Homeschooling: Pilihan Pendidikan yang Fleksibel dan Personal

Apa Itu Homeschooling?

Di Indonesia mengenal 3 jalur pendidikan yaitu: pendidikan formal, pendidikan nonformal dan pendidikan informal. Ada banyak cara yang dapat dilakukan seseorang untuk memperoleh pendidikan salah satunya dengan mengenyam jenjang sekolah. Akan tetapi, kondisi di lapangan sering kali berbeda dan berkata lain, tidak semua anak dapat mengikuti kegiatan belajar di sekolah formal karena berbagai kondisi sehingga muncullah pendidikan nonformal sebagai alternatif yang berfungsi sebagai pengganti, penambah dan/atau pelengkap dari dunia persekolahan. Philip H. Coombs berpendapat bahwa pendidikan nonformal ialah usaha edukasi yang dilakukan secara terorganisir dan diadakan diluar sistem formal guna memberikan kemudahan kepada sasaran dalam mencapai tujuan belajar (Joesoef, 1992). Pendidikan nonformal telah hadir sejak dahulu kala menyatu dengan kehidupan masyarakat dan keberadaannya sudah lebih lama dibandingkan dengan pendidikan sekolah.

Dalam undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 26 dijelaskan bahwa: “Pendidikan nonformal adalah pendidikan yang diselenggarakan untuk warga masyarakat yang membutuhkan layanan pendidikan sehingga bisa menjadi penambah, pengganti dan pelengkap pendidikan formal agar masyarakat bisa terus belajar sampai akhir hayat. Adapun satuan dari pendidikan nonformal di Indonesia terdiri dari lembaga kursus, lembaga pelatihan, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), kelompok belajar, dan satuan pendidikan lainnya yang sejenis (PNF, 2021).

Satuan pendidikan nonformal sedang ramai di kalangan masyarakat saat ini yaitu Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Salah satu program unggulan yang terdapat di PKBM adalah homeschooling. Homeschooling atau sekolah rumah adalah sistem pendidikan yang dilakukan di rumah atau tempat lain yang memungkinkan anak untuk belajar, dengan kurikulum dan metode yang dipilih sendiri oleh orang tua atau wali. Homeschooling sudah legal di Indonesia berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 129 Tahun 2014. 

Mengapa Memilih Homeschooling?

Ada banyak alasan mengapa orang tua memilih homeschooling untuk anak-anak mereka. Beberapa di antaranya adalah:

  • Perhatian penuh: Anak bisa mendapatkan perhatian penuh dari pengajar
  • Pengawasan orang tua: Orang tua bisa mengawasi pergaulan anak
  • Fleksibilitas: Jadwal belajar yang fleksibel memungkinkan anak-anak untuk mengejar minat khusus atau mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang mereka sukai. Orang tua dan anak bisa bersama-sama menentukan topik, jadwal, durasi, hingga cara belajar yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan gaya belajar anak 
  • Personalisasi: Kurikulum dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar individu anak, sehingga mereka dapat belajar dengan lebih efektif dan efisien.
  • Lingkungan belajar yang nyaman: Anak-anak dapat belajar dalam lingkungan yang aman dan bebas stres, tanpa harus khawatir dengan tekanan sosial di sekolah. Anak juga bisa mendapatkan istirahat yang cukup.
  • Pengembangan karakter: Orang tua dapat menanamkan nilai-nilai moral dan etika yang kuat pada anak-anak mereka melalui proses homeschooling.
  • Kualitas waktu bersama keluarga: Homeschooling memperkuat ikatan keluarga dan memberikan kesempatan bagi orang tua untuk lebih terlibat dalam proses pendidikan anak.

Manfaat Homeschooling

Selain fleksibilitas dan personalisasi, homeschooling juga menawarkan sejumlah manfaat lainnya, seperti:

  • Peningkatan prestasi akademik: Banyak studi menunjukkan bahwa anak-anak homeschooling cenderung memiliki prestasi akademik yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak yang bersekolah di sekolah formal.
  • Perkembangan sosial yang lebih baik: Meskipun belajar di rumah, anak-anak homeschooling tetap dapat berinteraksi dengan teman sebaya melalui kegiatan ekstrakurikuler, kelompok belajar, dan komunitas homeschooling.
  • Kemandirian dan tanggung jawab: Homeschooling mendorong anak-anak untuk lebih mandiri dan bertanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri.
  • Kreativitas dan inovasi: Dengan kebebasan untuk mengeksplorasi minat mereka, anak-anak homeschooling cenderung lebih kreatif dan inovatif.

