Hari Guru Nasional: Menghormati Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Halo guys, Hari ini, tepatnya 25 November 2023 diperingati sebagai Hari Guru Nasional. Ini sebagai bentuk penghormatan terhadap guru yang telah berjuang dalam membentuk karakter generasi muda. Bagi siswa, apakah sudah paham sejarah hari guru? Seperti apa makna di balik Hari Guru Nasional di Indonesia?

Sejarah Hari Guru Nasional

Hari Guru Nasional tidak hanya menjadi wadah untuk menghargai pengabdian para pendidik, tetapi juga mencerminkan rasa syukur terhadap jasa guru dalam membangun pondasi pendidikan bangsa. Sejarah Hari Guru Nasional berawal pada tahun 1945. Pada waktu itu, terbentuklah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) setelah sebelumnya Persatuan Guru Indonesia (PGI) menyelenggarakan Kongres Guru Indonesia perdana di Surakarta, Jawa Tengah, pada 24-25 November 1945. Kemudian tanggal 25 November secara resmi ditetapkan sebagai Hari Guru Nasional melalui Keputusan Presiden Nomor 8 Tahun 1994. Pemilihan tanggal 25 November tidaklah sembarangan. Sebab itu dipilih untuk menghormati Ki Hajar Dewantara, seorang tokoh pendidikan Indonesia yang dianggap sebagai pelopor pendidikan bagi rakyat.

Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia 

Ternyata, Ki Hajar Dewantara yang sebenarnya bernama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, lahir pada 2 Mei 1889. Ia bukan hanya seorang pendidik, tetapi juga seorang pemikir, budayawan, dan tokoh pergerakan nasional. Konsep pendidikan yang diusung oleh Ki Hajar Dewantara mencakup prinsip bahwa pendidikan harus menyentuh aspek holistik individu, tidak hanya aspek kognitif tetapi juga moral, emosional, dan fisik.

Sedangkan salah satu sumbangsih terbesar Ki Hajar Dewantara adalah mendirikan sekolah Taman Siswa pada 1922. Taman Siswa menjadi lembaga pendidikan yang membuka pintu bagi anak-anak pribumi untuk mendapatkan pendidikan formal. Semangatnya untuk memajukan pendidikan bangsa menjadi inspirasi utama pemilihan tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional.

Makna Hari Guru Nasional

Hari Guru Nasional memiliki makna yang sangat dalam, yaitu sebagai bentuk penghormatan dan apresiasi terhadap jasa-jasa para guru dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Guru tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pembimbing, motivator, dan inspirator bagi para siswa. Melalui pendidikan yang berkualitas, guru turut membentuk karakter dan masa depan generasi muda.

Tema Hari Guru Nasional 2024

Berdasarkan surat edaran Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia nomor 31810/MPK.B1/TU.02.03/2024, peringatan Hari Guru Nasional 2024 mengusung tema ‘Guru Hebat, Indonesia Kuat’. Tema tersebut merupakan bentuk apresiasi terhadap dedikasi dan semangat para guru dalam memberikan pendidikan yang bermutu di seluruh pelosok Indonesia.

Dikutip dari naskah pidato Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah di laman resmi Kemendikdasmen bahwa melalui tema tersebut terdapat tiga makna. Pertama, penegasan tentang arti dan kedudukan penting para guru. Sesuai Undang-undang Guru dan Dosen nomor 14/2005, guru adalah pendidik profesional yang bertugas mengajar, mendidik, membimbing, dan menilai hasil belajar para murid. Kedua, guru tidak hanya berperan mendidik para murid sehingga memiliki kecerdasan, keterampilan, dan karakter yang mulia. Ketiga, guru menentukan kualitas sumber daya manusia, generasi bangsa yang melanjutkan perjuangan dan bertanggung jawab memajukan bangsa dan negara, Guru yang hebat menentukan kualitas pembelajaran, kualitas lulusan, dan kualitas sumber daya manusia.

Harapan Diperingatinya Hari Guru Nasional

Peringatan Hari Guru Nasional diharapkan dapat:

    • Meningkatkan harkat dan martabat guru: Guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa patut mendapatkan penghargaan yang layak atas dedikasinya.
    • Memperkuat solidaritas antar guru: Peringatan ini menjadi momen untuk mempererat tali persaudaraan antar guru dan meningkatkan semangat kebersamaan.
    • Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pendidikan: Masyarakat diharapkan semakin menyadari betapa pentingnya peran guru dalam membangun bangsa.
    • Menginspirasi generasi muda untuk menjadi guru: Peringatan Hari Guru diharapkan dapat menarik minat generasi muda untuk memilih profesi guru sebagai panggilan jiwa.
    • Meningkatkan kualitas para guru: Kemendikdasmen melalui tiga program prioritas berusaha meningkatkan kualitas para guru. Pertama, pemenuhan kualifikasi guru dengan pemberian kesempatan untuk melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi. Kedua, peningkatan kompetensi tidak hanya pada kompetensi akademik, pedagogik, moral, dan sosial tetapi juga kewirausahaan, dan kepemimpinan melalui berbagai pelatihan. Ketiga, kementerian berusaha meningkatkan kesejahteraan guru melalui sertifikasi baik bagi guru ASN PNS dan PPPK, maupun non-ASN.
    • Meningkatkan jaminan keamanan para guru: Kementerian juga berusaha menjamin keamanan para guru agar dapat bekerja dengan tenang dan terbebas dari segala bentuk intimidasi dan tindakan kekerasan oleh siapapun. Kemendikdasmen akan menandatangani nota kesepahaman dan perjanjian kerjasama dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia yang di dalamnya memuat kesepakatan agara masalah-masalah kekerasan dalam pendidikan diselesaikan secara damai dan kekeluargaan atau restorative justice sehingga guru tidak menjadi terpidana.

      Hari Guru Nasional adalah momen yang tepat untuk kita semua, terutama para siswa, orang tua, dan masyarakat, untuk mengucapkan terima kasih kepada para guru atas segala jerih payah dan dedikasinya. Mari kita bersama-sama mendukung para guru dalam menjalankan tugas mulia mereka demi mencerdaskan kehidupan bangsa.

      Read More

      Homeschooling: Pilihan Pendidikan yang Fleksibel dan Personal

      Apa Itu Homeschooling?

