Jacinda Julia Izzati Sulistijono: A Young Singer’s Journey

Podcast SERBU Eps. 7

Hi Guys! Kembali lagi di podcast SERBU dengan tema Podcast of Champion. Episode kali ini, kita kedatangan seorang murid dari Homeschooling Bintang yang memiliki banyak prestasi, yaa.. dia bernama Jacinda Julia atau bisa juga dipanggil Cinda. Cinda adalah salah satu murid berprestasi yang sedang duduk di kelas 12 SMA. Selama bersekolah di Homeschooling Bintang, ia banyak mendapatkan prestasi yang mengharumkan nama sekolah. Prestasi tersebut yaitu menjadi juara ketika mengikuti ajang perlombaan atau olimpiade. Bidang perlombaan yang sering diikuti oleh Cinda dari segi non akademik, kira-kira bidang apa yaa??. Kegiatan yang dilakukan Cinda ini mengharuskan dia tampil di depan depan orang banyak. Dia akan mengeluarkan suara yang membuat orang-orang hanyut didalamnya dengan lantunan nada yang merdu dan memukau. Sudah bisa nebak kegiatan bidang apa yang digeluti Cinda?? Yupp! Entertain. Cinda menjadi salah satu murid homeschooling bintang yang memiliki keahlian di bidang tarik suara (menyanyi). Sedari kecil dia sudah mengikuti ajang nyanyi. Wahh kok bisa? Ini dikarenakan Cinda hobi menyanyi, ketika dirumah dia sering melihat bapaknya menyanyi. Kemampuan menyanyi yang dirasa bagus oleh orang tuanya, membuat cinda mendapat persetujuan dan dukungan untuk berkecimpung di dunia tarik suara. Di Event sekolah, Cinda selalu menjadi bintang utama. Dia telah tergabung dalam grup paduan suara oleh kelompok padus Jawa Timur. Dia juga banyak memenangkan perlombaan menyanyi. Cinda memanfaatkan skill yang dia punya dengan menjadikan itu sebagai pekerjaan buatnya. Dia sering mendapat calling-an berbagai Event Organizer untuk menjadi penyanyi di acara tersebut. Ngga cuma itu guys.. ternyata Cinda kerap di undang oleh pejabat-pejabat lohh WAHHH.. Pasti penasaran kan gimana ceritanya??? saksikan selengkapnya hanya di podcast SERBU


#homeschoolingbintang #podcastSERBU #PodcastofChampion #homeschooling #penyanyi #edukasi

Read More

Trik Jitu Menghadapi Generasi Z dan Alpha

Kegiatan Talkshow Parenting Homeschooling Bintang yang diadakan di Tunjungan Plaza pada Hari Senin, 8 Februari 2025 bertajuk “Trik Jitu Menghadapi Generasi Z dan Alpha” dengan Ibu Meutia Ananda, S.Psi., M.Psi., Psikolog selaku pemateri dalam kegiatan tersebut.

Ibu Meutia memaparkan bahwa pada saat ini banyak terjadi Gap Generation seperti halnya pada beberapa kasus berikut ini:

Para guru yang didominasi oleh Digital Immigrants mempertahankan karakteristiknya dalam proses belajar yang lambat, step by step, satu pelajaran sekali waktu, belajar secara individu. Di Indonesia, berdasarkan survei dari Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (Pustekkom) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan saat ini hanya 40% guru yang siap dengan teknologi, dan 60% nya mereka belum siap dengan perubahan zaman yang sangat pesat.

Para digital immigrants juga tidak mempercayai bahwa murid-muridnya dapat belajar dengan maksimal saat mereka sedang menonton tv atau mendengarkan musik. Karena para digital imigrants ini tidak bisa melakukannya. Sebuah studi yang dilakukan oleh Pew Research Center pada tahun 2018 menunjukkan bahwa 72% orang tua di Amerika Serikat menganggap anaknya ‘tidak fokus’ saat diajak berbicara ketika mereka menggunakan handphone, walaupun pada kenyataannya hanya 31% dari anak-anak usia 13-17 tahun tersebut yang benar-benar kehilangan fokusnya.