Tantangan Homeschooling

Meskipun menawarkan banyak manfaat, homeschooling juga memiliki beberapa tantangan, seperti:

  • Tanggung jawab orang tua: Orang tua perlu memiliki waktu dan komitmen yang cukup untuk membimbing anak-anak mereka belajar.
  • Sosialisasi: Orang tua perlu secara proaktif menciptakan peluang bagi anak-anak untuk berinteraksi dengan teman sebaya.
  • Sumber daya: Orang tua perlu menyediakan sumber daya belajar yang memadai, seperti buku, alat peraga, dan akses internet.

Tips untuk Memulai Homeschooling

  • Riset: Pelajari berbagai metode dan kurikulum homeschooling yang tersedia.
  • Buat rencana: Susun jadwal belajar yang realistis dan fleksibel.
  • Bergabung dengan komunitas homeschooling: Dapatkan dukungan dan informasi dari orang tua homeschooling lainnya.
  • Fokus pada minat anak: Sesuaikan kurikulum dengan minat dan gaya belajar anak.
  • Jangan takut untuk mencoba hal baru: Eksperimen dengan berbagai metode pembelajaran untuk menemukan yang paling efektif.

Apakah Sekolah Homeschooling mendapatkan ijazah?

Lulusan homeschooling bisa mendapatkan ijazah. Ijazah yang didapatkan memiliki kedudukan yang sama dengan ijazah sekolah formal. Dengan ijazah ini, lulusan homeschooling bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, seperti perguruan tinggi negeri / swasta/ atau bahkan luar negeri. Homeschooling merupakan salah satu sistem pendidikan yang legal dan diakui pemerintah. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Sisdiknas No 20 Tahun 2003 dan Permendikbud No 129 Tahun 2014.

Homeschooling Bintang

Di Homeschooling Bintang terdapat beberapa pilihan program pendidikan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar peserta didik.

  • Community Class

Peserta didik datang dan belajar di sekolah dengan jumlah per kelas 8-12 peserta didik.

  • Home Learning

Peserta didik belajar di rumah dengan didampingi oleh tutor dari Homeschooling Bintang

  • Online Learning

Peserta didik belajar secara online dengan didampingi oleh tutor dari Homeschooling Bintang

Di Homeschooling Bintang tersedia mulai dari jenjang SD / Paket A, SMP / Paket B, dan SMA / Paket C. Tersedia dalam dua program utama yakni Program Reguler dan Program Pendidikan Khusus. Program Pendidikan Khusus terpisah dari Program Reguler dengan layanan pendidikan yang dikhususkan bagi peserta didik yang memiliki kendala berkebutuhan khusus seperti: ADD, ADHD, Slow Learner, Kesulitan Belajar Khusus (Disleksia, Diskalkulia, Disgrafia), Gangguan Kemampuan Komunikasi (Gangguan Bahasa, Gangguan Bicara Disglosia dan Gangguan Suara), Potensi Kecerdasan atau Bakat Istimewa (CIBI), Tuna Daksa (Kelainan Tubuh), dan Penyandang Autisme Ringan.

Tertarik untuk bergabung bersama kami? Yuk segera konsultasikan kebutuhan belajar putra-putri Anda di Homeschooling Bintang.

 

Read More

Alya Maulida Mahfuzah, Homeschooler Kelas 12 “Suhunya Olimpiade”

SERBU Eps 3 – Podcast of Champions : SUHUNYA OLIMPIADE

Hi Guys! Kembali lagi di podcast SERBU dengan tema Podcast of Champion. Episode kali ini, kita kedatangan seorang murid dari Homeschooling Bintang yang memiliki segudang prestasi, yaa.. dia bernama Alya Maulida Mahfuzah. Salah satu murid berprestasi yang kerap dipanggil Alya ini ia sedang menduduki kelas 12 SMA. Selama bersekolah di Homeschooling Bintang, ia seringkali mengharumkan nama sekolah dengan berbagai prestasi yang diraih. Prestasi tersebut berupa menjadi juara ketika mengikuti ajang perlombaan atau olimpiade. Ada bermacam-macam lomba yang Alya pernah ikuti di bidang akademik, seperti olimpiade matematika, ekonomi, bahasa inggris, dan lain sebagainya. Keberhasilan Alya dalam olimpiade ini tidak hanya niat dari dalam diri saja, tetapi juga support orang tua dan teman-teman.

