Menumbuhkan Jiwa Wirausaha Sejak Dini: Investasi Terbaik untuk Masa Depan Anak

 

Halo Moms and Dads, pernahkah menyarankan anak untuk berusaha mendapatkan uang tambahan ketika ia ingin membeli mainan baru? Apa yang biasanya dilakukan anak?

Kalau hanya menunggu tabungan uang saku saja, pasti uang yang didapatkan akan lebih lama terkumpulnya. Beberapa orang tua mendukung anak-anaknya untuk berwirausaha ketika mereka butuh uang tambahan untuk membeli sesuatu yang diinginkan.  Paling sederhana, sih, dengan berjualan apa saja, yang mereka buat atau kreasikan sendiri! Ada yang berdagang makanan, minuman, atau pernak-pernik seperti stiker, gantungan kunci, atau hiasan dinding.

Mendidik anak bukan hanya tentang memberikan pengetahuan akademik. Mengajarkan anak untuk menjadi wirausaha sejak dini adalah investasi berharga untuk masa depan mereka. Dengan menanamkan jiwa kewirausahaan, kita membekali anak dengan keterampilan dan mentalitas yang dibutuhkan untuk menghadapi dunia yang terus berubah.

National Foundation For Teaching Entrepreneurship menemukan bahwa anak-anak muda yang dilatih berbisnis sejak dini akan menunjukkan perubahan positif dalam perilaku serta memiliki orientasi kesuksesan yang lebih tertata. Mereka juga akan lebih mampu fokus pada pencapaian akademik dan profesional, berbagi aspirasi, dan menguasai teknik kepemimpinan.

Berikut adalah beberapa manfaat mengajarkan entrepreneurship pada anak sejak dini

  • Kemandirian: Melalui kegiatan berwirausaha, anak belajar untuk mandiri dan bertanggung jawab atas keputusan dan tindakan mereka. Setiap usaha pasti punya tantangannya masing-masing. Walaupun mereka masih kecil, bukan berarti orang tua lah yang selalu menyelesaikan masalah usahanya. Anak-anak yang memulai dan yang memiliki, artinya kesempatan menyelesaikan masalah pun ada di tangan anak-anak. Nah, ini akan melatih mereka untuk melihat berbagai sudut pandang dan mengidentifikasi berbagai solusi untuk masalah. Mereka akan belajar menggabungkan kreativitas dengan pemikiran strategis untuk memecahkan masalah dengan cara yang mungkin tidak pernah dipertimbangkan oleh beberapa orang dewasa.
  • Kreativitas: Wirausaha mendorong anak untuk berpikir kreatif dan inovatif. Mereka akan terbiasa mencari ide-ide baru dan cara-cara unik untuk menyelesaikan masalah. Anak-anak adalah pemimpi tertinggi! Mereka belum terpengaruh oleh kesulitan kehidupan orang dewasa yang rumit. Oleh karenanya, mereka punya banyak kesempatan untuk mewujudkan hal-hal yang dianggap oleh banyak orang sebagai tidak mungkin menjadi mungkin.Nah, kalau orang dewasa sering terjebak hanya pada bermimpi, anak-anak punya kesempatan dan melakukannya. Mereka menikmati kekuatan ide-ide baru, energi yang cerdas, dan menyaksikan mimpi mereka menjadi kenyataan adalah sebuah hadiah terbaik.
  • Kepercayaan Diri: Keberhasilan dalam berwirausaha, sekecil apapun, akan meningkatkan kepercayaan diri anak. Mereka akan merasa mampu mencapai apa pun yang mereka inginkan. Menurut Adam dan Matthew Toren bersaudara penulis Kidspreneurs: Young Entrepreneurs with Big Ideas, salah satu komponen paling kuat dari pola pikir kidpreneur adalah kemampuan mereka untuk melihat rintangan sebagai peluang. Karena pada dasarnya anak-anak memiliki rasa ingin tahu, dan cenderung memiliki jumlah energi yang tak terbatas.Masalah yang mereka hadapi dalam menjalankan usahanya akan membentuk mereka menjadi anak yang punya sikap optimistis serta tidak mudah menyerah.
  • Keterampilan Sosial: Berinteraksi dengan pelanggan, pemasok, dan orang-orang di sekitar bisnis akan membantu anak mengembangkan keterampilan sosial yang penting, seperti komunikasi, negosiasi, dan kerja sama tim.
  • Pemahaman tentang Uang: Melalui kegiatan jual beli, anak akan belajar tentang nilai uang, pengelolaan keuangan, dan pentingnya menabung.
  • Tidak Mudah Puas : Usaha itu pasti punya saingan. Anak-anak akan belajar bahwa satu keberhasilan tidak akan menjamin keberhasilan berikutnya. Oleh karenanya, mereka tidak boleh mudah puas. Kidpreneurship mengajarkan anak-anak untuk tidak mudah puas dan selalu belajar untuk memberdayakan diri, meningkatkan kualitas, serta memperbaiki produknya.