Ciri Karakteristik Gen Z dan Alpha

Ciri Khas Komunikasi Gen Z dan Alpha

Tantangan dalam Berkomunikasi dengan Gen Z dan Alpha

Gen z

  1. Rentang perhatian pendek: Gen Z sering mengalihkan fokus karena konsumsi konten cepat
  2. Kebutuhan respon cepat: pesan yang tidak segera dijawab sering diabaikan
  3. Gaya komunikasi berbeda: Gen Z menggunakan bahasan dan kode unik yang sulit dipahami generasi lain
  4. Kecenderungan multitasking: membuat mereka sulit berkomunikasi pada satu tugas atau diskusi mendalam

Gen Alpha

  1. Pendeknya rentang perhatian: Gen Alpha lebih cepat kehilangan fokus terhadap konten yang tidak menarik secara visual atau tidak relevan
  2. Paparan konten tidak sesuai: risiko terhadap paparan informasi yang tidak sesuai usia, termasuk kekerasan atau Bahasa kasar melalui media digital
  3. Kecanduan teknologi: waktu layar yang berlebihan dapat mengurangi interaksi sosial langsung dengan lingkungan sekitar

Lalu Bagaimana Strategi Mendidik Anak yang baik?

  1. Terapkan didikan sesuai usia anak
  2. Kolaborasi Orang Tua dan Guru
  3. Batasi dan Manfaatkan Teknologi
  4. Berikan Teladan Positif
  5. Tingkatkan Self-Awareness Anak

Tips Cara Berkomunikasi Pada Gen Z dan Gen Alpha

  1. Bangun Koneksi Emosional
  • Dengarkan tanpa menghakimi.
  • Validasi perasaan mereka.
  • Gunakan bahasa yang mudah dipahami. 
  1. Bersikap Transparan
  • Jelaskan alasan di balik aturan atau keputusan.
  1. Ajarkan Keterampilan Komunikasi
  • Dorong mereka untuk mengekspresikan perasaan secara sehat.
  • Berikan contoh komunikasi yang asertif.
  1. Gunakan Media yang Familiar
  • Boleh berkomunikasi melalui platform yang mereka gunakan, seperti WhatsApp, Instagram, atau video call. Namun berkomunikasi dua arah secara langsung tetap harus mendapat porsi lebih besar.
  • Gunakan elemen visual untuk menyampaikan pesan. Membuat poster akhlak/attitude bersama

Read More

Febrian Lingga Hamonangan Lumban Toruan, Model Muda, Boleh Juga!

Hi Guys! Kembali lagi di podcast SERBU dengan tema Podcast of Champion.

Episode kali ini, kita kedatangan seorang murid dari Homeschooling Bintang yang memiliki banyak prestasi, yaa.. dia bernama Febrian Lingga Hamonangan Lumban T. atau bisa juga dipanggil Brian. Brian adalah salah satu murid berprestasi yang masih duduk di kelas 11 SMA. Selama bersekolah di Homeschooling Bintang, ia banyak mendapatkan prestasi yang mengharumkan nama sekolah. Prestasi tersebut yaitu menjadi juara ketika mengikuti ajang perlombaan atau olimpiade. Bidang perlombaan yang sering diikuti oleh Brian dari segi non akademik, kira-kira bidang apa yaa??

Kegiatan yang dilakukan Brian ini mengharuskan dia tampil di depan layar. Dia akan berpose sesuai arahan dan mengenakan barang-barang dengan berbagai macam brand. Brian juga memamerkan produk brand dengan catwalk di depan banyak orang. Sudah bisa nebak kegiatan bidang apa yang digeluti Brian?? Yupp! Fashion dan Entertain. Brian menjadi salah satu murid homeschooling bintang yang memiliki keahlian di bidang fashion dan entertain. Dia sering mengikuti perlombaan seputar bidang tersebut, contohnya seperti lomba modelling. Perlombaan yang diikuti Brian tentu tidak mudah, dia harus giat berlatih agar skill-nya dan pengalamannya bisa bertambah.

Brian menekuni bidang fashion sejak dia kecil, karena arahan orang tuanya. Mereka menganggap bahwa Brian mampu dan bakatnya memang di bidang tersebut. Brian memanfaatkan skill yang dia punya dengan menjadikan itu sebagai pekerjaan buatnya. Dia sering di calling berbagai brand untuk menjadi model photoshoot produknya. Karena terlalu banyak brand, sampai dia lupa uda jadi model foto brand apa aja wkwk.. Ngga cuma itu guys.. ternyata Brian juga jago akting! Dan dia kerap ikut syuting untuk film-film pendek WAHHH.. Pasti penasaran kan gimana ceritanya??? saksikan selengkapnya hanya di podcast SERBU

Read More

El Ghatrif Abiyazka Muhammad: SI KECIL JUARA DUNIA

Hi Guys! Kembali lagi di podcast SERBU dengan tema Podcast of Champion.

