kursus bahasa, pelatihan keterampilan computer, sanggar seni, atau program-program pelatihan kerja. Pendidikan nonformal memiliki peran penting dalam memberikan kesempatan belajar  bagi mereka yang tidak dapat mengakses pendidikan formal atau membutuhkan keterampilan tambahan untuk meningkatkan kualitas hidup atau karir. Pendidikan formal ini juga disebut sebagai pendidikan sepanjang hayat yang dapat dilakukan oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Artinya pendidikan nonformal tidak memandang usia, tempat, dan waktu. Pendidikan nonformal dapat berlangsung diberbagai tempat bisa secara luring maupun daring dengan waktu yang lebih fleksibel, memungkinkan peserta untuk belajar sesuai dengan ketersediaan.

Meskipun berbeda dalam struktur dan metode, ketiga jenis pendidikan ini saling melengkapi dan berkontribusi pada proses pembelajaran sepanjang hayat. Pendidikan formal memberikan fondasi pengetahuan yang kuat, pendidikan informal membentuk karakter dan keterampilan sosial, sementara pendidikan nonformal memberikan keterampilan praktis dan pengetahuan spesifik yang relevan dengan kebutuhan individu.

Artikel ini disusun oleh:
Trya Adinda Hastanti
Mahasiswa Program Pengenalan Lingkungan Persekolahan (PLP) Universitas Negeri Surabaya
dari Jurusan S1 Pendidikan Luar Sekolah

Reference :

Syaadah, R., Ary, M. H., Silitonga, N., & Rangkuty, S. F. (2022). Pendidikan Formal, Pendidikan Non Formal, dan Pendidikan Informal. Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Kepada Masyarakat , 125-131.

https://www.kompas.com/edu/read/2022/09/02/144900171/apa-itu-pendidikan-formal-non-formal-dan-informal-ini-bedanya?page=all, di akses pada 20 Maret 2025

Read More

Strawberry Cheesecake ala Homeschooling Bintang

Strawberry Cheesecake adalah hidangan penutup yang memadukan kelezatan krim keju yang lembut dengan kesegaran stroberi yang menggoda. Kombinasi rasa manis, asam, dan gurih ini menciptakan sensasi yang tak terlupakan di setiap gigitan.

Sejarah Singkat

Cheesecake telah ada sejak zaman Yunani kuno, tetapi versi modern dengan krim keju baru populer pada abad ke-18 di Amerika Serikat. Strawberry Cheesecake sendiri merupakan variasi yang relatif baru, tetapi dengan cepat menjadi favorit banyak orang.

Manfaat Strawberry Cheesecake

Selain rasanya yang lezat, Strawberry Cheesecake juga memiliki beberapa manfaat:

  • Stroberi kaya akan vitamin C dan antioksidan.
  • Krim keju mengandung kalsium dan protein.
  • Cheesecake dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres.

Makanan ini juga bisa menjadi alternatif camilan yang bisa dicoba untuk menemani Moms and Dads berbuka puasa. Kali ini Homeschooling Bintang akan menugaskan anak-anak untuk membuat camilan ini dari rumah masing-masing bersama dengan Moms and Dads. Yuk simak video tutorialnya berikut ini:

Sebagai persiapan menunggu buka puasa boleh lah Moms and Dads recook resep dari Homeschooling Bintang berikut ini:

Alat dan bahan:

1) Alat

  • Teflon
  • Telenan
  • Pisau
  • Chopper
  • Mixer
  • Spatula
  • Sendok
  • Centong sayur
  • Mangkuk
  • Piring
  • Nampan
  • Baskom
  • Plastik es
  • Cup dessert ukuran kecil

2) Bahan

  • Buah strawberry
  • Whipcream bubuk
  • Biskuit marie regal
  • Selai strawberry
  • Agar-agar merah
  • Cream cheese/cheese spready
  • Sedikit susu kental manis
  • Gula
  • Unsalted butter/butter
  • Air
  • Es batu