Orang tua Alya selalu mendukung apapun yang dilakukannya selama itu memiliki nilai positif. Mereka juga tidak pernah memaksa Alya harus menjadi juara dalam perlombaan, karena menurut kedua orang tuanya, lomba itu adalah saranan untuk menambah pengetahuan dan wawasan juga dengan adanya lomba dapat mengasah kemampuan berpikir. Teman-teman Alya pun turut bangga dengan prestasi yang diraihnya dan ikut mendukung tanpa ada rasa iri.Prestasi yang ia dapat tentunya berasal dari jerih payahnya ketika belajar. Alya memiliki hobi membaca buku, hal itu yang membuat ia bisa memenangkan perlombaan. Kegemaran membaca buku dapat memberikan banyak pengetahuan. Satu lembar buku yang dibaca saja bisa mengembangkan pemikiran, apalagi kalau sudah banyak buku yang dibaca, pasti akan semakin luas mengetahui isi semua dunia. Tidak akan mungkin bisa menjawab dengan benar pertanyaan-pertanyaan yang ada di olimpiade tanpa membaca buku.

Oh.. iya guys! Ada info menarik nih, ternyata Alya pernah loh ikut lomba tapi waktu ngerjain soal, posisinya si Alya ini lagi jalan-jalan di mall wkwk.. Nah, kerennya.. Alya menang lomba dan dapet medali emas!!

Penasaran, gimana ceritanya???  saksikan selengkapnya hanya di podcast SERBU

Read More

Pengukuhan Pengelola Program Pendidikan Keluarga dan Forum Komunitas Orang Tua

Sabtu, 16 November 2024 | Trans Icon Mall Surabaya

Pendidikan adalah investasi masa depan. Dan orang tua adalah guru pertama dan utama bagi anak-anaknya. Dalam konteks homeschooling, peran orang tua menjadi semakin sentral. Namun, kita tidak berjalan sendiri. Kita adalah bagian dari sebuah komunitas, sebuah keluarga besar yang saling mendukung dan berbagi.

Berbicara tentang Program Pendidikan Keluarga dan Juga Komunitas Orang Tua, Sebenarnya sudah diterapkan dan dijalankan sejak kami berdiri di tahun 2011 yang waktu itu masih bernama PKBM Kak Seto Surabaya. Bentuk kegiatannya adalah Parents Meeting, Inspiring Story, Motivation Class, dan Friday Class yang mana kegiatan-kegiatan tersebut juga melibatkan keluarga ( orangtua/wali peserta didik dan masyarakat )

Pada tahun 2016 & 2020 kita terpilih sebagai pilot project satuan pendidikan kesetaraan yang menjalankan Program Pendidikan Keluarga (PPK) dari Kemendikbud. Tujuan utama PPK adalah : Menguatkan Trisentra Pendidikan untuk membentuk peserta didik yg berkompeten dalam bidang akademik & non akademik serta berkarakter positif yakni dengan berakhlak mulia, peduli, pantang menyerah, percaya diri, mandiri, bergotong royong dan berbudaya prestasi.

Kegiatan program PPK yg utama adalah : Parenting, kelas inspirasi & motivasi, home visit, kegiatan sosial, serta pentas seni & bazar.

PPK juga mewajibkan satuan pendidikan untuk membentuk Pengelola PPK (dari satuan pendidikan) & Forum Komunitas Orangtua (FKO) sebagai bagian dari PPK dan wadah Orangtua/Wali peserta didik berkolaborasi dengan satuan pendidikan dan masyarakat untuk mensukseskan Trisentra Pendidikan & PPK.

PPK & FKO sempat kurang begitu aktif mulai tahun 2020 sd 2022 karena Pandemi Covid-19 dan berangsur angsur-aktif kembali mulai 2023. Pada tahun 2024 ini personel PPK & FKO pun juga telah banyak berubah. Hal ini karena adanya personel Pengelola PPK  dan  FKO yang sudah tidak bersama Homeschooling Bintang lagi karena putra dan putrinya sudah lulus. Oleh karena itu saat ini dibentuklah Pengelola PPK & FKO Homeschooling Bintang dengan personel yang baru.