Episode kali ini, kita kedatangan seorang murid dari Homeschooling Bintang yang memiliki banyak prestasi, yaa.. dia bernama El Ghatrif Abiyazka Muhammad atau bisa juga dipanggil Elbi. Elbi adalah salah satu murid berprestasi yang masih duduk di kelas 4 SD. Selama bersekolah di Homeschooling Bintang, ia banyak mendapatkan prestasi yang mengharumkan nama sekolah. Prestasi tersebut yaitu menjadi juara ketika mengikuti ajang perlombaan atau olimpiade. Bidang perlombaan yang sering diikuti oleh Elbi dari segi non akademik, yaitu olahraga taekwondo. Elbi ikut salah satu club taekwondo yang ada di Surabaya, namanya JAGUAR. Nah, disitu elbi berlatih taekwondo dengan sungguh-sungguh sehingga bisa memenangkan kejuaraan. Hampir semua perlombaan yang diikuti berhasil mendapat medali emas.

Perlombaan yang diikuti Elbi tentu tidak mudah, ia harus giat berlatih agar skill-nya bisa bertambah dan siap untuk ajang perlombaan. Karena ternyata, tidak semua yang ada dalam club bisa ikut lomba. Hanya mereka yang mampu dan memang sudah dirasa siap dari segi skill, itulah yang akan disetujui untuk bertanding. Elbi memilih kegiatan non akademik tersebut karena club taekwondo mudah ditemui disekitar lingkungan Elbi tinggal. Ia memasuki club tersebut atas keinginan sendiri. Katanya.. ikut taekwondo itu bisa melindungi diri kita dari bahaya diluar yang mengancam keselamatan.

Orang tua Elbi sangat mendukung ketika Elbi ingin mengikuti kegiatan tersebut. Support dari orang tua serta usaha Elbi yang tidak malas untuk berlatih membuat ia semangat untuk mendapatkan juara pada pertandingan taekwondo. Di tingkat nasional Elbi sudah meraih medali emas pada Kejuaraan Koni, Piala Walikota Surabaya, Kejuaraan Provinsi Antar Pelajar, Kejuaraan Provinsi Jatim Reborn, Kejuaraan Nasional Jatim Reborn. Ngga cuma itu guys.. ternyata Elbi juga beberapa kali berhasil menjadi juara ajang taekwondo di tingkat internasional!!! WAHHH.. Pasti penasaran kan gimana ceritanya??? saksikan selengkapnya hanya di podcast SERBU #homeschoolingbintang #podcastSERBU #PodcastofChampion

Read More

Anak Muda Tak Lupa Budaya: Pentingnya Melestarikan Budaya bagi Generasi Muda di Era Digital

Generasi muda sebagai penerus bangsa memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga dan melestarikan budaya. Di tengah derasnya arus globalisasi dan perkembangan teknologi digital, nilai-nilai budaya lokal seringkali terpinggirkan. Namun, penting untuk disadari bahwa budaya adalah identitas suatu bangsa yang perlu dijaga dan diwariskan kepada generasi selanjutnya.

Mengapa Melestarikan Budaya Itu Penting?

  1. Identitas Bangsa: Budaya adalah cerminan jati diri suatu bangsa. Dengan melestarikan budaya, kita turut menjaga identitas nasional dan memperkuat rasa kebangsaan.
  2. Sumber Inspirasi: Budaya adalah sumber inspirasi yang tak pernah habis. Seni, tarian, musik, dan cerita rakyat adalah bentuk ekspresi yang unik dan kaya akan makna.
  3. Kearifan Lokal: Budaya mengandung kearifan lokal yang telah teruji oleh waktu. Nilai-nilai luhur seperti gotong royong, toleransi, dan saling menghormati masih sangat relevan dalam kehidupan modern.
  4. Pariwisata: Budaya juga menjadi daya tarik wisata yang dapat meningkatkan perekonomian. Dengan melestarikan budaya, kita turut berkontribusi dalam mengembangkan sektor pariwisata.
  5. Pelestarian Lingkungan: Banyak budaya lokal yang memiliki nilai-nilai pelestarian lingkungan. Dengan menjaga budaya, kita turut menjaga kelestarian alam.

Bagaimana Cara Melestarikan Budaya?

  • Belajar dan Mengenal Budaya: Mulailah dengan mempelajari dan mengenal budaya sendiri. Pelajari sejarah, tarian, musik, dan bahasa daerah.
  • Aktif dalam Kegiatan Budaya: Ikut serta dalam kegiatan-kegiatan budaya seperti festival, lomba, atau workshop.
  • Menggunakan Produk Lokal: Dukung produk-produk lokal sebagai bentuk apresiasi terhadap budaya.
  • Mengajarkan kepada Orang Lain: Ajarkan nilai-nilai budaya kepada orang-orang di sekitar, terutama generasi muda.
  • Menggunakan Media Sosial: Manfaatkan media sosial untuk mempromosikan budaya dan mengajak orang lain untuk ikut melestarikannya.