Langkah kerja:
Layer 1

1. Siapkan biskuit marie regal, butter dan plastik es/chopper.
2. Cara manual : masukkan biskuit ke dalam plastik, putar ujung plastik agar biskuit tidak berceceran, lalu hancurkan biskuit sampai sedikit halus. Cara cepat : masukkan biskuit ke dalam chopper, nyalakan chopper dan tunggu sampai biskuit hancur sedikit halus.
3. Siapkan teflon yang berisi air, panaskan teflon (tidak usah menunggu air mendidih). Masukkan butter secukupnya ke dalam mangkuk. Lelehkan butter diatas air yang dipanaskan. (Perhatikan tutorial video LSC)
4. Biskuit yang sudah dihancurkan letakkan di wadah, campurkan biskuit dengan lelehan butter.
5. Setelah tercampur, masukkan 1 sendok makan adonan biskuit ke dalam cup dessert. Jangan lupa ratakan dan tekan-tekan sedikit.
6. Masukkanlah ke dalam lemari es kurang lebih 20-30 menit.

Layer 2
1. Siapkan whipcream bubuk, air mineral 300 ml, es batu, susu kental manis, cream cheese/cheese spready, baskom, spatula/mixer.
2. Campurkan air dengan es batu, tunggu sampai dingin. Masukkan whipcream bubuk ke dalam baskom, campurkan air es lalu kocok menggunakan spatula/mixer.
3. Kocok dengan kecepatan tinggi sampai adonan menjadi padat berbentuk krim.
4. Setelah whipcream jadi, campurkan dengan cream cheese/cheese spready dan aduk rata. Tambahkan susu kental manis sesuai selera.
5. Bagi menjadi dua bagian whipcream di wadah yang berbeda dan pisahkan.
6. Gunakan 1 bagian untuk menjadi layer kedua.
7. Ambil whipcream dengan sendok lalu tuangkan diatas adonan biskuit (layer 1), ratakan kemudian masukkan ke kulkas dengan waktu kurang lebih 20-30 menit.

Layer 3
1. Siapkan 1 sachet agar-agar merah dan air. Aduklah dan tambahkan gula (sesuai takaran petunjuk agar-agar) hingga larut.
2. Kemudian, masaklah dengan menggunakan api kecil dan aduk-aduk agar tidak menggumpal.
3. Masaklah kurang lebih 5-10 menit hingga mendidih. Jika sudah mendidih, sisihkan ke dalam wadah hingga sedikit dingin.
4. Ambil adonan yang tadi kita masukkan ke kulkas (yang sudah dilapisi 2 layer), lalu tuangkan agar-agar ke dalam cup.
5. Masukkanlah cup strawberry cheesecake kembali ke dalam lemari es kurang lebih 15 menit.

Layer 4
1. Siapkan 1 bagian whipcream yang tadi disisihkan dan selai strawberry.
2. Campurkan whipcream dengan selai strawberry, aduk hingga rata.
3. Adik-adik bebas menuangkan selai kedalam whipcream, sesuai selera masing-masing.
4. Kemudian siapkan adonan yang ada di cup tadi, tuangkan strawberry cream diatas layer agar-agar yang sudah mengeras. Jangan lupa ratakan.

Layer 5
1. Siapkan buah strawberry, telenan, dan pisau.
2. Buang daun pada buah strawberry, kemudian cuci buah hingga bersih.
3. Potong strawberry menjadi bentuk kotak-kotak kecil.
4. Kemudian keluarkan adonan dari kulkas, dan letakkan di meja.
5. Taburkan potongan buah strawberry diatas layer 4 atau yang paling atas.
6. Terakhir, masukkanlah ke dalam lemari es kurang lebih 20-30 menit sebelum siap untuk disajikan. 7. Strawberry Cheesecake siap untuk dinikmati 😊

Read More

Benang Wol Disulap Jadi Keranjang Mini Menggemaskan

Benang Wol disulap menjadi keranjang mini pada kegiatan Life Skill Class Homeschooling Bintang kali ini (31/01/2025). Kegiatan ini adalah salah satu topik kerajinan tangan dalam kegiatan Life Skill Class di Homeschooling Bintang. Nah bagaimana langkah-langkahnya yuk simak penjelasan di video berikut ini:

Dalam kegiatan ini anak-anak sangat antusias, mereka mencoba berkreasi sesuai dengan selera mereka masing-masing, ada yang dibuat dengan sangat detail, ada pula yang dibuat dengan simpel namun unik.