      Di Indonesia mengenal 3 jalur pendidikan yaitu: pendidikan formal, pendidikan nonformal dan pendidikan informal. Ada banyak cara yang dapat dilakukan seseorang untuk memperoleh pendidikan salah satunya dengan mengenyam jenjang sekolah. Akan tetapi, kondisi di lapangan sering kali berbeda dan berkata lain, tidak semua anak dapat mengikuti kegiatan belajar di sekolah formal karena berbagai kondisi sehingga muncullah pendidikan nonformal sebagai alternatif yang berfungsi sebagai pengganti, penambah dan/atau pelengkap dari dunia persekolahan. Philip H. Coombs berpendapat bahwa pendidikan nonformal ialah usaha edukasi yang dilakukan secara terorganisir dan diadakan diluar sistem formal guna memberikan kemudahan kepada sasaran dalam mencapai tujuan belajar (Joesoef, 1992). Pendidikan nonformal telah hadir sejak dahulu kala menyatu dengan kehidupan masyarakat dan keberadaannya sudah lebih lama dibandingkan dengan pendidikan sekolah.

      Dalam undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 26 dijelaskan bahwa: “Pendidikan nonformal adalah pendidikan yang diselenggarakan untuk warga masyarakat yang membutuhkan layanan pendidikan sehingga bisa menjadi penambah, pengganti dan pelengkap pendidikan formal agar masyarakat bisa terus belajar sampai akhir hayat. Adapun satuan dari pendidikan nonformal di Indonesia terdiri dari lembaga kursus, lembaga pelatihan, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), kelompok belajar, dan satuan pendidikan lainnya yang sejenis (PNF, 2021).

      Satuan pendidikan nonformal sedang ramai di kalangan masyarakat saat ini yaitu Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Salah satu program unggulan yang terdapat di PKBM adalah homeschooling. Homeschooling atau sekolah rumah adalah sistem pendidikan yang dilakukan di rumah atau tempat lain yang memungkinkan anak untuk belajar, dengan kurikulum dan metode yang dipilih sendiri oleh orang tua atau wali. Homeschooling sudah legal di Indonesia berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 129 Tahun 2014. 

      Mengapa Memilih Homeschooling?

      Ada banyak alasan mengapa orang tua memilih homeschooling untuk anak-anak mereka. Beberapa di antaranya adalah:

      • Perhatian penuh: Anak bisa mendapatkan perhatian penuh dari pengajar
      • Pengawasan orang tua: Orang tua bisa mengawasi pergaulan anak
      • Fleksibilitas: Jadwal belajar yang fleksibel memungkinkan anak-anak untuk mengejar minat khusus atau mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang mereka sukai. Orang tua dan anak bisa bersama-sama menentukan topik, jadwal, durasi, hingga cara belajar yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan gaya belajar anak 
      • Personalisasi: Kurikulum dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar individu anak, sehingga mereka dapat belajar dengan lebih efektif dan efisien.
      • Lingkungan belajar yang nyaman: Anak-anak dapat belajar dalam lingkungan yang aman dan bebas stres, tanpa harus khawatir dengan tekanan sosial di sekolah. Anak juga bisa mendapatkan istirahat yang cukup.
      • Pengembangan karakter: Orang tua dapat menanamkan nilai-nilai moral dan etika yang kuat pada anak-anak mereka melalui proses homeschooling.
      • Kualitas waktu bersama keluarga: Homeschooling memperkuat ikatan keluarga dan memberikan kesempatan bagi orang tua untuk lebih terlibat dalam proses pendidikan anak.

      Manfaat Homeschooling

      Selain fleksibilitas dan personalisasi, homeschooling juga menawarkan sejumlah manfaat lainnya, seperti:

      • Peningkatan prestasi akademik: Banyak studi menunjukkan bahwa anak-anak homeschooling cenderung memiliki prestasi akademik yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak yang bersekolah di sekolah formal.
      • Perkembangan sosial yang lebih baik: Meskipun belajar di rumah, anak-anak homeschooling tetap dapat berinteraksi dengan teman sebaya melalui kegiatan ekstrakurikuler, kelompok belajar, dan komunitas homeschooling.
      • Kemandirian dan tanggung jawab: Homeschooling mendorong anak-anak untuk lebih mandiri dan bertanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri.
      • Kreativitas dan inovasi: Dengan kebebasan untuk mengeksplorasi minat mereka, anak-anak homeschooling cenderung lebih kreatif dan inovatif.

      Tantangan Homeschooling

      Meskipun menawarkan banyak manfaat, homeschooling juga memiliki beberapa tantangan, seperti:

      • Tanggung jawab orang tua: Orang tua perlu memiliki waktu dan komitmen yang cukup untuk membimbing anak-anak mereka belajar.
      • Sosialisasi: Orang tua perlu secara proaktif menciptakan peluang bagi anak-anak untuk berinteraksi dengan teman sebaya.
      • Sumber daya: Orang tua perlu menyediakan sumber daya belajar yang memadai, seperti buku, alat peraga, dan akses internet.

      Tips untuk Memulai Homeschooling

      • Riset: Pelajari berbagai metode dan kurikulum homeschooling yang tersedia.
      • Buat rencana: Susun jadwal belajar yang realistis dan fleksibel.
      • Bergabung dengan komunitas homeschooling: Dapatkan dukungan dan informasi dari orang tua homeschooling lainnya.
      • Fokus pada minat anak: Sesuaikan kurikulum dengan minat dan gaya belajar anak.
      • Jangan takut untuk mencoba hal baru: Eksperimen dengan berbagai metode pembelajaran untuk menemukan yang paling efektif.

      Apakah Sekolah Homeschooling mendapatkan ijazah?

      Lulusan homeschooling bisa mendapatkan ijazah. Ijazah yang didapatkan memiliki kedudukan yang sama dengan ijazah sekolah formal. Dengan ijazah ini, lulusan homeschooling bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, seperti perguruan tinggi negeri / swasta/ atau bahkan luar negeri. Homeschooling merupakan salah satu sistem pendidikan yang legal dan diakui pemerintah. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Sisdiknas No 20 Tahun 2003 dan Permendikbud No 129 Tahun 2014.

      Homeschooling Bintang

      Di Homeschooling Bintang terdapat beberapa pilihan program pendidikan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar peserta didik.

      • Community Class

      Peserta didik datang dan belajar di sekolah dengan jumlah per kelas 8-12 peserta didik.