Tantangan dalam Melestarikan Budaya

  • Modernisasi: Modernisasi dan globalisasi seringkali dianggap bertentangan dengan budaya tradisional.
  • Kurangnya Minat: Tidak semua generasi muda tertarik pada budaya tradisional.
  • Kurangnya Dukungan: Kurangnya dukungan dari pemerintah dan masyarakat juga menjadi kendala.

Solusi

  • Integrasi Budaya dengan Teknologi: Kombinasikan budaya dengan teknologi modern untuk membuatnya lebih menarik bagi generasi muda.
  • Pendidikan Budaya: Masukkan pendidikan budaya ke dalam kurikulum sekolah.
  • Pemberdayaan Masyarakat: Libatkan masyarakat dalam upaya pelestarian budaya.
  • Kerjasama Antar Generasi: Ciptakan ruang dialog antara generasi muda dan generasi tua untuk saling belajar dan berbagi pengetahuan.

Melestarikan budaya bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab kita bersama, terutama generasi muda. Dengan cara yang kreatif dan inovatif, kita dapat menjaga kelestarian budaya dan mewariskannya kepada generasi mendatang. Ingatlah, budaya adalah warisan yang tak ternilai harganya.

Homeschooling Bintang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terus melestarikan budaya mulai dari mengenal bahasa daerah, makanan khas daerah, lagu-lagu daerah, adat istiadat, dan kekayaan budaya lainnya di Indonesia. Kesempatan tersebut salah satunya diberikan saat kegiatan HSB FAIR 2024 yang akan dilaksanakan pada Hari Sabtu, 14 Desember 2024 di Atrium Marvell City Mall Surabaya. 

Kegiatan HSB FAIR 2024 merupakan puncak kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan implementasi dari program pendidikan keluarga (PPK) dengan support dan keterlibatan secara langsung oleh orang tua / wali peserta didik serta bagian dari upaya untuk memberikan pemberdayaan dan keterampilan pada peserta didik di Homeschooling Bintang.

Dengan mengusung tema “Creative with Local Culture” kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan semangat dalam melestarikan budaya pada generasi muda saat ini. Peserta didik diberikan kesempatan untuk mengenalkan makanan dan kebudayaan khas dari berbagai daerah untuk dipamerkan dalam bazar kreatif serta diberikan kesempatan pula untuk mengekspresikan diri melalui panggung pentas seni. Homeschooling Bintang juga membuka booth Interactive Class untuk mengenalkan permainan tradisional kepada khalayak ramai khususnya bagi anak-anak, dengan adanya Interactive Class tersebut harapannya anak-anak dapat teralihkan dunianya untuk kembali membudayakan permainan tradisional alih-alih sibuk bermain gadget. Kegiatan ini didukung oleh Asia Stemcell Center, Public Gold Indonesia, Penerbit Erlangga, PTSA, Penerbit Intan Pariwara, Cheers, dan Honey go.

Penasaran dengan kegiatan kami? Yuk datang dan ramaikan kegiatan HSB FAIR 2024. Sampai jumpa.

Link Video Short: https://youtube.com/shorts/UJEdGvjCkW4?si=0GLsEAC5QQlCsz3x


Read More

Keisya Cliene, Tan: 1st Place Speech Grade 10-12 English Academy Championship by Ruang Guru

Sabtu, 7 Desember 2024

Selamat dan Sukses untuk Keisya Cleine, Tan Kelas 12 Homeschooling Bintang Surabaya yang telah berhasil mendapatkan Juara ke-1 dalam kegiatan English Academy Championship by Ruang Guru yang diadakan di Ground Floor Hall Mall Taman Anggrek Jakarta Jl. Letjen S. Parman St No.Kav 21, RT.12/RW.1, Tanjung Duren Selatan, Grogol petamburan, Jakarta Barat, Jakarta 11470. 

Keisya berhasil unggul dari finalis lainnya yakni Gabriella dari SMA Santo Aloysius Bandung yang menduduki juara 2, Andrew N. dari SMAS BPK Penabur Bogor yang menduduki juara 3, dan Charlene N. dari SMA Wardaya Jakarta Barat yang mendapat predikat “Honorable Mention”.

Read More

Skrining Kesehatan di Homeschooling Bintang: Langkah Penting Menuju Generasi Sehat

Pada hari ini (Jumat, 29/11/2024) telah dilakukan kegiatan Skrining Kesehatan di Homeschooling Bintang bersama dengan Ibu drg. Erin S. dan Ibu Mariya S.,Amd. Keb. dari Puskesmas Sidosermo, Kecamatan Wonocolo, Surabaya didampingi oleh Bapak Tutus, Bapak Sulistiono, serta Ibu Lina K. dari Kader Hebat Kota Surabaya. 