 

 

 

 

 

 

 

Tertarik untuk mencoba yuk ikuti langkah-langkah berikut ini:

Alat dan bahan:

1) Alat

➢ Gunting

➢ Double tip

➢ Lem tembak

2) Bahan

➢ Benang wol

➢ Gelas kertas kecil/sedang

➢ Kawat

Langkah kerja:

Proses pembuatan

1. Siapkan satu buah gelas kertas kecil/sedang.

➢ Hiasan manik

➢ Hiasan renda

2. Gunting dari sisi atas gelas sampai ujung bawah (sisakan kurang lebih 1 cm). Guntinglah sampai seluruh permukaan gelas membentuk pola (lihat tutorial video youtube).

3. Tempel double tip secara melingkar pada ujung bawah gelas yang sudah disisakan tadi, kemudian lepas bagian kertas pada double tip hingga terlihat bagian perekatnya.

4. Siapkan benang wol, tempelkan pada gelas yang sudah diberi double tip (tempel sampai bagian perekatnya tidak terlihat). Boleh ditambahkan lem tembak untuk ujung pertama benang.

5. Selanjutnya, baliklah permukaan gelas dan mekarkanlah semua pola yang sudah tergunting. Mulailah menganyam benang wol pada gelas kertas secara selang-seling hingga semua sisi gelas tertutup benang dan membentuk sebuah keranjang (Perhatikan tutorial video youtube).

6. Penganyaman benang pada gelas tidak sampai terlalu ujung, karena nanti ujungnya akan kita gunting. Jangan lupa rapikan menggunakan lem tembak.

7. Siapkan kawat, lilitkan sisa benang wol pada kawat yang sudah dilapisi double tip. Lekukan kawat seperti huruf “n”, lalu tempelkan sisi kanan dan kiri kawat ke bagian dalam keranjang menggunakan lem tembak (lihat tutorial video youtube).

8. Hias sesuai kreativitas kalian, bisa menggunakan manik-manik, renda, atau hiasan lain.
9. Keranjang mini benang wol sudah jadi dan siap digunakan

Read More

Hari Perempuan Internasional 2025, Menuju Kesetaraan Digital

Peringatan Hari Perempuan Internasional 2025

Setiap tahun, pada tanggal 8 Maret, dunia memperingati Hari Perempuan Internasional (International Women’s Day atau IWD). Peringatan ini merupakan momen penting untuk merayakan pencapaian perempuan di berbagai bidang, sekaligus menyerukan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.

Pada tahun 2025, tema yang diangkat adalah “Perempuan dan Teknologi”. Tema ini menyoroti peran penting perempuan dalam dunia teknologi yang terus berkembang, serta tantangan yang dihadapi dalam mencapai kesetaraan digital.

Mengapa Perempuan dan Teknologi Menjadi Tema Peringatan Hari Perempuan Internasional 2025?

Teknologi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Dari komunikasi hingga pekerjaan, teknologi memengaruhi hampir setiap aspek kehidupan. Namun, kesenjangan gender dalam bidang teknologi masih sangat besar. Perempuan masih kurang terwakili dalam bidang STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika), serta dalam posisi kepemimpinan di perusahaan teknologi.

Oleh karena itu, Hari Perempuan Internasional 2025 menjadi momentum untuk:

  • Mendorong partisipasi perempuan dalam bidang teknologi: Meningkatkan akses perempuan terhadap pendidikan dan pelatihan teknologi, serta menciptakan lingkungan kerja yang inklusif bagi perempuan di industri teknologi.
  • Mengatasi kesenjangan digital: Memastikan bahwa perempuan memiliki akses yang sama terhadap teknologi dan internet, serta keterampilan digital yang dibutuhkan untuk berpartisipasi dalam ekonomi digital.
  • Merayakan pencapaian perempuan di bidang teknologi: Mengakui kontribusi perempuan dalam inovasi dan pengembangan teknologi, serta memberikan inspirasi bagi generasi perempuan berikutnya.

Sejarah Hari Perempuan Internasional

Hari Perempuan Internasional berakar dari gerakan buruh perempuan pada awal abad ke-20. Pada tanggal 8 Maret 1908, ribuan perempuan di New York City melakukan aksi demonstrasi menuntut hak-hak ekonomi dan politik mereka.