      • Home Learning

      Peserta didik belajar di rumah dengan didampingi oleh tutor dari Homeschooling Bintang

      • Online Learning

      Peserta didik belajar secara online dengan didampingi oleh tutor dari Homeschooling Bintang

      Di Homeschooling Bintang tersedia mulai dari jenjang SD / Paket A, SMP / Paket B, dan SMA / Paket C. Tersedia dalam dua program utama yakni Program Reguler dan Program Pendidikan Khusus. Program Pendidikan Khusus terpisah dari Program Reguler dengan layanan pendidikan yang dikhususkan bagi peserta didik yang memiliki kendala berkebutuhan khusus seperti: ADD, ADHD, Slow Learner, Kesulitan Belajar Khusus (Disleksia, Diskalkulia, Disgrafia), Gangguan Kemampuan Komunikasi (Gangguan Bahasa, Gangguan Bicara Disglosia dan Gangguan Suara), Potensi Kecerdasan atau Bakat Istimewa (CIBI), Tuna Daksa (Kelainan Tubuh), dan Penyandang Autisme Ringan.

      Tertarik untuk bergabung bersama kami? Yuk segera konsultasikan kebutuhan belajar putra-putri Anda di Homeschooling Bintang.

       

      Read More

      Alya Maulida Mahfuzah, Homeschooler Kelas 12 “Suhunya Olimpiade”

      SERBU Eps 3 – Podcast of Champions : SUHUNYA OLIMPIADE

      Hi Guys! Kembali lagi di podcast SERBU dengan tema Podcast of Champion. Episode kali ini, kita kedatangan seorang murid dari Homeschooling Bintang yang memiliki segudang prestasi, yaa.. dia bernama Alya Maulida Mahfuzah. Salah satu murid berprestasi yang kerap dipanggil Alya ini ia sedang menduduki kelas 12 SMA. Selama bersekolah di Homeschooling Bintang, ia seringkali mengharumkan nama sekolah dengan berbagai prestasi yang diraih. Prestasi tersebut berupa menjadi juara ketika mengikuti ajang perlombaan atau olimpiade. Ada bermacam-macam lomba yang Alya pernah ikuti di bidang akademik, seperti olimpiade matematika, ekonomi, bahasa inggris, dan lain sebagainya. Keberhasilan Alya dalam olimpiade ini tidak hanya niat dari dalam diri saja, tetapi juga support orang tua dan teman-teman.

      Orang tua Alya selalu mendukung apapun yang dilakukannya selama itu memiliki nilai positif. Mereka juga tidak pernah memaksa Alya harus menjadi juara dalam perlombaan, karena menurut kedua orang tuanya, lomba itu adalah saranan untuk menambah pengetahuan dan wawasan juga dengan adanya lomba dapat mengasah kemampuan berpikir. Teman-teman Alya pun turut bangga dengan prestasi yang diraihnya dan ikut mendukung tanpa ada rasa iri.Prestasi yang ia dapat tentunya berasal dari jerih payahnya ketika belajar. Alya memiliki hobi membaca buku, hal itu yang membuat ia bisa memenangkan perlombaan. Kegemaran membaca buku dapat memberikan banyak pengetahuan. Satu lembar buku yang dibaca saja bisa mengembangkan pemikiran, apalagi kalau sudah banyak buku yang dibaca, pasti akan semakin luas mengetahui isi semua dunia. Tidak akan mungkin bisa menjawab dengan benar pertanyaan-pertanyaan yang ada di olimpiade tanpa membaca buku.

      Oh.. iya guys! Ada info menarik nih, ternyata Alya pernah loh ikut lomba tapi waktu ngerjain soal, posisinya si Alya ini lagi jalan-jalan di mall wkwk.. Nah, kerennya.. Alya menang lomba dan dapet medali emas!!

      Penasaran, gimana ceritanya???  saksikan selengkapnya hanya di podcast SERBU

      Read More

      Sejarah Hari Aksara Internasional: Perjuangan Melawan Buta Huruf

      Hari Aksara Internasional yang diperingati setiap tanggal 8 September merupakan momentum penting dalam upaya global untuk meningkatkan literasi. Peringatan ini memiliki sejarah panjang yang berakar dari keprihatinan akan tingginya angka buta huruf di dunia.

      Awal Mula Konsep

      Gagasan untuk memperingati Hari Aksara Internasional pertama kali muncul dalam Konferensi tentang Pemberantasan Buta Huruf yang diadakan di Teheran, Iran pada tahun 1965. Konferensi ini dihadiri oleh para pemimpin pendidikan dari berbagai negara yang menyadari pentingnya literasi sebagai fondasi bagi pembangunan manusia dan masyarakat.

      Peserta konferensi sepakat bahwa perlu adanya upaya bersama untuk mengurangi angka buta huruf secara signifikan. Mereka melihat bahwa buta huruf bukan hanya masalah individu, tetapi juga masalah sosial yang menghambat kemajuan suatu bangsa.

      Penetapan Hari Aksara Internasional

      Menanggapi hasil konferensi tersebut, UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) pada tahun 1966 secara resmi menetapkan tanggal 8 September sebagai Hari Aksara Internasional. Tanggal ini dipilih sebagai peringatan akan dimulainya konferensi di Teheran.

      Penetapan Hari Aksara Internasional bertujuan untuk:

      • Meningkatkan kesadaran global tentang pentingnya literasi.
      • Mendorong kerjasama internasional dalam upaya meningkatkan literasi.
      • Menganjurkan negara-negara untuk mengambil langkah-langkah konkret dalam memberantas buta huruf.

      Peringatan Hari Aksara Internasional

      Sejak pertama kali diperingati pada tahun 1967, Hari Aksara Internasional telah menjadi momen penting bagi masyarakat internasional. Setiap tahunnya, berbagai kegiatan diselenggarakan untuk mempromosikan literasi, mulai dari kampanye membaca, pelatihan guru, hingga pembangunan perpustakaan.

      Tema peringatan Hari Aksara Internasional juga selalu diubah setiap tahunnya untuk menyoroti isu-isu terkini yang terkait dengan literasi. Tema-tema ini bertujuan untuk menggugah kesadaran masyarakat tentang pentingnya literasi dalam berbagai aspek kehidupan, seperti pembangunan berkelanjutan, kesetaraan gender, dan pemberdayaan masyarakat.