Skrining kesehatan adalah program pemeriksaan kesehatan rutin yang dilakukan oleh puskesmas untuk peserta didik. Tujuannya adalah mendeteksi dini masalah kesehatan pada anak, sehingga penanganan dapat dilakukan lebih cepat dan tepat. Pemeriksaan ini biasanya mencakup pengukuran tinggi badan, berat badan, tekanan darah, pemeriksaan mata, gigi, dan telinga, serta skrining penyakit tertentu.

Manfaat Skrining Kesehatan di Sekolah

  • Deteksi Dini: Masalah kesehatan pada anak seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas. Skrining membantu mendeteksi penyakit seperti gangguan penglihatan, pendengaran, atau masalah kesehatan lainnya pada tahap awal, sehingga pengobatan dapat segera dilakukan.
  • Pencegahan: Dengan mengetahui kondisi kesehatan siswa sejak dini, pihak sekolah dan orang tua dapat melakukan tindakan pencegahan yang tepat, seperti memberikan nutrisi yang baik, menjaga kebersihan lingkungan sekolah, dan mendorong perilaku hidup sehat.
  • Peningkatan Kualitas Hidup: Anak yang sehat akan lebih fokus dalam belajar dan beraktivitas, sehingga kualitas hidupnya akan meningkat.
  • Data Kesehatan: Data yang diperoleh dari skrining kesehatan dapat digunakan untuk menganalisis kondisi kesehatan siswa secara keseluruhan, sehingga dapat menjadi dasar dalam perencanaan program kesehatan di sekolah dan masyarakat.

Dengan adanya kegiatan skrining kesehatan harapan ke depan adalah sebagai berikut:

  • Keterlibatan Semua Pihak: skrining kesehatan di sekolah dapat melibatkan lebih banyak pihak, seperti orang tua, guru, dan masyarakat, sehingga program ini dapat berjalan lebih efektif.
  • Peningkatan Kualitas Pelayanan: Kualitas pelayanan skrining kesehatan diharapkan terus ditingkatkan, baik dari segi fasilitas, tenaga kesehatan, maupun jenis pemeriksaan yang dilakukan.
  • Penanganan Lanjutan: Anak-anak yang ditemukan memiliki masalah kesehatan diharapkan dapat segera mendapatkan rujukan dan penanganan lebih lanjut di fasilitas kesehatan yang lebih lengkap.
  • Sosialisasi yang Lebih Luas: Sosialisasi mengenai pentingnya skrining kesehatan perlu terus dilakukan kepada masyarakat, sehingga kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan sejak dini dapat meningkat.

Mari kita dukung program skrining kesehatan di sekolah! Ajak anak-anak untuk mengikuti pemeriksaan dengan senang hati. Dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan generasi muda yang sehat dan berkualitas.

Read More

Anak Berani Tampil di Depan Publik, Apa Manfaatnya?

Manfaat Melatih Anak Berani Tampil di Depan Publik dan Cara Melakukannya

Berbicara dan tampil di depan umum seringkali menjadi tantangan bagi banyak orang, termasuk anak-anak. Namun, kemampuan ini sangat penting untuk kesuksesan mereka di masa depan.

Dalam masa pertumbuhannya, anak-anak perlu dilatih untuk berani tampil di depan publik karena sangat bermanfaat untuk pembentukan karakter mereka. Hal ini disampaikan Psikolog anak Saskhya Aulia Prima. Menurutnya, anak dilatih untuk bisa public performance bukan untuk menjadi artis atau model, tapi karena kebutuhan bagi mereka sendiri dalam memupuk karakter positif.

Menurut Citra Mashita, S.Pd., staff observasi dan bimbingan konseling yang juga merupakan penanggung jawab Layanan Pendidikan Khusus di Homeschooling Bintang menjelaskan bahwa seorang anak yang diberi kesempatan tampil di depan publik akan mendapatkan rasa percaya diri penuh dan berkesempatan memanfaatkan peluang dengan sangat baik.

Selain itu melatih anak sejak dini untuk berani tampil di depan publik akan memberikan banyak manfaat bagi perkembangan dirinya.

Mengapa Penting Melatih Anak Berani Tampil di Depan Publik?

  • Meningkatkan rasa percaya diri: Semakin sering anak berlatih, semakin percaya diri mereka akan kemampuan diri sendiri.
  • Mempertajam kemampuan komunikasi: Berbicara di depan umum melatih anak untuk menyampaikan ide dengan jelas dan persuasif.
  • Mengembangkan keterampilan sosial: Berinteraksi dengan audiens membantu anak membangun hubungan sosial yang lebih baik.
  • Menyiapkan diri untuk masa depan: Kemampuan berbicara di depan umum sangat dibutuhkan dalam berbagai bidang, seperti pekerjaan, pendidikan, dan kehidupan sosial.