Pengelola Program Pendidikan Keluarga Tahun Ajaran 2024/2025 – 2025/2026:

Penanggung Jawab : Ir. Retno Kustrini

Ketua Pelaksana : Dra. Sri Kewes

Wakil Ketua Pelaksana : David Lukithodedi, S.Pd

Bendahara: Dra. Sulistiati dan Rizka Lila Sari, S.Ak

Sekretaris : Fauziah Dwi Agustine, S.P dan Catur Ajeng Kartika Ria, S.Ap

Koordinator Seksi Pendidikan : Onny Budi Antika, S.Pd

Anggota Seksi Pendidikan: Citra Mashita, S.Pd, Jazilatul Hikmah, S.Si, Ayu Fitriya Rahmawati, S.Pd, Reysa Anggita Wahyudi, S.Pd

Seksi Humas : Ilman Arifin, S.H, Maharani, S.P, Rummanatul Alaniyah, S.Hum

Seksi Perlengkapan : M. Fawaid, S.Kom, Muchammad Anam Saputra, S.Hum, Virda Wulandari, S.Hum, Nailis Sa’adah, S.Si

Seksi Dokumentasi : Brian Reynaldi, SE, Devina Sekarasih, S.Pd, Dian Nur Mufida, S.Pd

Anggota : Seluruh Tutor dan Staf, FKO, Orang Tua / Wali Peserta Didik.

 

Komunitas Orang Tua Periode Tahun Ajaran 2024/2025 – 2025/2026:

Ketua Koordinator FKO : Denok Utaminingtias (Mama adik Abiyasa) 

Koord. FKO SD/Paket A : Ratri Ulidiyaningrum (Mama adik Naomi & Orlin)

Koord. FKO SMP/Paket B : Retno Iswari Priyantini (Mama adik Emil & Sabrina)

Koord. FKO SMA/Paket C : Diah Anggraeni (Mama adik Mikaeel)

Koord. FKO Pend. Khusus : Tirsa Irene Louhenapessy (Mama adik Mikha) 

Anggota : Orangtua/Wali Peserta Didik 

Komunitas orang tua Homeschooling Bintang memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung proses pembelajaran anak-anak kita. Melalui komunitas ini, kita dapat:

  • Berbagi pengalaman: Saling berbagi pengalaman, tantangan, dan solusi dalam mendidik anak.
  • Belajar bersama: Mengikuti berbagai kegiatan belajar bersama, seperti workshop, seminar, atau diskusi.
  • Membangun jaringan: Membangun jaringan dengan orang tua lain yang memiliki minat dan tujuan yang sama.
  • Mendapatkan dukungan: Mendapatkan dukungan emosional dan sosial dari sesama orang tua.

Pada kesempatan yang berbahagia ini, pada hari Sabtu, 16 November 2024 telah dikukuhkan Pengelola Program Pendidikan Keluarga dan komunitas orang tua Homeschooling Bintang. Ini adalah tonggak sejarah yang penting bagi kita semua. Mari kita jaga dan kembangkan komunitas ini agar menjadi wadah yang bermanfaat bagi kita semua.

Kegiatan pengukuhan PPK dan FKO diadakan bersamaan dengan kegiatan pertama Forum Komunitas Orang Tua yakni Talkshow Parenting dengan tajuk “Peran Komunikasi Terbuka Antara Orang Tua dan Anak Dalam Mengatasi Lingkungan Negatif” yang mana Ibu Prita Yulia Rahmawati, M.Psi, Psikolog sebagai Narasumber dalam kegiatan kali ini.

 

Read More

Pentingnya Belajar BLS Sejak Dini: Lindungi Nyawa, Selamatkan Masa Depan

Life Skill Class: Basic Life Support | 15 November 2024

Dalam kehidupan yang penuh ketidakpastian, kejadian darurat medis bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Kehilangan nyawa akibat serangan jantung mendadak, tenggelam, atau tersedak bukanlah hal yang asing lagi. Namun, tahukah Anda bahwa tindakan cepat dan tepat dalam memberikan pertolongan pertama dapat menyelamatkan nyawa seseorang? Salah satu keterampilan penting yang dapat Anda pelajari adalah Basic Life Support (BLS).

Apa itu BLS?

BLS adalah tindakan pertolongan pertama yang diberikan kepada seseorang yang mengalami henti jantung atau kesulitan bernapas. Tindakan ini meliputi kompresi dada (CPR) dan pemberian napas buatan. Meskipun terdengar rumit, BLS sebenarnya bisa dipelajari oleh siapa saja, termasuk anak-anak dan remaja.

Mengapa Belajar BLS Sejak Dini Penting?