Dengan dukungan dan dorongan semangat dari orang tua, Anak-anak akan mampu mencapai impian mereka dan membuat dampak positif dirinya sendiri maupun lingkungan.

Di Homeschooling Bintang dalam kegiatan pembelajaran Ekonomi kelas 10 diadakan kegiatan praktik berwirausaha, adik-adik diajak praktik secara langsung untuk melakukan kegiatan ekonomi di lingkungan Homeschooling Bintang, salah satunya dengan berjualan makanan, minuman, dan pernak-pernik. Hal tersebut bertujuan agar adik-adik lebih memahami dan dapat mengaplikasikan terkait kegiatan ekonomi di kehidupan sehari-hari. Adik-adik sangat antusias dalam praktik tersebut. Kegiatan tersebut juga sangat menginspirasi teman-teman lainnya.

Mengajarkan anak berwirausaha sejak dini adalah investasi jangka panjang yang sangat bermanfaat. Dengan menanamkan jiwa kewirausahaan, kita membantu anak untuk menjadi individu yang mandiri, kreatif, percaya diri, dan sukses di masa depan.

Read More

Hari Pahlawan: Warisan Juang untuk Masa Depan Pendidikan Indonesia

Halo Moms and Dads masih ingatkah pelajaran sejarah di sekolah dulu tentang peristiwa pertempuran di Surabaya melawan pasukan sekutu yang akan merebut kembali kemerdekaan Indonesia pada 10 November 1945? Yups, pertempuran ini merupakan salah satu pertempuran terbesar dan paling sengit dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang pada saat itu Rakyat Surabaya dan sekitarnya, baik tua maupun muda, bersatu melawan pasukan sekutu.

Melalui peristiwa tersebut pada akhirnya ditetapkan sebagai Hari Pahlawan untuk mengenang peristiwa heroik Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945. Setiap tanggal 10 November, bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan. Peringatan ini bukan hanya sekadar mengenang peristiwa bersejarah, tetapi juga menjadi momentum untuk merefleksikan nilai-nilai luhur yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan. Dalam konteks pendidikan saat ini, semangat juang para pahlawan memiliki relevansi yang sangat tinggi.

Nilai-Nilai Kepahlawanan dalam Pendidikan Modern

  • Semangat Merdeka Belajar: Para pahlawan berjuang untuk meraih kemerdekaan. Semangat ini sejalan dengan semangat merdeka belajar yang digaungkan dalam dunia pendidikan saat ini. Siswa diajak untuk berpikir kritis, kreatif, dan mandiri dalam proses pembelajaran.
  • Kegigihan dalam Menuntut Ilmu: Para pahlawan rela berkorban untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Hal ini menginspirasi kita untuk terus belajar dan mengembangkan diri, tanpa mengenal batas usia.
  • Kerjasama dan Gotong Royong: Semangat kebersamaan dan gotong royong sangat penting dalam perjuangan merebut kemerdekaan. Nilai-nilai ini juga perlu diterapkan dalam lingkungan sekolah, di mana siswa belajar untuk bekerja sama dalam tim.
  • Integritas dan Tanggung Jawab: Para pahlawan memiliki integritas yang tinggi dan selalu bertanggung jawab atas tindakannya. Nilai-nilai ini perlu ditanamkan pada generasi muda agar tumbuh menjadi individu yang berkarakter.