Cara Melatih Anak Berani Tampil di Depan Publik

  • Mulai dari lingkungan yang nyaman: Ajak anak untuk bercerita atau menyanyi di depan keluarga. Berikan pujian dan dukungan positif.
  • Libatkan anak dalam kegiatan ekstrakurikuler: Kegiatan seperti drama, debat, atau paduan suara dapat membantu anak terbiasa tampil di depan orang banyak.
  • Ajak anak berpartisipasi dalam acara keluarga atau komunitas: Misalnya, meminta anak untuk menyampaikan ucapan terima kasih dalam acara ulang tahun atau menceritakan pengalaman menarik di depan teman-teman.
  • Berikan contoh yang baik: Orang tua adalah role model bagi anak. Tunjukkan pada anak bagaimana cara berbicara di depan umum dengan percaya diri dan santun.
  • Berlatih secara teratur: Sediakan waktu khusus untuk berlatih berbicara di depan cermin atau merekam video penampilan anak.
  • Berikan umpan balik yang konstruktif: Setelah penampilan, berikan umpan balik yang positif dan spesifik tentang hal-hal yang sudah dilakukan dengan baik, serta saran untuk perbaikan.

Peran Orang Tua yang Sangat Penting

Orang tua memiliki peran yang sangat krusial dalam membantu anak mengembangkan keberanian untuk tampil di depan publik. Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan orang tua:

  • Memberikan dukungan tanpa syarat: Yakinkan anak bahwa Anda selalu mendukung mereka, apa pun hasilnya.
  • Menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman: Buat anak merasa aman untuk mencoba hal-hal baru tanpa takut dihakimi.
  • Menghindari perbandingan: Setiap anak memiliki kemampuan dan kecepatan belajar yang berbeda. Hindari membandingkan anak dengan anak lain.
  • Menjadi pendengar yang baik: Dengarkan dengan penuh perhatian ketika anak ingin bercerita atau berbagi ide.
  • Mengajarkan keterampilan mengatasi kecemasan: Ajarkan teknik relaksasi seperti pernapasan dalam atau visualisasi untuk membantu anak mengatasi rasa gugup.

Di Homeschooling Bintang sering memberikan kesempatan pada peserta didik untuk berani tampil di depan publik mulai dari kegiatan-kegiatan internal seperti dalam kegiatan akademik yakni kegiatan belajar sehari-hari peserta didik diajak untuk presentasi dan mengemukakan pendapatnya saat berada di dalam kelas. Kegiatan non akademik yaitu dalam kegiatan Life Skill Class, kegiatan Talent Project, kegiatan eduvisit, semuanya melatih peserta didik untuk berani tampil di depan publik. Selain itu ada juga kegiatan-kegiatan seperti Parents Gathering yang peserta didik juga diberikan kesempatan untuk tampil mengisi pra acara dengan penampilan menyanyi, menari, speech, story telling, dan lain sebagainya. Tidak hanya itu beberapa kali peserta didik juga dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan eksternal seperti mengisi acara di kegiatan BAPE (Baby, Kids, and Parents Expo), kegiatan Puncak Peringatan Hari Aksara Internasional dan Hari Guru Nasional, serta kegiatan-kegiatan lainnya.

Dari Kiri: Jason, Jacinda, dan Aliyah saat perform di kegiatan Puncak Peringatan Hari Aksara Internasional dan Hari Guru Nasional yang diadakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.

Dari Kiri: Neysa, Elbi, dan Daisy saat perform di kegiatan BAPE (Baby, Kids, and Parents Expo) yang diadakan oleh Cleo Pure Water.

Melatih anak untuk berani tampil di depan publik adalah investasi jangka panjang yang sangat bermanfaat. Dengan dukungan dan bimbingan yang tepat dari orang tua, anak-anak akan tumbuh menjadi individu yang percaya diri, komunikatif, dan siap menghadapi tantangan di masa depan.

Ingatlah, setiap anak unik dan memiliki kecepatan belajar yang berbeda. Yang terpenting adalah memberikan dukungan dan kesabaran selama proses pembelajaran.

Read More

Homeschooling: Pilihan Pendidikan yang Fleksibel dan Personal

Apa Itu Homeschooling?