      Tantangan dan Harapan

      Meskipun telah banyak upaya yang dilakukan, masalah buta huruf masih menjadi tantangan besar di banyak negara, terutama di negara berkembang. Faktor-faktor seperti kemiskinan, konflik, dan kurangnya akses terhadap pendidikan berkualitas menjadi hambatan utama dalam meningkatkan literasi.

      Namun, dengan semangat Hari Aksara Internasional, kita semua dapat berkontribusi dalam mewujudkan dunia yang lebih literasi. Setiap individu memiliki peran penting dalam mendorong literasi, baik dengan membaca, menulis, maupun dengan mendukung program-program literasi di masyarakat.

      Pada Tanggal 19 – 20 November 2024 Dinas Pendidikan Jawa Timur memperingati Hari Aksara Internasional yang dibarengkan dengan peringatan Hari Guru Nasional, bertempat di Gedung Islamic Center Surabaya Jl. Raya Dukuh Kupang No.122-124, Sawahan, Kec. Dukuhpakis, Surabaya, Jawa Timur 60225. Acara tersebut dimeriahkan dengan kegiatan lomba-lomba, penampilan kreasi seni, dan juga stand bazar pameran pendidikan dari Dinas Pendidikan kota dan kabupaten se-Jawa Timur.

      Star Band dari Homeschooling Bintang juga berkesempatan untuk menghibur para pengunjung yang mengunjungi stand pameran pendidikan Peringatan Puncak Hari Aksara Internasional dan Hari Guru Nasional Tahun 2024 tersebut. Selain Star Band masih banyak penampilan lainnya dari PKBM dan Homeschooling Se-Kota Surabaya.

      Band yang digawangi oleh Cinda dan Jason (Kelas 12) (Vokal), Aliyah (Kelas 7) dan Kak Brian (Gitar), Kak Ilman (Bass), dan Kak David (Cajoon) tersebut membawakan 4 lagu: Last Night on Earth (Green Day), Every Summertime (Niki), Daylight (Sezairi), dan Mata ke Hati (Hivi). 

      Hari Aksara Internasional adalah pengingat akan pentingnya literasi sebagai hak dasar setiap manusia. Peringatan ini juga menjadi momentum bagi kita semua untuk terus berjuang mewujudkan masyarakat yang lebih cerdas dan beradab.

      Read More

      Pentingnya Belajar BLS Sejak Dini: Lindungi Nyawa, Selamatkan Masa Depan

      Life Skill Class: Basic Life Support | 15 November 2024

      Dalam kehidupan yang penuh ketidakpastian, kejadian darurat medis bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Kehilangan nyawa akibat serangan jantung mendadak, tenggelam, atau tersedak bukanlah hal yang asing lagi. Namun, tahukah Anda bahwa tindakan cepat dan tepat dalam memberikan pertolongan pertama dapat menyelamatkan nyawa seseorang? Salah satu keterampilan penting yang dapat Anda pelajari adalah Basic Life Support (BLS).

      Apa itu BLS?

      BLS adalah tindakan pertolongan pertama yang diberikan kepada seseorang yang mengalami henti jantung atau kesulitan bernapas. Tindakan ini meliputi kompresi dada (CPR) dan pemberian napas buatan. Meskipun terdengar rumit, BLS sebenarnya bisa dipelajari oleh siapa saja, termasuk anak-anak dan remaja.

      Mengapa Belajar BLS Sejak Dini Penting?

      1. Meningkatkan Kesadaran: Belajar BLS sejak dini akan menanamkan kesadaran akan pentingnya pertolongan pertama dalam diri anak-anak. Mereka akan lebih peka terhadap situasi darurat dan tidak ragu untuk bertindak.
      2. Meningkatkan Kepercayaan Diri: Dengan menguasai BLS, anak-anak akan merasa lebih percaya diri dalam menghadapi situasi darurat. Mereka akan tahu apa yang harus dilakukan dan tidak akan panik.
      3. Menyelamatkan Nyawa: BLS adalah salah satu cara paling efektif untuk menyelamatkan nyawa seseorang yang mengalami henti jantung atau kesulitan bernapas. Tindakan cepat dalam memberikan BLS dapat meningkatkan peluang korban untuk bertahan hidup.
      4. Membentuk Karakter: Belajar BLS mengajarkan anak-anak tentang pentingnya kerjasama, empati, dan tanggung jawab. Mereka akan belajar untuk saling membantu dan peduli terhadap sesama.
      5. Menjadi Teladan: Anak-anak yang telah mempelajari BLS dapat menjadi teladan bagi orang-orang di sekitarnya. Mereka dapat mengajarkan BLS kepada anggota keluarga lainnya dan menyebarkan kesadaran tentang pentingnya pertolongan pertama.

      Bagaimana Cara Belajar BLS?

      Ada banyak cara untuk belajar BLS, antara lain:

      • Sekolah: Banyak sekolah telah memasukkan materi BLS ke dalam kurikulum salah satunya adalah di Homeschooling Bintang yang masuk dalam kegiatan Life Skill Class.
      • Kursus: Anda dapat mengikuti kursus BLS yang diselenggarakan oleh berbagai lembaga pelatihan.
      • Organisasi Kemasyarakatan: Beberapa organisasi kemasyarakatan juga mengadakan pelatihan BLS untuk masyarakat umum.
      • Aplikasi: Terdapat beberapa aplikasi yang dapat membantu Anda mempelajari BLS secara mandiri.

      Belajar BLS sejak dini adalah investasi yang sangat berharga. Keterampilan ini tidak hanya bermanfaat untuk diri sendiri, tetapi juga dapat menyelamatkan nyawa orang lain. Ajarkan BLS kepada anak-anak Anda dan jadilah bagian dari upaya untuk menciptakan masyarakat yang lebih peduli dan siap menghadapi situasi darurat.

      Di Homeschooling Bintang kegiatan Life Skill Class kali ini bertema “Basic Life Support” yang dipandu langsung oleh PMI Kota Surabaya. Adik-adik diajak praktik secara langsung bagaimana melakukan pertolongan pertama saat ada orang yang tersedak, kemudian bagaimana cara melakukan CPR, juga bagaimana cara menyelamatkan diri ketika terdapat bencana alam.

      Yuk, mulai belajar BLS sekarang juga! Ajak keluarga dan teman-teman Anda untuk ikut serta. Bersama-sama, kita bisa membuat dunia menjadi tempat yang lebih aman.