Tantangan dan Peluang

Dalam menerapkan nilai-nilai kepahlawanan di era digital, terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi, seperti:

  • Kurangnya Minat Siswa terhadap Sejarah: Siswa cenderung lebih tertarik pada teknologi dan hiburan.
  • Perkembangan Informasi yang Cepat: Informasi yang tidak akurat dapat mudah menyebar dan mempengaruhi pandangan siswa tentang sejarah.

Namun, di sisi lain, perkembangan teknologi juga membuka peluang baru untuk pembelajaran sejarah. Melalui media sosial, video, dan game edukasi, sejarah dapat disajikan dengan lebih menarik dan interaktif.

Hari Pahlawan bukan hanya sekadar peringatan, tetapi juga momentum untuk merefleksikan nilai-nilai luhur yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan. Dengan menerapkan nilai-nilai kepahlawanan dalam pendidikan, kita dapat mencetak generasi muda yang cerdas, berkarakter, dan cinta tanah air.

Lalu apa saja sih yang dilakukan oleh Homeschooling Bintang untuk merefleksikan nilai-nilai luhur yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan tersebut? Berikut adalah beberapa hal yang telah dilakukan:

1. Mempelajari Sejarah Perjuangan Kemerdekaan

Seperti halnya di Homeschooling Bintang beberapa kegiatan yang telah dilakukan antara lain ialah mengunjungi situs-situs bersejarah tentang perjuangan kemerdekaan Indonesia di Museum 10 Nopember Surabaya. Dalam kegiatan tersebut anak-anak diajak secara langsung mempelajari mengenai peristiwa-peristiwa bersejarah serta benda-benda peninggalan bersejarah yang memiliki nilai-nilai perjuangan kemerdekaan Indonesia.

2. Meneladani Nilai-Nilai Kepahlawanan

  • Rajin belajar: Belajar adalah bentuk perjuangan untuk masa depan bangsa.
  • Memiliki integritas: Jujur dan bertanggung jawab dalam segala hal.
  • Menghargai perbedaan: Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
  • Berani berkorban: Rela berkorban untuk kepentingan bersama.

Nilai-nilai tersebut dapat dipelajari langsung melalui kegiatan-kegiatan pembelajaran baik akademik maupun non akademik di Homeschooling Bintang.

 

3. Menebarkan Semangat Nasionalisme

Salah satu kegiatan untuk menumbuhkan semangat Nasionalisme di Homeschooling Bintang adalah dengan kegiatan Eduvisit ke Polrestabes Kota Surabaya yang di dalamnya diberikan pembelajaran mengenai tugas pokok dan fungsi dari Polisi serta sejarahnya dulu yang ikut serta dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada pertempuran 10 November 1945.

Kunjungan ke Museum Hoofdbureau Van Politie

 

Selain itu untuk menumbuhkan semangat Nasionalisme bagi peserta didik di Homeschooling Bintang juga menghadirkan seorang Kolonel TNI Bapak Laode Jimmy Herizal R.M.TR.HANLA.,M.M. untuk memberikan motivasi dan inspirasi mengenai semangat nasionalisme bagi peserta didik di Homeschooling Bintang.

Dengan melakukan hal-hal di atas, kita tidak hanya mengenang jasa para pahlawan, tetapi juga ikut berperan dalam membangun masa depan bangsa yang lebih baik.

Ingat, menjadi pahlawan tidak harus dengan mengangkat senjata. Kita bisa menjadi pahlawan dengan cara kita sendiri, yaitu dengan menjadi pribadi yang berguna bagi bangsa dan negara.