Berikut adalah garis besar sejarah Hari Perempuan Internasional:

  • 1909: Partai Sosialis Amerika Serikat menetapkan Hari Perempuan Nasional pertama pada tanggal 28 Februari.
  • 1910: Clara Zetkin, seorang aktivis Jerman, mengusulkan Hari Perempuan Internasional pada Konferensi Perempuan Sosialis Internasional di Kopenhagen.
  • 1911: Hari Perempuan Internasional pertama dirayakan di Austria, Denmark, Jerman, dan Swiss pada tanggal 19 Maret.
  • 1917: Perempuan di Rusia melakukan aksi mogok kerja pada tanggal 8 Maret (23 Februari menurut kalender Julian yang digunakan saat itu), yang memicu Revolusi Februari.
  • 1975: Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara resmi mengakui Hari Perempuan Internasional pada tanggal 8 Maret.
  • 2025 : PBB menetapkan tema Hari Perempuan Internasional yakni “For ALL women and girls: Rights, Equality, Empowerment”.

Sejak saat itu, Hari Perempuan Internasional terus diperingati setiap tahun pada tanggal 8 Maret, sebagai pengingat akan perjuangan perempuan dalam mencapai kesetaraan dan hak-hak mereka.

Hari Perempuan Internasional 2025 mengajak kita semua untuk berkolaborasi dalam menciptakan dunia yang lebih adil dan inklusif bagi perempuan, terutama di bidang teknologi. Mari kita pastikan bahwa perempuan memiliki peran yang setara dalam membentuk masa depan teknologi.

Peran Pendidikan dalam Mendorong Partisipasi Perempuan di Bidang Teknologi Pada Peringatan Hari Perempuan Internasional 2025

Dunia pendidikan memegang peranan kunci dalam membentuk generasi perempuan yang melek teknologi dan siap berkontribusi dalam inovasi digital. Berikut adalah beberapa aspek penting:

  • Pendidikan STEM sejak dini:
    • Mendorong minat dan partisipasi perempuan dalam bidang Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM) sejak usia dini.
    • Menghilangkan stereotip gender yang menghambat perempuan untuk mengejar karier di bidang STEM.
    • Menyediakan akses yang sama terhadap pendidikan dan pelatihan STEM berkualitas bagi perempuan di semua tingkatan.
  • Pengembangan keterampilan digital:
    • Mengintegrasikan pendidikan keterampilan digital ke dalam kurikulum di semua tingkatan pendidikan.
    • Memberikan pelatihan keterampilan digital yang relevan dengan kebutuhan industri teknologi saat ini dan masa depan.
    • Memastikan bahwa perempuan memiliki akses yang sama terhadap pelatihan keterampilan digital, terutama di daerah terpencil dan komunitas yang kurang terlayani.
  • Penciptaan lingkungan belajar yang inklusif:
    • Menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendukung bagi perempuan untuk mengeksplorasi dan mengembangkan minat mereka di bidang teknologi.
    • Mendorong partisipasi aktif perempuan dalam kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan teknologi, seperti klub robotika dan pemrograman.
    • Menyediakan mentor perempuan yang sukses di bidang teknologi untuk menginspirasi dan membimbing generasi perempuan berikutnya.
  • Pemberdayaan melalui literasi digital:
    • Memberikan literasi digital yang mendalam kepada seluruh pelajar perempuan, bukan hanya dalam penggunaan, tetapi juga dalam pemahaman akan dampak teknologi.
    • Mendorong pelajar perempuan untuk dapat berfikir kritis dalam menyikapi informasi yang didapatkan dari dunia digital.
    • Membekali pelajar perempuan dengan pengetahuan mengenai keamanan digital.

Pendidikan sebagai Kunci Kesetaraan Digital

Dengan berinvestasi dalam pendidikan yang berfokus pada teknologi dan inklusivitas gender, kita dapat:

  • Menciptakan angkatan kerja perempuan yang terampil dan kompeten di bidang teknologi.
  • Mendorong inovasi dan pengembangan teknologi yang lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
  • Mengurangi kesenjangan digital dan memastikan bahwa perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam ekonomi digital.
  • Membangun generasi perempuan yang berdaya, dan mampu memberikan kontribusi yang besar bagi kemajuan bangsa.

Oleh karena itu, Hari Perempuan Internasional 2025 menjadi panggilan bagi semua pihak, termasuk lembaga pendidikan, pemerintah, dan sektor swasta, untuk bekerja sama dalam menciptakan dunia pendidikan yang memberdayakan perempuan di bidang teknologi.