Di Indonesia mengenal 3 jalur pendidikan yaitu: pendidikan formal, pendidikan nonformal dan pendidikan informal. Ada banyak cara yang dapat dilakukan seseorang untuk memperoleh pendidikan salah satunya dengan mengenyam jenjang sekolah. Akan tetapi, kondisi di lapangan sering kali berbeda dan berkata lain, tidak semua anak dapat mengikuti kegiatan belajar di sekolah formal karena berbagai kondisi sehingga muncullah pendidikan nonformal sebagai alternatif yang berfungsi sebagai pengganti, penambah dan/atau pelengkap dari dunia persekolahan. Philip H. Coombs berpendapat bahwa pendidikan nonformal ialah usaha edukasi yang dilakukan secara terorganisir dan diadakan diluar sistem formal guna memberikan kemudahan kepada sasaran dalam mencapai tujuan belajar (Joesoef, 1992). Pendidikan nonformal telah hadir sejak dahulu kala menyatu dengan kehidupan masyarakat dan keberadaannya sudah lebih lama dibandingkan dengan pendidikan sekolah.

Dalam undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 26 dijelaskan bahwa: “Pendidikan nonformal adalah pendidikan yang diselenggarakan untuk warga masyarakat yang membutuhkan layanan pendidikan sehingga bisa menjadi penambah, pengganti dan pelengkap pendidikan formal agar masyarakat bisa terus belajar sampai akhir hayat. Adapun satuan dari pendidikan nonformal di Indonesia terdiri dari lembaga kursus, lembaga pelatihan, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), kelompok belajar, dan satuan pendidikan lainnya yang sejenis (PNF, 2021).

Satuan pendidikan nonformal sedang ramai di kalangan masyarakat saat ini yaitu Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Salah satu program unggulan yang terdapat di PKBM adalah homeschooling. Homeschooling atau sekolah rumah adalah sistem pendidikan yang dilakukan di rumah atau tempat lain yang memungkinkan anak untuk belajar, dengan kurikulum dan metode yang dipilih sendiri oleh orang tua atau wali. Homeschooling sudah legal di Indonesia berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 129 Tahun 2014. 

Mengapa Memilih Homeschooling?

Ada banyak alasan mengapa orang tua memilih homeschooling untuk anak-anak mereka. Beberapa di antaranya adalah:

  • Perhatian penuh: Anak bisa mendapatkan perhatian penuh dari pengajar
  • Pengawasan orang tua: Orang tua bisa mengawasi pergaulan anak
  • Fleksibilitas: Jadwal belajar yang fleksibel memungkinkan anak-anak untuk mengejar minat khusus atau mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang mereka sukai. Orang tua dan anak bisa bersama-sama menentukan topik, jadwal, durasi, hingga cara belajar yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan gaya belajar anak 
  • Personalisasi: Kurikulum dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar individu anak, sehingga mereka dapat belajar dengan lebih efektif dan efisien.
  • Lingkungan belajar yang nyaman: Anak-anak dapat belajar dalam lingkungan yang aman dan bebas stres, tanpa harus khawatir dengan tekanan sosial di sekolah. Anak juga bisa mendapatkan istirahat yang cukup.
  • Pengembangan karakter: Orang tua dapat menanamkan nilai-nilai moral dan etika yang kuat pada anak-anak mereka melalui proses homeschooling.
  • Kualitas waktu bersama keluarga: Homeschooling memperkuat ikatan keluarga dan memberikan kesempatan bagi orang tua untuk lebih terlibat dalam proses pendidikan anak.

Manfaat Homeschooling

Selain fleksibilitas dan personalisasi, homeschooling juga menawarkan sejumlah manfaat lainnya, seperti:

  • Peningkatan prestasi akademik: Banyak studi menunjukkan bahwa anak-anak homeschooling cenderung memiliki prestasi akademik yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak yang bersekolah di sekolah formal.
  • Perkembangan sosial yang lebih baik: Meskipun belajar di rumah, anak-anak homeschooling tetap dapat berinteraksi dengan teman sebaya melalui kegiatan ekstrakurikuler, kelompok belajar, dan komunitas homeschooling.
  • Kemandirian dan tanggung jawab: Homeschooling mendorong anak-anak untuk lebih mandiri dan bertanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri.
  • Kreativitas dan inovasi: Dengan kebebasan untuk mengeksplorasi minat mereka, anak-anak homeschooling cenderung lebih kreatif dan inovatif.

Tantangan Homeschooling

Meskipun menawarkan banyak manfaat, homeschooling juga memiliki beberapa tantangan, seperti:

  • Tanggung jawab orang tua: Orang tua perlu memiliki waktu dan komitmen yang cukup untuk membimbing anak-anak mereka belajar.
  • Sosialisasi: Orang tua perlu secara proaktif menciptakan peluang bagi anak-anak untuk berinteraksi dengan teman sebaya.
  • Sumber daya: Orang tua perlu menyediakan sumber daya belajar yang memadai, seperti buku, alat peraga, dan akses internet.