      Read More

      Menelusuri Jejak Kejayaan Majapahit di Trowulan: Sebuah Petualangan Belajar yang Tak Terlupakan

      Eduvisit: Tapak Tilas Kerajaan Majapahit | 14 November 2024

      Trowulan, sebuah nama yang begitu lekat dengan kejayaan Kerajaan Majapahit. Bagi para pecinta sejarah, mengunjungi situs ini adalah seperti membuka lembaran-lembaran sejarah yang hidup. Di tengah hamparan sawah dan reruntuhan bangunan kuno, kita dapat merasakan langsung atmosfer kerajaan Hindu-Buddha terbesar di Nusantara pada masanya.

      Mengapa Trowulan Begitu Istimewa?

      Sebagai bekas ibukota Kerajaan Majapahit, Trowulan menyimpan begitu banyak misteri dan pesona. Situs ini bagaikan sebuah museum terbuka yang menyajikan berbagai artefak, candi, dan struktur bangunan kuno. Beberapa di antaranya yang paling terkenal adalah:

      • Candi Brahu: Candi berbentuk piramida bertingkat ini dipercaya sebagai simbol kosmologi Jawa.

      • Candi Bajang Ratu: Candi ini memiliki arsitektur yang unik dan diyakini sebagai tempat pemujaan.

      • Kolam Segaran: Sebuah kolam besar yang diperkirakan berfungsi sebagai tempat rekreasi bagi keluarga kerajaan.

      Belajar Sejarah yang Lebih Menyenangkan

      Belajar sejarah di Trowulan bukanlah sekadar menghafal tanggal dan peristiwa. Di sini, kita diajak untuk:

      • Menvisualisasikan Kehidupan Masa Lalu: Dengan melihat langsung reruntuhan bangunan dan artefak, kita dapat membayangkan bagaimana kehidupan masyarakat Majapahit pada masa itu.
      • Mempelajari Arsitektur Kuno: Candi-candi di Trowulan merupakan contoh nyata keindahan dan kerumitan arsitektur Jawa Kuno.
      • Menghubungkan Sejarah dengan Kehidupan Sehari-hari: Kita dapat melihat bagaimana pengaruh budaya Majapahit masih terasa hingga saat ini dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Jawa.

      Mengapa Belajar Sejarah Majapahit Itu Penting?

      Sejarah Majapahit, dengan segala kemegahan dan kompleksitasnya, bukanlah sekadar catatan masa lalu. Pelajaran dari kerajaan Hindu-Buddha terbesar di Nusantara ini menyimpan relevansi yang sangat mendalam bagi kehidupan kita saat ini.

      1. Memahami Identitas Bangsa

      • Akar Budaya: Majapahit adalah salah satu tonggak penting dalam sejarah Indonesia. Dengan mempelajari Majapahit, kita dapat memahami akar budaya kita yang kaya dan beragam.
      • Nilai-nilai Luhur: Kerajaan ini meninggalkan warisan nilai-nilai luhur seperti gotong royong, toleransi, dan kepemimpinan yang bijaksana. Nilai-nilai ini masih relevan hingga kini dan dapat menjadi pedoman hidup kita.

      2. Menghargai Keberagaman

      • Kerajaan Multikultural: Majapahit adalah kerajaan yang sangat heterogen, dengan berbagai suku dan budaya yang hidup berdampingan. Hal ini mengajarkan kita pentingnya menghargai keberagaman dan membangun persatuan dalam perbedaan.
      • Toleransi Beragama: Majapahit adalah contoh nyata bagaimana masyarakat yang berbeda agama dapat hidup berdampingan secara damai.

      3. Memahami Dinamika Kekuasaan

      • Naik Turunnya Kekuasaan: Sejarah Majapahit mengajarkan kita tentang bagaimana sebuah kerajaan yang besar bisa mengalami pasang surut. Hal ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi kita untuk tidak terlena dengan kesuksesan dan selalu waspada terhadap ancaman.
      • Pentingnya Kepemimpinan: Kepemimpinan para raja Majapahit, seperti Hayam Wuruk dan Gajah Mada, memberikan kita gambaran tentang sosok pemimpin yang visioner dan berwibawa.

      4. Menginspirasi Kreativitas

      • Arsitektur dan Seni: Candi-candi megah dan karya seni yang dihasilkan oleh masyarakat Majapahit menunjukkan tingkat kreativitas yang tinggi. Kita dapat terinspirasi untuk menciptakan karya-karya yang bernilai.
      • Sistem Pemerintahan: Sistem pemerintahan Majapahit yang kompleks dapat menjadi bahan kajian untuk mengembangkan sistem pemerintahan yang lebih baik.

      5. Memperkuat Karakter

      • Kepahlawanan: Kisah para pahlawan Majapahit, seperti Gajah Mada, dapat menginspirasi kita untuk memiliki semangat juang yang tinggi.
      • Keuletan: Sejarah Majapahit mengajarkan kita tentang pentingnya keuletan dalam menghadapi berbagai tantangan.

      Di Homeschooling Bintang kegiatan Eduvisit jenjang SMP dan SMA kali ini berkesempatan untuk mengunjungi situs peninggalan Kerajaan Majapahit di Trowulan Mojokerto dengan tema “Tapak Tilas Kerajaan Majapahit.” Adik-adik sangat antusias dalam mempelajari sejarah Kerajaan Majapahit di Situs Candi Bajang Ratu, kemudian dilanjutkan ke Museum Trowulan, dan berakhir ke Patung Buddha Tidur di Maha Vihara Mojopahit.

       

      Belajar sejarah Majapahit bukan hanya sekadar memenuhi tuntutan kurikulum, tetapi juga merupakan investasi untuk masa depan. Dengan memahami sejarah kita, kita dapat lebih menghargai identitas bangsa, membangun karakter yang kuat, dan berkontribusi dalam membangun Indonesia yang lebih baik.

      Mari kita lestarikan warisan budaya Majapahit dan terus menggali hikmah dari sejarahnya.

      Read More

      Menumbuhkan Jiwa Wirausaha Sejak Dini: Investasi Terbaik untuk Masa Depan Anak

       

      Halo Moms and Dads, pernahkah menyarankan anak untuk berusaha mendapatkan uang tambahan ketika ia ingin membeli mainan baru? Apa yang biasanya dilakukan anak?