Homeschooling Bintang Mendukung Perempuan untuk Berkarya di Bidang Teknologi

Di Homeschooling Bintang dari total 30 Staff dan Pengajar, sebanyak 24 orang adalah perempuan. Mereka mendedikasikan hidupnya untuk mengabdi dalam dunia pendidikan demi terciptanya generasi emas bagi para penerus bangsa. Sebagian besar di antaranya adalah para pengajar di mata pelajaran yang berkaitan dengan STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika). Para pengajar perempuan terus berupaya aktif untuk memberikan layanan pendidikan yang terbaik dengan memanfaatkan teknologi yang serba canggih di zaman ini. Mulai dari penggunaan berbagai perangkat teknologi hingga aplikasi pendukung kegiatan belajar mengajar. Pada pengajar perempuan tidak hanya menjadi pengajar namun juga menjadi pendengar, pendamping, dan juga penuntun bagi peserta didik. Tidak hanya mengajarkan mata pelajaran namun juga mencontohkan akhlak yang baik serta terus memberikan semangat agar peserta didik dapat berkembang sesuai dengan kodratnya masing-masing. 

Read More

Jacinda Julia Izzati Sulistijono: A Young Singer’s Journey

Podcast SERBU Eps. 7

Hi Guys! Kembali lagi di podcast SERBU dengan tema Podcast of Champion. Episode kali ini, kita kedatangan seorang murid dari Homeschooling Bintang yang memiliki banyak prestasi, yaa.. dia bernama Jacinda Julia atau bisa juga dipanggil Cinda. Cinda adalah salah satu murid berprestasi yang sedang duduk di kelas 12 SMA. Selama bersekolah di Homeschooling Bintang, ia banyak mendapatkan prestasi yang mengharumkan nama sekolah. Prestasi tersebut yaitu menjadi juara ketika mengikuti ajang perlombaan atau olimpiade. Bidang perlombaan yang sering diikuti oleh Cinda dari segi non akademik, kira-kira bidang apa yaa??. Kegiatan yang dilakukan Cinda ini mengharuskan dia tampil di depan depan orang banyak. Dia akan mengeluarkan suara yang membuat orang-orang hanyut didalamnya dengan lantunan nada yang merdu dan memukau. Sudah bisa nebak kegiatan bidang apa yang digeluti Cinda?? Yupp! Entertain. Cinda menjadi salah satu murid homeschooling bintang yang memiliki keahlian di bidang tarik suara (menyanyi). Sedari kecil dia sudah mengikuti ajang nyanyi. Wahh kok bisa? Ini dikarenakan Cinda hobi menyanyi, ketika dirumah dia sering melihat bapaknya menyanyi. Kemampuan menyanyi yang dirasa bagus oleh orang tuanya, membuat cinda mendapat persetujuan dan dukungan untuk berkecimpung di dunia tarik suara. Di Event sekolah, Cinda selalu menjadi bintang utama. Dia telah tergabung dalam grup paduan suara oleh kelompok padus Jawa Timur. Dia juga banyak memenangkan perlombaan menyanyi. Cinda memanfaatkan skill yang dia punya dengan menjadikan itu sebagai pekerjaan buatnya. Dia sering mendapat calling-an berbagai Event Organizer untuk menjadi penyanyi di acara tersebut. Ngga cuma itu guys.. ternyata Cinda kerap di undang oleh pejabat-pejabat lohh WAHHH.. Pasti penasaran kan gimana ceritanya??? saksikan selengkapnya hanya di podcast SERBU


#homeschoolingbintang #podcastSERBU #PodcastofChampion #homeschooling #penyanyi #edukasi

Read More

Tanamkan Literasi Keuangan Sejak Dini: Bekal Masa Depan Anak Gemilang

Literasi keuangan, atau kemampuan untuk memahami dan mengelola keuangan dengan baik, adalah keterampilan penting yang harus dimiliki setiap orang. Sayangnya, masih banyak orang yang belum memiliki literasi keuangan yang memadai, sehingga seringkali terjebak dalam masalah keuangan. Oleh karena itu, penting untuk menanamkan literasi keuangan sejak dini kepada anak-anak, agar mereka memiliki bekal yang cukup untuk mengelola keuangan mereka di masa depan.