Read More

Berkreasi untuk Kesehatan Mental

Lifeskill Class | Jumat, 08 November 2024

Di era modern yang serba cepat, stres menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Tekanan pekerjaan, tuntutan sosial, dan masalah pribadi seringkali membuat kita merasa overwhelmed. Namun, tahukah Anda bahwa kegiatan sederhana seperti melukis, menggambar, atau memahat dapat menjadi penawar stres yang efektif? Terapi seni, yang memanfaatkan proses kreatif untuk meningkatkan kesejahteraan emosional, telah terbukti memberikan manfaat yang signifikan bagi kesehatan mental.

Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa terapi seni memiliki dampak positif pada otak dan tubuh kita. Ketika kita berkreasi, otak melepaskan endorfin, hormon yang memberikan perasaan senang dan mengurangi stres. Selain itu, aktivitas seni juga dapat membantu:

    • Mengurangi kortisol: Hormon stres utama yang dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
    • Meningkatkan fokus: Proses berkarya seni mengharuskan kita untuk berkonsentrasi penuh pada tugas yang sedang dikerjakan, sehingga pikiran menjadi lebih tenang.
    • Mengekspresikan emosi: Seni menjadi media yang ampuh untuk mengungkapkan perasaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.
    • Meningkatkan kesadaran diri: Melalui proses kreatif, kita dapat lebih memahami diri sendiri dan kebutuhan emosional kita.

Mekanisme Kerja Terapi Seni

Bagaimana sebenarnya terapi seni dapat bekerja? Proses berkarya seni melibatkan seluruh panca indera kita, sehingga kita dapat sepenuhnya hadir dalam momen saat itu juga. Fokus pada proses kreatif membantu kita melupakan masalah yang sedang dihadapi dan memberikan ruang bagi pikiran untuk beristirahat.

Selain itu, seni juga memberikan kesempatan untuk mengekspresikan emosi yang kompleks tanpa harus menggunakan kata-kata. Melalui warna, bentuk, dan tekstur, kita dapat menggambarkan perasaan kita yang paling dalam.

Tips Memulai Terapi Seni

Anda tidak perlu menjadi seorang seniman profesional untuk merasakan manfaat terapi seni. Berikut adalah beberapa tips untuk memulai:

    • Pilih media yang Anda sukai: Tidak ada aturan baku dalam memilih media seni. Anda bisa mencoba melukis, menggambar, memahat, atau bahkan menari.
    • Jangan takut untuk bereksperimen: Terapi seni adalah tentang proses, bukan hasil akhir. Jadi, jangan khawatir jika hasil karya Anda tidak sempurna.
    • Cari komunitas: Bergabung dengan kelompok seni atau mengikuti kelas seni dapat memberikan dukungan dan inspirasi.

Terapi seni adalah cara yang menyenangkan dan efektif untuk meningkatkan kesehatan mental. Dengan memberikan ruang bagi kreativitas dan ekspresi diri, seni dapat membantu kita mengatasi stres, meningkatkan kesejahteraan emosional, dan menjalani hidup yang lebih bahagia.

Di Homeschooling Bintang kegiatan kreasi seni masuk dalam kegiatan Life Skill Class. Dan kegiatan Life Skill Class kali ini bertema Kreasi Pebble Art.

 

Tertarik untuk mencoba yuk kita simak petunjuk kegiatan LSC Kreasi Pebble Art berikut ini.

Halo adik-adik! Apakah kalian tahu pebble art itu apa? Pebble art merupakan salah satu kerajinan yang memanfaatkan bebatuan yang ada di sekitar untuk dijadikan sebuah karya seni. Kali ini kita akan memadukan kreasi bebatuan dengan talenan dan juga menambahkan dengan beberapa warna cat akrilik agar tercipta sebuah karya seni gantung yang dapat kita manfaatkan untuk menghias dinding, Ya! Penasaran kan hasilnya seperti apa? Kalau gitu langsung saja ya kita buat, Yuk! 