      Kalau hanya menunggu tabungan uang saku saja, pasti uang yang didapatkan akan lebih lama terkumpulnya. Beberapa orang tua mendukung anak-anaknya untuk berwirausaha ketika mereka butuh uang tambahan untuk membeli sesuatu yang diinginkan.  Paling sederhana, sih, dengan berjualan apa saja, yang mereka buat atau kreasikan sendiri! Ada yang berdagang makanan, minuman, atau pernak-pernik seperti stiker, gantungan kunci, atau hiasan dinding.

      Mendidik anak bukan hanya tentang memberikan pengetahuan akademik. Mengajarkan anak untuk menjadi wirausaha sejak dini adalah investasi berharga untuk masa depan mereka. Dengan menanamkan jiwa kewirausahaan, kita membekali anak dengan keterampilan dan mentalitas yang dibutuhkan untuk menghadapi dunia yang terus berubah.

      National Foundation For Teaching Entrepreneurship menemukan bahwa anak-anak muda yang dilatih berbisnis sejak dini akan menunjukkan perubahan positif dalam perilaku serta memiliki orientasi kesuksesan yang lebih tertata. Mereka juga akan lebih mampu fokus pada pencapaian akademik dan profesional, berbagi aspirasi, dan menguasai teknik kepemimpinan.

      Berikut adalah beberapa manfaat mengajarkan entrepreneurship pada anak sejak dini

      • Kemandirian: Melalui kegiatan berwirausaha, anak belajar untuk mandiri dan bertanggung jawab atas keputusan dan tindakan mereka. Setiap usaha pasti punya tantangannya masing-masing. Walaupun mereka masih kecil, bukan berarti orang tua lah yang selalu menyelesaikan masalah usahanya. Anak-anak yang memulai dan yang memiliki, artinya kesempatan menyelesaikan masalah pun ada di tangan anak-anak. Nah, ini akan melatih mereka untuk melihat berbagai sudut pandang dan mengidentifikasi berbagai solusi untuk masalah. Mereka akan belajar menggabungkan kreativitas dengan pemikiran strategis untuk memecahkan masalah dengan cara yang mungkin tidak pernah dipertimbangkan oleh beberapa orang dewasa.
      • Kreativitas: Wirausaha mendorong anak untuk berpikir kreatif dan inovatif. Mereka akan terbiasa mencari ide-ide baru dan cara-cara unik untuk menyelesaikan masalah. Anak-anak adalah pemimpi tertinggi! Mereka belum terpengaruh oleh kesulitan kehidupan orang dewasa yang rumit. Oleh karenanya, mereka punya banyak kesempatan untuk mewujudkan hal-hal yang dianggap oleh banyak orang sebagai tidak mungkin menjadi mungkin.Nah, kalau orang dewasa sering terjebak hanya pada bermimpi, anak-anak punya kesempatan dan melakukannya. Mereka menikmati kekuatan ide-ide baru, energi yang cerdas, dan menyaksikan mimpi mereka menjadi kenyataan adalah sebuah hadiah terbaik.
      • Kepercayaan Diri: Keberhasilan dalam berwirausaha, sekecil apapun, akan meningkatkan kepercayaan diri anak. Mereka akan merasa mampu mencapai apa pun yang mereka inginkan. Menurut Adam dan Matthew Toren bersaudara penulis Kidspreneurs: Young Entrepreneurs with Big Ideas, salah satu komponen paling kuat dari pola pikir kidpreneur adalah kemampuan mereka untuk melihat rintangan sebagai peluang. Karena pada dasarnya anak-anak memiliki rasa ingin tahu, dan cenderung memiliki jumlah energi yang tak terbatas.Masalah yang mereka hadapi dalam menjalankan usahanya akan membentuk mereka menjadi anak yang punya sikap optimistis serta tidak mudah menyerah.
      • Keterampilan Sosial: Berinteraksi dengan pelanggan, pemasok, dan orang-orang di sekitar bisnis akan membantu anak mengembangkan keterampilan sosial yang penting, seperti komunikasi, negosiasi, dan kerja sama tim.
      • Pemahaman tentang Uang: Melalui kegiatan jual beli, anak akan belajar tentang nilai uang, pengelolaan keuangan, dan pentingnya menabung.
      • Tidak Mudah Puas : Usaha itu pasti punya saingan. Anak-anak akan belajar bahwa satu keberhasilan tidak akan menjamin keberhasilan berikutnya. Oleh karenanya, mereka tidak boleh mudah puas. Kidpreneurship mengajarkan anak-anak untuk tidak mudah puas dan selalu belajar untuk memberdayakan diri, meningkatkan kualitas, serta memperbaiki produknya.

      Dengan dukungan dan dorongan semangat dari orang tua, Anak-anak akan mampu mencapai impian mereka dan membuat dampak positif dirinya sendiri maupun lingkungan.

      Di Homeschooling Bintang dalam kegiatan pembelajaran Ekonomi kelas 10 diadakan kegiatan praktik berwirausaha, adik-adik diajak praktik secara langsung untuk melakukan kegiatan ekonomi di lingkungan Homeschooling Bintang, salah satunya dengan berjualan makanan, minuman, dan pernak-pernik. Hal tersebut bertujuan agar adik-adik lebih memahami dan dapat mengaplikasikan terkait kegiatan ekonomi di kehidupan sehari-hari. Adik-adik sangat antusias dalam praktik tersebut. Kegiatan tersebut juga sangat menginspirasi teman-teman lainnya.

      Mengajarkan anak berwirausaha sejak dini adalah investasi jangka panjang yang sangat bermanfaat. Dengan menanamkan jiwa kewirausahaan, kita membantu anak untuk menjadi individu yang mandiri, kreatif, percaya diri, dan sukses di masa depan.

      Read More

      Hari Pahlawan: Warisan Juang untuk Masa Depan Pendidikan Indonesia

      Halo Moms and Dads masih ingatkah pelajaran sejarah di sekolah dulu tentang peristiwa pertempuran di Surabaya melawan pasukan sekutu yang akan merebut kembali kemerdekaan Indonesia pada 10 November 1945? Yups, pertempuran ini merupakan salah satu pertempuran terbesar dan paling sengit dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang pada saat itu Rakyat Surabaya dan sekitarnya, baik tua maupun muda, bersatu melawan pasukan sekutu.

      Melalui peristiwa tersebut pada akhirnya ditetapkan sebagai Hari Pahlawan untuk mengenang peristiwa heroik Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945. Setiap tanggal 10 November, bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan. Peringatan ini bukan hanya sekadar mengenang peristiwa bersejarah, tetapi juga menjadi momentum untuk merefleksikan nilai-nilai luhur yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan. Dalam konteks pendidikan saat ini, semangat juang para pahlawan memiliki relevansi yang sangat tinggi.