Mengapa Literasi Keuangan Penting untuk Anak-Anak?

Anak-anak yang memiliki pemahaman tentang keuangan cenderung lebih bertanggung jawab dalam mengelola uang mereka di kemudian hari. Mereka akan lebih mampu membuat keputusan finansial yang cerdas, menghindari utang yang tidak perlu, dan mencapai tujuan keuangan mereka. Selain itu, literasi keuangan juga dapat membantu anak-anak untuk:

  • Memahami nilai uang: Anak-anak akan belajar bahwa uang tidak datang begitu saja, dan mereka perlu bekerja keras untuk mendapatkannya.
  • Menabung: Anak-anak akan belajar pentingnya menabung untuk mencapai tujuan keuangan mereka, seperti membeli mainan impian atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
  • Membuat anggaran: Anak-anak akan belajar bagaimana cara mengatur pengeluaran mereka, sehingga mereka tidak menghabiskan uang untuk hal-hal yang tidak perlu.
  • Membedakan antara kebutuhan dan keinginan: Anak-anak akan belajar untuk membedakan antara kebutuhan pokok, seperti makanan dan pakaian, dengan keinginan, seperti mainan baru atau gadget.

Manfaat Mempelajari Literasi Keuangan Sejak Dini

Mempelajari literasi keuangan sejak dini memiliki banyak manfaat, antara lain:

  • Masa depan keuangan yang lebih baik: Anak-anak yang memiliki literasi keuangan yang baik cenderung lebih sukses dalam mengelola keuangan mereka di masa depan.
  • Terhindar dari masalah keuangan: Anak-anak yang memiliki literasi keuangan yang baik lebih kecil kemungkinannya untuk terjebak dalam masalah keuangan, seperti utang yang tidak perlu.
  • Mampu mencapai tujuan keuangan: Anak-anak yang memiliki literasi keuangan yang baik lebih mampu mencapai tujuan keuangan mereka, seperti membeli rumah atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

 

Cara Mengajarkan Literasi Keuangan kepada Anak-Anak dengan Menyenangkan

Mengajarkan literasi keuangan kepada anak-anak tidak harus membosankan. Ada banyak cara menyenangkan yang bisa dilakukan, antara lain:

    1. Bermain peran: Ajak anak-anak untuk bermain peran sebagai penjual dan pembeli. Dengan cara ini, mereka akan belajar tentang konsep jual beli dan bagaimana cara mengelola uang.
    2. Menggunakan uang mainan: Berikan anak-anak uang mainan untuk mereka gunakan dalam kegiatan sehari-hari, seperti berbelanja atau menabung.
    3. Membacakan buku tentang keuangan: Ada banyak buku anak-anak yang bercerita tentang keuangan. Bacakan buku-buku ini kepada anak-anak, dan diskusikan isi buku tersebut bersama-sama.
    4. Memberikan uang saku: Berikan uang saku kepada anak-anak, dan biarkan mereka mengelola uang tersebut sendiri. Dengan cara ini, mereka akan belajar tentang bagaimana cara membuat keputusan finansial.
    5. Mengajak anak-anak berbelanja: Ajak anak-anak untuk berbelanja bersama Anda. Biarkan mereka melihat bagaimana Anda membuat keputusan finansial, seperti memilih barang yang akan dibeli dan membandingkan harga.
  • Bermain Cashflowpoly: Cashflowpoly adalah Boardgame Literasi Finansial & Kewirausahaan yang di dalamnya anak-anak dapat belajar mengenai keputusan bisnis, pelunasan utang, dana darurat, asuransi, investasi, donasi, dan tujuan finansial.

Di Homeschooling Bintang, anak-anak diajak untuk belajar mengenai literasi keuangan dengan cara bermain cashflowpoly adik-adik diminta untuk melakukan strategi dalam pengelolaan keuangan, setiap anak harus bisa mencapai kondisi financial freedom yang dapat dilihat melalui poin kebahagiaan yang terkumpul di akhir permainan, dalam permainan ini anak-anak bisa melakukan strategi seperti menjual makanan lalu melakukan kerja lepas ataupun pinjaman keuangan syariah yang ada di papan permainan. setiap hari anak-anak bisa melakukan kegiatan yang bisa digunakan untuk mengumpulkan uang yang kemudian uang tersebut digunakan untuk mendapatkan poin kebahagiaan. anak-anak juga bisa membeli semua kebutuhan yang mencerminkan poin kebahagiaan yang bisa didapatkan, di samping itu anak-anak juga bisa bersedekah, atau melakukan aktivitas ekonomi lainnya.