 

Alat dan bahan 

    • Talenan gantung (toolkit HSB)
    • Batu putih halus (tookit HSB)
    • Beberapa aneka kerikil (opsional)
    • Ranting kayu (opsional)
    • Cat akrilik
    • Kuas
    • Palet cat
    • Lem tembak
    • Spidol biasa/spidol akrilik

 

Langkah kerja

    • Warnailah seluruh permukaan teleman dengan cat akrilik. Adik-adik bebas memberikan gradasi atau anek warna sesuai dengan kreativitas masing-masing.
  •  
    • Tunggulah beberapa menit sampai cat akrilik kering dan pastikan seluruh permukaan sudah diwarnai dengan sempurna. 
    • Jika sudah kering, tempelkan ranting pohon ke permukaan yang sudah direncanakan dengan menggunakan lem tembak.
    • Hiaslah batu-batu yang akan digunakan sesuai dengan kreasi dan bentuk yang diinginkan. 
  •  
    • Tempelkan batu-batu yang sudah diberi warna dan hiasan ke permukaan telenan yang diinginkan dengan lem tembak.
    • Tunggulah beberapa saat sampai bebatuan mongering dengan sempurna. 
    • Berilah hiasan dengan bebas sesuai dengan bahan yang dimiliki adik-adik di rumah.
  •  
    • Pebble art siap digantung.

Read More

MENGAPA SEJARAH PENTING DIAJARKAN SEJAK DINI?

Eduvisit: Historical Visit Soerabaja

Banyak yang bilang: “buat apa sih susah-susah mengajarkan sejarah pada anak. Toh pemikiran mereka belum sampai ke arah sana!”

Eits, tunggu dulu, Mengajarkan sejarah kepada anak-anak penting karena dapat membantu mereka memahami identitas, jati diri, dan kepribadian bangsa. Selain itu, belajar sejarah juga dapat membantu anak-anak dalam menghargai proses kehidupan yang merupakan salah satu tujuan dalam pendidikan anak usia dini.

Ismia Unasiansari seorang analis Pendidikan Khusus Pendidikan Anak Usia Dini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjelaskan bahwa untuk mencapai sesuatu yang baik diperlukan pula proses yang baik. menurutnya mengenalkan sejarah kepada anak sejak dini adalah salah satu cara menumbuhkan nilai-nilai budaya yang baik pada anak.

Sejalan dengan salah satu tujuan pendidikan usia dini, mengenal sejarah kemerdekaan bangsa ini dapat menumbuhkan sikap nasionalisme, rasa percaya diri, rasa menghargai, dan bangga menjadi warga negara Indonesia pada anak.

Berdasarkan teori Piaget, anak pada usia 7-11 tahun akan memasuki tahap operasional konkret yang ditandai dengan perkembangan pemikiran yang terorganisir dan rasional. Anak sudah cukup dewasa untuk menggunakan pemikiran logis namun hanya bisa menerapkannya pada objek fisik. Artinya kita bisa memperkenalkan anak pada sejarah pada anak di usia ini dengan syaratnya kegiatan pengenalan sejarah harus dilakukan dengan cara menyenangkan sekaligus memberikan stimulasi yang baik untuk perkembangan anak.

Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh PKBM Homeschooling Bintang untuk memberikan pelajaran sejarah pada anak adalah dengan kegiatan Eduvisit dengan tema “Historical Visit Soerabaja” yang berkunjung langsung ke tempat-tampat yang memiliki nilai sejarah seperti ke Museum Sepuluh November yang kental dengan sejarah perjuangan Arek-Arek Suroboyo untuk mengusir tentara Inggris dan sekutu di Surabaya.
Kunjungan ke Museum Sepuluh November

Kemudian kunjungan ke Hoofdbureu De Politia Museum (Polrestabes Surabaya) yang di dalamnya terdapat bangunan cagar budaya yang difungsikan sebagai tempat kerja sekaligus museum hidup.
Kunjungan ke Museum Hoofdbureau Van Politie

Read More