      Nilai-Nilai Kepahlawanan dalam Pendidikan Modern

      • Semangat Merdeka Belajar: Para pahlawan berjuang untuk meraih kemerdekaan. Semangat ini sejalan dengan semangat merdeka belajar yang digaungkan dalam dunia pendidikan saat ini. Siswa diajak untuk berpikir kritis, kreatif, dan mandiri dalam proses pembelajaran.
      • Kegigihan dalam Menuntut Ilmu: Para pahlawan rela berkorban untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Hal ini menginspirasi kita untuk terus belajar dan mengembangkan diri, tanpa mengenal batas usia.
      • Kerjasama dan Gotong Royong: Semangat kebersamaan dan gotong royong sangat penting dalam perjuangan merebut kemerdekaan. Nilai-nilai ini juga perlu diterapkan dalam lingkungan sekolah, di mana siswa belajar untuk bekerja sama dalam tim.
      • Integritas dan Tanggung Jawab: Para pahlawan memiliki integritas yang tinggi dan selalu bertanggung jawab atas tindakannya. Nilai-nilai ini perlu ditanamkan pada generasi muda agar tumbuh menjadi individu yang berkarakter.

      Tantangan dan Peluang

      Dalam menerapkan nilai-nilai kepahlawanan di era digital, terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi, seperti:

      • Kurangnya Minat Siswa terhadap Sejarah: Siswa cenderung lebih tertarik pada teknologi dan hiburan.
      • Perkembangan Informasi yang Cepat: Informasi yang tidak akurat dapat mudah menyebar dan mempengaruhi pandangan siswa tentang sejarah.

      Namun, di sisi lain, perkembangan teknologi juga membuka peluang baru untuk pembelajaran sejarah. Melalui media sosial, video, dan game edukasi, sejarah dapat disajikan dengan lebih menarik dan interaktif.

      Hari Pahlawan bukan hanya sekadar peringatan, tetapi juga momentum untuk merefleksikan nilai-nilai luhur yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan. Dengan menerapkan nilai-nilai kepahlawanan dalam pendidikan, kita dapat mencetak generasi muda yang cerdas, berkarakter, dan cinta tanah air.

      Lalu apa saja sih yang dilakukan oleh Homeschooling Bintang untuk merefleksikan nilai-nilai luhur yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan tersebut? Berikut adalah beberapa hal yang telah dilakukan:

      1. Mempelajari Sejarah Perjuangan Kemerdekaan

      Seperti halnya di Homeschooling Bintang beberapa kegiatan yang telah dilakukan antara lain ialah mengunjungi situs-situs bersejarah tentang perjuangan kemerdekaan Indonesia di Museum 10 Nopember Surabaya. Dalam kegiatan tersebut anak-anak diajak secara langsung mempelajari mengenai peristiwa-peristiwa bersejarah serta benda-benda peninggalan bersejarah yang memiliki nilai-nilai perjuangan kemerdekaan Indonesia.

      2. Meneladani Nilai-Nilai Kepahlawanan

      • Rajin belajar: Belajar adalah bentuk perjuangan untuk masa depan bangsa.
      • Memiliki integritas: Jujur dan bertanggung jawab dalam segala hal.
      • Menghargai perbedaan: Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
      • Berani berkorban: Rela berkorban untuk kepentingan bersama.

      Nilai-nilai tersebut dapat dipelajari langsung melalui kegiatan-kegiatan pembelajaran baik akademik maupun non akademik di Homeschooling Bintang.

       

      3. Menebarkan Semangat Nasionalisme

      Salah satu kegiatan untuk menumbuhkan semangat Nasionalisme di Homeschooling Bintang adalah dengan kegiatan Eduvisit ke Polrestabes Kota Surabaya yang di dalamnya diberikan pembelajaran mengenai tugas pokok dan fungsi dari Polisi serta sejarahnya dulu yang ikut serta dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada pertempuran 10 November 1945.

      Kunjungan ke Museum Hoofdbureau Van Politie

       

      Selain itu untuk menumbuhkan semangat Nasionalisme bagi peserta didik di Homeschooling Bintang juga menghadirkan seorang Kolonel TNI Bapak Laode Jimmy Herizal R.M.TR.HANLA.,M.M. untuk memberikan motivasi dan inspirasi mengenai semangat nasionalisme bagi peserta didik di Homeschooling Bintang.

      Dengan melakukan hal-hal di atas, kita tidak hanya mengenang jasa para pahlawan, tetapi juga ikut berperan dalam membangun masa depan bangsa yang lebih baik.

      Ingat, menjadi pahlawan tidak harus dengan mengangkat senjata. Kita bisa menjadi pahlawan dengan cara kita sendiri, yaitu dengan menjadi pribadi yang berguna bagi bangsa dan negara.

      Read More

      Berkreasi untuk Kesehatan Mental

      Lifeskill Class | Jumat, 08 November 2024

      Di era modern yang serba cepat, stres menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Tekanan pekerjaan, tuntutan sosial, dan masalah pribadi seringkali membuat kita merasa overwhelmed. Namun, tahukah Anda bahwa kegiatan sederhana seperti melukis, menggambar, atau memahat dapat menjadi penawar stres yang efektif? Terapi seni, yang memanfaatkan proses kreatif untuk meningkatkan kesejahteraan emosional, telah terbukti memberikan manfaat yang signifikan bagi kesehatan mental.

      Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa terapi seni memiliki dampak positif pada otak dan tubuh kita. Ketika kita berkreasi, otak melepaskan endorfin, hormon yang memberikan perasaan senang dan mengurangi stres. Selain itu, aktivitas seni juga dapat membantu:

        • Mengurangi kortisol: Hormon stres utama yang dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
        • Meningkatkan fokus: Proses berkarya seni mengharuskan kita untuk berkonsentrasi penuh pada tugas yang sedang dikerjakan, sehingga pikiran menjadi lebih tenang.
        • Mengekspresikan emosi: Seni menjadi media yang ampuh untuk mengungkapkan perasaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.
        • Meningkatkan kesadaran diri: Melalui proses kreatif, kita dapat lebih memahami diri sendiri dan kebutuhan emosional kita.