Literasi keuangan adalah keterampilan penting yang harus dimiliki setiap orang. Dengan menanamkan literasi keuangan sejak dini kepada anak-anak, kita telah memberikan mereka bekal yang sangat berharga untuk masa depan mereka.

Read More

Trik Jitu Menghadapi Generasi Z dan Alpha

Kegiatan Talkshow Parenting Homeschooling Bintang yang diadakan di Tunjungan Plaza pada Hari Senin, 8 Februari 2025 bertajuk “Trik Jitu Menghadapi Generasi Z dan Alpha” dengan Ibu Meutia Ananda, S.Psi., M.Psi., Psikolog selaku pemateri dalam kegiatan tersebut.

Ibu Meutia memaparkan bahwa pada saat ini banyak terjadi Gap Generation seperti halnya pada beberapa kasus berikut ini:

Para guru yang didominasi oleh Digital Immigrants mempertahankan karakteristiknya dalam proses belajar yang lambat, step by step, satu pelajaran sekali waktu, belajar secara individu. Di Indonesia, berdasarkan survei dari Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (Pustekkom) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan saat ini hanya 40% guru yang siap dengan teknologi, dan 60% nya mereka belum siap dengan perubahan zaman yang sangat pesat.

Para digital immigrants juga tidak mempercayai bahwa murid-muridnya dapat belajar dengan maksimal saat mereka sedang menonton tv atau mendengarkan musik. Karena para digital imigrants ini tidak bisa melakukannya. Sebuah studi yang dilakukan oleh Pew Research Center pada tahun 2018 menunjukkan bahwa 72% orang tua di Amerika Serikat menganggap anaknya ‘tidak fokus’ saat diajak berbicara ketika mereka menggunakan handphone, walaupun pada kenyataannya hanya 31% dari anak-anak usia 13-17 tahun tersebut yang benar-benar kehilangan fokusnya.

Ciri Karakteristik Gen Z dan Alpha

Ciri Khas Komunikasi Gen Z dan Alpha

Tantangan dalam Berkomunikasi dengan Gen Z dan Alpha

Gen z

  1. Rentang perhatian pendek: Gen Z sering mengalihkan fokus karena konsumsi konten cepat
  2. Kebutuhan respon cepat: pesan yang tidak segera dijawab sering diabaikan
  3. Gaya komunikasi berbeda: Gen Z menggunakan bahasan dan kode unik yang sulit dipahami generasi lain
  4. Kecenderungan multitasking: membuat mereka sulit berkomunikasi pada satu tugas atau diskusi mendalam

Gen Alpha

  1. Pendeknya rentang perhatian: Gen Alpha lebih cepat kehilangan fokus terhadap konten yang tidak menarik secara visual atau tidak relevan
  2. Paparan konten tidak sesuai: risiko terhadap paparan informasi yang tidak sesuai usia, termasuk kekerasan atau Bahasa kasar melalui media digital
  3. Kecanduan teknologi: waktu layar yang berlebihan dapat mengurangi interaksi sosial langsung dengan lingkungan sekitar

Lalu Bagaimana Strategi Mendidik Anak yang baik?

  1. Terapkan didikan sesuai usia anak
  2. Kolaborasi Orang Tua dan Guru
  3. Batasi dan Manfaatkan Teknologi
  4. Berikan Teladan Positif
  5. Tingkatkan Self-Awareness Anak

Tips Cara Berkomunikasi Pada Gen Z dan Gen Alpha

  1. Bangun Koneksi Emosional
  • Dengarkan tanpa menghakimi.
  • Validasi perasaan mereka.
  • Gunakan bahasa yang mudah dipahami. 
  1. Bersikap Transparan
  • Jelaskan alasan di balik aturan atau keputusan.
  1. Ajarkan Keterampilan Komunikasi
  • Dorong mereka untuk mengekspresikan perasaan secara sehat.
  • Berikan contoh komunikasi yang asertif.
  1. Gunakan Media yang Familiar
  • Boleh berkomunikasi melalui platform yang mereka gunakan, seperti WhatsApp, Instagram, atau video call. Namun berkomunikasi dua arah secara langsung tetap harus mendapat porsi lebih besar.
  • Gunakan elemen visual untuk menyampaikan pesan. Membuat poster akhlak/attitude bersama