  1. Meningkatkan Kesadaran: Belajar BLS sejak dini akan menanamkan kesadaran akan pentingnya pertolongan pertama dalam diri anak-anak. Mereka akan lebih peka terhadap situasi darurat dan tidak ragu untuk bertindak.
  2. Meningkatkan Kepercayaan Diri: Dengan menguasai BLS, anak-anak akan merasa lebih percaya diri dalam menghadapi situasi darurat. Mereka akan tahu apa yang harus dilakukan dan tidak akan panik.
  3. Menyelamatkan Nyawa: BLS adalah salah satu cara paling efektif untuk menyelamatkan nyawa seseorang yang mengalami henti jantung atau kesulitan bernapas. Tindakan cepat dalam memberikan BLS dapat meningkatkan peluang korban untuk bertahan hidup.
  4. Membentuk Karakter: Belajar BLS mengajarkan anak-anak tentang pentingnya kerjasama, empati, dan tanggung jawab. Mereka akan belajar untuk saling membantu dan peduli terhadap sesama.
  5. Menjadi Teladan: Anak-anak yang telah mempelajari BLS dapat menjadi teladan bagi orang-orang di sekitarnya. Mereka dapat mengajarkan BLS kepada anggota keluarga lainnya dan menyebarkan kesadaran tentang pentingnya pertolongan pertama.

Bagaimana Cara Belajar BLS?

Ada banyak cara untuk belajar BLS, antara lain:

  • Sekolah: Banyak sekolah telah memasukkan materi BLS ke dalam kurikulum salah satunya adalah di Homeschooling Bintang yang masuk dalam kegiatan Life Skill Class.
  • Kursus: Anda dapat mengikuti kursus BLS yang diselenggarakan oleh berbagai lembaga pelatihan.
  • Organisasi Kemasyarakatan: Beberapa organisasi kemasyarakatan juga mengadakan pelatihan BLS untuk masyarakat umum.
  • Aplikasi: Terdapat beberapa aplikasi yang dapat membantu Anda mempelajari BLS secara mandiri.

Belajar BLS sejak dini adalah investasi yang sangat berharga. Keterampilan ini tidak hanya bermanfaat untuk diri sendiri, tetapi juga dapat menyelamatkan nyawa orang lain. Ajarkan BLS kepada anak-anak Anda dan jadilah bagian dari upaya untuk menciptakan masyarakat yang lebih peduli dan siap menghadapi situasi darurat.

Di Homeschooling Bintang kegiatan Life Skill Class kali ini bertema “Basic Life Support” yang dipandu langsung oleh PMI Kota Surabaya. Adik-adik diajak praktik secara langsung bagaimana melakukan pertolongan pertama saat ada orang yang tersedak, kemudian bagaimana cara melakukan CPR, juga bagaimana cara menyelamatkan diri ketika terdapat bencana alam.

Yuk, mulai belajar BLS sekarang juga! Ajak keluarga dan teman-teman Anda untuk ikut serta. Bersama-sama, kita bisa membuat dunia menjadi tempat yang lebih aman.

Read More

Menumbuhkan Jiwa Wirausaha Sejak Dini: Investasi Terbaik untuk Masa Depan Anak

 

Halo Moms and Dads, pernahkah menyarankan anak untuk berusaha mendapatkan uang tambahan ketika ia ingin membeli mainan baru? Apa yang biasanya dilakukan anak?

Kalau hanya menunggu tabungan uang saku saja, pasti uang yang didapatkan akan lebih lama terkumpulnya. Beberapa orang tua mendukung anak-anaknya untuk berwirausaha ketika mereka butuh uang tambahan untuk membeli sesuatu yang diinginkan.  Paling sederhana, sih, dengan berjualan apa saja, yang mereka buat atau kreasikan sendiri! Ada yang berdagang makanan, minuman, atau pernak-pernik seperti stiker, gantungan kunci, atau hiasan dinding.

Mendidik anak bukan hanya tentang memberikan pengetahuan akademik. Mengajarkan anak untuk menjadi wirausaha sejak dini adalah investasi berharga untuk masa depan mereka. Dengan menanamkan jiwa kewirausahaan, kita membekali anak dengan keterampilan dan mentalitas yang dibutuhkan untuk menghadapi dunia yang terus berubah.

National Foundation For Teaching Entrepreneurship menemukan bahwa anak-anak muda yang dilatih berbisnis sejak dini akan menunjukkan perubahan positif dalam perilaku serta memiliki orientasi kesuksesan yang lebih tertata. Mereka juga akan lebih mampu fokus pada pencapaian akademik dan profesional, berbagi aspirasi, dan menguasai teknik kepemimpinan.