Tips untuk Memulai Homeschooling

  • Riset: Pelajari berbagai metode dan kurikulum homeschooling yang tersedia.
  • Buat rencana: Susun jadwal belajar yang realistis dan fleksibel.
  • Bergabung dengan komunitas homeschooling: Dapatkan dukungan dan informasi dari orang tua homeschooling lainnya.
  • Fokus pada minat anak: Sesuaikan kurikulum dengan minat dan gaya belajar anak.
  • Jangan takut untuk mencoba hal baru: Eksperimen dengan berbagai metode pembelajaran untuk menemukan yang paling efektif.

Apakah Sekolah Homeschooling mendapatkan ijazah?

Lulusan homeschooling bisa mendapatkan ijazah. Ijazah yang didapatkan memiliki kedudukan yang sama dengan ijazah sekolah formal. Dengan ijazah ini, lulusan homeschooling bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, seperti perguruan tinggi negeri / swasta/ atau bahkan luar negeri. Homeschooling merupakan salah satu sistem pendidikan yang legal dan diakui pemerintah. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Sisdiknas No 20 Tahun 2003 dan Permendikbud No 129 Tahun 2014.

Homeschooling Bintang

Di Homeschooling Bintang terdapat beberapa pilihan program pendidikan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar peserta didik.

  • Community Class

Peserta didik datang dan belajar di sekolah dengan jumlah per kelas 8-12 peserta didik.

  • Home Learning

Peserta didik belajar di rumah dengan didampingi oleh tutor dari Homeschooling Bintang

  • Online Learning

Peserta didik belajar secara online dengan didampingi oleh tutor dari Homeschooling Bintang

Di Homeschooling Bintang tersedia mulai dari jenjang SD / Paket A, SMP / Paket B, dan SMA / Paket C. Tersedia dalam dua program utama yakni Program Reguler dan Program Pendidikan Khusus. Program Pendidikan Khusus memberikan layanan pendidikan yang dikhususkan bagi peserta didik yang memiliki kendala berkebutuhan khusus.

Tertarik untuk bergabung bersama kami? Yuk segera konsultasikan kebutuhan belajar putra-putri Anda di Homeschooling Bintang.

 

Read More

Alya Maulida Mahfuzah, Homeschooler Kelas 12 “Suhunya Olimpiade”

SERBU Eps 3 – Podcast of Champions : SUHUNYA OLIMPIADE

Hi Guys! Kembali lagi di podcast SERBU dengan tema Podcast of Champion. Episode kali ini, kita kedatangan seorang murid dari Homeschooling Bintang yang memiliki segudang prestasi, yaa.. dia bernama Alya Maulida Mahfuzah. Salah satu murid berprestasi yang kerap dipanggil Alya ini ia sedang menduduki kelas 12 SMA. Selama bersekolah di Homeschooling Bintang, ia seringkali mengharumkan nama sekolah dengan berbagai prestasi yang diraih. Prestasi tersebut berupa menjadi juara ketika mengikuti ajang perlombaan atau olimpiade. Ada bermacam-macam lomba yang Alya pernah ikuti di bidang akademik, seperti olimpiade matematika, ekonomi, bahasa inggris, dan lain sebagainya. Keberhasilan Alya dalam olimpiade ini tidak hanya niat dari dalam diri saja, tetapi juga support orang tua dan teman-teman.

Orang tua Alya selalu mendukung apapun yang dilakukannya selama itu memiliki nilai positif. Mereka juga tidak pernah memaksa Alya harus menjadi juara dalam perlombaan, karena menurut kedua orang tuanya, lomba itu adalah saranan untuk menambah pengetahuan dan wawasan juga dengan adanya lomba dapat mengasah kemampuan berpikir. Teman-teman Alya pun turut bangga dengan prestasi yang diraihnya dan ikut mendukung tanpa ada rasa iri.Prestasi yang ia dapat tentunya berasal dari jerih payahnya ketika belajar. Alya memiliki hobi membaca buku, hal itu yang membuat ia bisa memenangkan perlombaan. Kegemaran membaca buku dapat memberikan banyak pengetahuan. Satu lembar buku yang dibaca saja bisa mengembangkan pemikiran, apalagi kalau sudah banyak buku yang dibaca, pasti akan semakin luas mengetahui isi semua dunia. Tidak akan mungkin bisa menjawab dengan benar pertanyaan-pertanyaan yang ada di olimpiade tanpa membaca buku.

Oh.. iya guys! Ada info menarik nih, ternyata Alya pernah loh ikut lomba tapi waktu ngerjain soal, posisinya si Alya ini lagi jalan-jalan di mall wkwk.. Nah, kerennya.. Alya menang lomba dan dapet medali emas!!

Penasaran, gimana ceritanya???  saksikan selengkapnya hanya di podcast SERBU

Read More