Read More

Isra’ Mi’raj 1446 H/2025 M: Menggapai Langit Ketujuh di Era Digital

Perjalanan Spiritual yang Tak Lekang oleh Waktu

Peringatan Isra’ Mi’raj tahun 1446 H/2025 M kembali hadir sebagai momen refleksi dan pengingat akan peristiwa agung dalam sejarah Islam. Perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, lalu naik ke Sidratul Muntaha, adalah kisah yang tak pernah lekang oleh waktu dan terus menginspirasi umat Islam di seluruh dunia.

Peringatan Isra’ Mi’raj adalah momentum bagi umat Islam untuk merenung, intropeksi diri, dan memperkuat iman. Dalam era digital seperti sekarang, nilai-nilai yang terkandung dalam peristiwa agung ini tetap relevan dan dapat menjadi panduan hidup bagi kita semua. Mari kita jadikan Isra’ Mi’raj sebagai motivasi untuk terus berbuat kebaikan dan meraih ridha Allah SWT.

Bagi umat Islam, peristiwa Isra’ Mi’raj merupakan peristiwa yang sangat berharga, karena pada saat inilah shalat lima waktu diwajibkan, dan tidak ada Nabi lain yang mendapat perjalanan sampai ke Sidratul Muntaha seperti ini. 

Makna Isra’ Mi’raj di Era Modern

Di tengah derasnya arus informasi dan teknologi yang menandai era modern, makna Isra’ Mi’raj semakin relevan. Perjalanan Nabi Muhammad SAW mengajarkan kita tentang pentingnya:

  • Koneksi dengan Sang Pencipta: Di tengah hiruk pikuk kehidupan, Isra’ Mi’raj mengingatkan kita untuk selalu menjaga hubungan spiritual dengan Allah SWT.
  • Perkembangan Spiritual: Perjalanan Nabi SAW menuju Sidratul Muntaha menunjukkan bahwa manusia memiliki potensi untuk terus berkembang dan mencapai kesempurnaan.
  • Disiplin Diri: Perintah shalat lima waktu yang diterima Nabi Muhammad SAW dalam peristiwa Isra’ Mi’raj menjadi landasan bagi umat Islam untuk disiplin dalam beribadah.
  • Toleransi dan Persaudaraan: Perjalanan Nabi SAW ke Masjidil Aqsa mengajarkan kita tentang pentingnya toleransi dan persaudaraan antar umat beragama.

Menerapkan Nilai-nilai Isra’ Mi’raj dalam Kehidupan Sehari-hari

Untuk menjadikan peringatan Isra’ Mi’raj lebih bermakna, kita dapat menerapkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dalam kehidupan sehari-hari, seperti:

  • Meningkatkan kualitas ibadah: Shalat dengan khusyuk, membaca Al-Qur’an, dan berdzikir.
  • Memperbanyak amal kebaikan: Bersedekah, membantu sesama, dan menjaga silaturahmi.
  • Menuntut ilmu: Terus belajar dan mengembangkan diri.
  • Berakhlak mulia: Menjaga lisan, bersikap jujur, dan amanah.

Pesan Isra’ Mi’raj untuk Generasi Muda

Generasi muda memiliki peran penting dalam menjaga dan mengembangkan nilai-nilai Islam. Isra’ Mi’raj menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk menjadi generasi yang beriman, berilmu, dan berakhlak mulia. Mereka dapat memanfaatkan teknologi untuk menyebarkan kebaikan dan dakwah Islam.

Peringatan Isra’ Mi’raj adalah momentum bagi umat Islam untuk merenung, intropeksi diri, dan memperkuat iman. Dalam era digital seperti sekarang, nilai-nilai yang terkandung dalam peristiwa agung ini tetap relevan dan dapat menjadi panduan hidup bagi kita semua. Mari kita jadikan Isra’ Mi’raj sebagai motivasi untuk terus berbuat kebaikan dan meraih ridha Allah SWT.

Read More