Berikut adalah beberapa manfaat mengajarkan entrepreneurship pada anak sejak dini

  • Kemandirian: Melalui kegiatan berwirausaha, anak belajar untuk mandiri dan bertanggung jawab atas keputusan dan tindakan mereka. Setiap usaha pasti punya tantangannya masing-masing. Walaupun mereka masih kecil, bukan berarti orang tua lah yang selalu menyelesaikan masalah usahanya. Anak-anak yang memulai dan yang memiliki, artinya kesempatan menyelesaikan masalah pun ada di tangan anak-anak. Nah, ini akan melatih mereka untuk melihat berbagai sudut pandang dan mengidentifikasi berbagai solusi untuk masalah. Mereka akan belajar menggabungkan kreativitas dengan pemikiran strategis untuk memecahkan masalah dengan cara yang mungkin tidak pernah dipertimbangkan oleh beberapa orang dewasa.
  • Kreativitas: Wirausaha mendorong anak untuk berpikir kreatif dan inovatif. Mereka akan terbiasa mencari ide-ide baru dan cara-cara unik untuk menyelesaikan masalah. Anak-anak adalah pemimpi tertinggi! Mereka belum terpengaruh oleh kesulitan kehidupan orang dewasa yang rumit. Oleh karenanya, mereka punya banyak kesempatan untuk mewujudkan hal-hal yang dianggap oleh banyak orang sebagai tidak mungkin menjadi mungkin.Nah, kalau orang dewasa sering terjebak hanya pada bermimpi, anak-anak punya kesempatan dan melakukannya. Mereka menikmati kekuatan ide-ide baru, energi yang cerdas, dan menyaksikan mimpi mereka menjadi kenyataan adalah sebuah hadiah terbaik.
  • Kepercayaan Diri: Keberhasilan dalam berwirausaha, sekecil apapun, akan meningkatkan kepercayaan diri anak. Mereka akan merasa mampu mencapai apa pun yang mereka inginkan. Menurut Adam dan Matthew Toren bersaudara penulis Kidspreneurs: Young Entrepreneurs with Big Ideas, salah satu komponen paling kuat dari pola pikir kidpreneur adalah kemampuan mereka untuk melihat rintangan sebagai peluang. Karena pada dasarnya anak-anak memiliki rasa ingin tahu, dan cenderung memiliki jumlah energi yang tak terbatas.Masalah yang mereka hadapi dalam menjalankan usahanya akan membentuk mereka menjadi anak yang punya sikap optimistis serta tidak mudah menyerah.
  • Keterampilan Sosial: Berinteraksi dengan pelanggan, pemasok, dan orang-orang di sekitar bisnis akan membantu anak mengembangkan keterampilan sosial yang penting, seperti komunikasi, negosiasi, dan kerja sama tim.
  • Pemahaman tentang Uang: Melalui kegiatan jual beli, anak akan belajar tentang nilai uang, pengelolaan keuangan, dan pentingnya menabung.
  • Tidak Mudah Puas : Usaha itu pasti punya saingan. Anak-anak akan belajar bahwa satu keberhasilan tidak akan menjamin keberhasilan berikutnya. Oleh karenanya, mereka tidak boleh mudah puas. Kidpreneurship mengajarkan anak-anak untuk tidak mudah puas dan selalu belajar untuk memberdayakan diri, meningkatkan kualitas, serta memperbaiki produknya.

Dengan dukungan dan dorongan semangat dari orang tua, Anak-anak akan mampu mencapai impian mereka dan membuat dampak positif dirinya sendiri maupun lingkungan.

Di Homeschooling Bintang dalam kegiatan pembelajaran Ekonomi kelas 10 diadakan kegiatan praktik berwirausaha, adik-adik diajak praktik secara langsung untuk melakukan kegiatan ekonomi di lingkungan Homeschooling Bintang, salah satunya dengan berjualan makanan, minuman, dan pernak-pernik. Hal tersebut bertujuan agar adik-adik lebih memahami dan dapat mengaplikasikan terkait kegiatan ekonomi di kehidupan sehari-hari. Adik-adik sangat antusias dalam praktik tersebut. Kegiatan tersebut juga sangat menginspirasi teman-teman lainnya.

Mengajarkan anak berwirausaha sejak dini adalah investasi jangka panjang yang sangat bermanfaat. Dengan menanamkan jiwa kewirausahaan, kita membantu anak untuk menjadi individu yang mandiri, kreatif, percaya diri, dan sukses di masa depan.

Read More