      Mekanisme Kerja Terapi Seni

      Bagaimana sebenarnya terapi seni dapat bekerja? Proses berkarya seni melibatkan seluruh panca indera kita, sehingga kita dapat sepenuhnya hadir dalam momen saat itu juga. Fokus pada proses kreatif membantu kita melupakan masalah yang sedang dihadapi dan memberikan ruang bagi pikiran untuk beristirahat.

      Selain itu, seni juga memberikan kesempatan untuk mengekspresikan emosi yang kompleks tanpa harus menggunakan kata-kata. Melalui warna, bentuk, dan tekstur, kita dapat menggambarkan perasaan kita yang paling dalam.

      Tips Memulai Terapi Seni

      Anda tidak perlu menjadi seorang seniman profesional untuk merasakan manfaat terapi seni. Berikut adalah beberapa tips untuk memulai:

        • Pilih media yang Anda sukai: Tidak ada aturan baku dalam memilih media seni. Anda bisa mencoba melukis, menggambar, memahat, atau bahkan menari.
        • Jangan takut untuk bereksperimen: Terapi seni adalah tentang proses, bukan hasil akhir. Jadi, jangan khawatir jika hasil karya Anda tidak sempurna.
        • Cari komunitas: Bergabung dengan kelompok seni atau mengikuti kelas seni dapat memberikan dukungan dan inspirasi.

      Terapi seni adalah cara yang menyenangkan dan efektif untuk meningkatkan kesehatan mental. Dengan memberikan ruang bagi kreativitas dan ekspresi diri, seni dapat membantu kita mengatasi stres, meningkatkan kesejahteraan emosional, dan menjalani hidup yang lebih bahagia.

      Di Homeschooling Bintang kegiatan kreasi seni masuk dalam kegiatan Life Skill Class. Dan kegiatan Life Skill Class kali ini bertema Kreasi Pebble Art.

       

      Tertarik untuk mencoba yuk kita simak petunjuk kegiatan LSC Kreasi Pebble Art berikut ini.

      Halo adik-adik! Apakah kalian tahu pebble art itu apa? Pebble art merupakan salah satu kerajinan yang memanfaatkan bebatuan yang ada di sekitar untuk dijadikan sebuah karya seni. Kali ini kita akan memadukan kreasi bebatuan dengan talenan dan juga menambahkan dengan beberapa warna cat akrilik agar tercipta sebuah karya seni gantung yang dapat kita manfaatkan untuk menghias dinding, Ya! Penasaran kan hasilnya seperti apa? Kalau gitu langsung saja ya kita buat, Yuk! 

       

      Alat dan bahan 

        • Talenan gantung (toolkit HSB)
        • Batu putih halus (tookit HSB)
        • Beberapa aneka kerikil (opsional)
        • Ranting kayu (opsional)
        • Cat akrilik
        • Kuas
        • Palet cat
        • Lem tembak
        • Spidol biasa/spidol akrilik

       

      Langkah kerja

        • Warnailah seluruh permukaan teleman dengan cat akrilik. Adik-adik bebas memberikan gradasi atau anek warna sesuai dengan kreativitas masing-masing.
      •  
        • Tunggulah beberapa menit sampai cat akrilik kering dan pastikan seluruh permukaan sudah diwarnai dengan sempurna. 
        • Jika sudah kering, tempelkan ranting pohon ke permukaan yang sudah direncanakan dengan menggunakan lem tembak.
        • Hiaslah batu-batu yang akan digunakan sesuai dengan kreasi dan bentuk yang diinginkan. 
      •  
        • Tempelkan batu-batu yang sudah diberi warna dan hiasan ke permukaan telenan yang diinginkan dengan lem tembak.
        • Tunggulah beberapa saat sampai bebatuan mongering dengan sempurna. 
        • Berilah hiasan dengan bebas sesuai dengan bahan yang dimiliki adik-adik di rumah.
      •  
        • Pebble art siap digantung.

      Read More

      MENGAPA SEJARAH PENTING DIAJARKAN SEJAK DINI?

      Eduvisit: Historical Visit Soerabaja

      Banyak yang bilang: “buat apa sih susah-susah mengajarkan sejarah pada anak. Toh pemikiran mereka belum sampai ke arah sana!”

      Eits, tunggu dulu, Mengajarkan sejarah kepada anak-anak penting karena dapat membantu mereka memahami identitas, jati diri, dan kepribadian bangsa. Selain itu, belajar sejarah juga dapat membantu anak-anak dalam menghargai proses kehidupan yang merupakan salah satu tujuan dalam pendidikan anak usia dini.

      Ismia Unasiansari seorang analis Pendidikan Khusus Pendidikan Anak Usia Dini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjelaskan bahwa untuk mencapai sesuatu yang baik diperlukan pula proses yang baik. menurutnya mengenalkan sejarah kepada anak sejak dini adalah salah satu cara menumbuhkan nilai-nilai budaya yang baik pada anak.

      Sejalan dengan salah satu tujuan pendidikan usia dini, mengenal sejarah kemerdekaan bangsa ini dapat menumbuhkan sikap nasionalisme, rasa percaya diri, rasa menghargai, dan bangga menjadi warga negara Indonesia pada anak.

      Berdasarkan teori Piaget, anak pada usia 7-11 tahun akan memasuki tahap operasional konkret yang ditandai dengan perkembangan pemikiran yang terorganisir dan rasional. Anak sudah cukup dewasa untuk menggunakan pemikiran logis namun hanya bisa menerapkannya pada objek fisik. Artinya kita bisa memperkenalkan anak pada sejarah pada anak di usia ini dengan syaratnya kegiatan pengenalan sejarah harus dilakukan dengan cara menyenangkan sekaligus memberikan stimulasi yang baik untuk perkembangan anak.

      Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh PKBM Homeschooling Bintang untuk memberikan pelajaran sejarah pada anak adalah dengan kegiatan Eduvisit dengan tema “Historical Visit Soerabaja” yang berkunjung langsung ke tempat-tampat yang memiliki nilai sejarah seperti ke Museum Sepuluh November yang kental dengan sejarah perjuangan Arek-Arek Suroboyo untuk mengusir tentara Inggris dan sekutu di Surabaya.
      Kunjungan ke Museum Sepuluh November

      Kemudian kunjungan ke Hoofdbureu De Politia Museum (Polrestabes Surabaya) yang di dalamnya terdapat bangunan cagar budaya yang difungsikan sebagai tempat kerja sekaligus museum hidup.
      Kunjungan ke Museum Hoofdbureau Van Politie

      Read More