“DIY Mirror Clay” Life Skill Class Homeschooling Bintang

DIY Mirror Clay adalah salah satu kerajinan yang dibuat dalam kegiatan Life Skill Class di Homeschooling Bintang Surabaya. Kegiatan ini dilaksanakan pada Hari Jumat, 16 Mei 2025. Seperti apa kegiatannya yuk simak video berikut ini!

Tertarik untuk mencoba?
Yuk simak alat, bahan, dan langkah-langkah pembuatannya berikut ini:

PETUNJUK LIFE SKILL CLASS PESERTA DIDIK PAKET A, B, dan C
Kerajinan “Mirror Clay”
Alat dan bahan:
 Clay
 Cermin
 Lem Tembak

Langkah kerja:
Membentuk Clay sesuai bentuk yang diinginkan :
1. Siapkan clay dengan warna yang diinginkan untuk bentuk yang akan dibuat. Disini kita akan membuat bentuk bunga. Bentuk bunga memerlukan tiga variasi warna yaitu untuk kelopak bunga, bagian tengah bunga, dan putik bunga.
2. Remas-remas sebentar agar clay menjadi lentur dan mudah untuk dibentuk.
3. Langkah selanjutnya untuk membuat kelopak bunga, bentuk clay menjadi lima bulatan dengan ukuran sesuai keinginan.
4. Jika sudah menjadi lima bulatan, setelah itu rekatkan satu persatu bulatan tersebut dengan satu sama lain hingga menjadi bentuk bunga. (Perhatikan tutorial videl LSC)
5. Setelah kelopak bunga sudah terbentuk, selanjutnya ambil sedikit clay dengan warna yang berbeda untuk bagian tengah bunga.
6. Bentuk menjadi bulatan kecil atau sesuai dengan ukuran kelopak bunga yang sudah tersusun tadi. (Perhatikan tutorial video LSC)
7. Tempelkan bagian tengah bunga di atas kelopak yang sudah tersusun.
8. Selanjutnya lakukan hal yang sama, ambil sedikit clay dengan warna yang berbeda untuk membentuk putik bunga.
9. Bentuk menjadi bulatan yang lebih kecil daripada bentuk bagian tengah bunga. Lalu tempelkan bulatan tersebut ditengah sesuai dengan posisi masing-masing kelopak hingga membentuk seperti putik bunga.
10. Agar clay yang sudah dibentuk tersebut dapat terlihat seperti bunga pada aslinya, tambahkan pola garis pada bagian tengah kelopak bunga satu persatu menggunakan alat yang sudah tersedia di dalam kemasan clay. (Perhatikan tutorial video LSC)
11. Rapikan ketiga bagian tersebut (kelopak, bagian tengah, putik) hingga terlihat seperti bentuk bunga pada umumnya.
12. Tidak hanya bentuk bunga, silahkan membuat bentuk karakter lain sesuai dengan keinginan masing-masing.
13. Buatlah bentuk clay dengan jumlah yang cukup banyak sampai jumlah tersebut pas untuk digunakan mengelilingi cermin yang kalian gunakan.

Pengeringan dan Pemasangan di Cermin:
1. Keringkan clay terlebih dahulu kurang lebih 10-15 menit.
2. Setelah bunga dan bentuk-bentuk lainnya sudah benar-benar kering, tata clay tersebut di bagian pinggir-pinggir cermin sesuai keinginan, hingga semua sisi cermin tertutup sempurna.
3. Kemudian, oleskan lem tembak di bagian belakang bunga atau bentuk lainnya.
4. Tempelkan dengan hati-hati pada permukaan cermin. Tekan perlahan dan tahan beberapa saat agar lem merekat dengan baik.
5. Lakukan hal yang sama satu persatu hingga semua bentuk tertempel pada cermin.
6. Biarkan lem mongering sepenuhnya sebelum menggerakan atau membersihkan cermin.
7. Setelah semuanya menempel dan tertata rapi, DIY mirror clay sudah siap digunakan. 😉

Pengen tahu lebih banyak lagi kegiatan seru lainnya di Homeschooling Bintang?
Yuk cari infonya di sini ya:
📞 081234332011
🌐 homeschoolingbintang.sch.id
📍 Sidosermo Airdas Kav. A7, Surabaya  

 

Read More

Homeschooling Alternatif Pendidikan Berkualitas dan Fleksibel

Homeschooling telah menjadi pilihan pendidikan yang populer di Indonesia, terutama setelah pandemi COVID-19. Namun, masih banyak orang tua yang ragu-ragu untuk memilih homeschooling sebagai pilihan pendidikan untuk anak-anak mereka. Ini adalah sistem pendidikan yang memungkinkan anak-anak belajar di rumah dengan bimbingan orang tua atau tutor. Anak-anak dapat belajar dengan fleksibilitas waktu dan tempat yang lebih luas, serta memiliki kesempatan untuk mengembangkan bakat dan minat mereka.


Homeschooling dapat dilaksanakan secara online atau offline, tergantung pada kebutuhan dan preferensi orang tua.

Kelebihan:

  1. Fleksibilitas: Anak-anak dapat belajar dengan fleksibilitas waktu dan tempat yang lebih luas.
  2. Kualitas pendidikan: Orang tua dapat memantau kualitas pendidikan anak-anak mereka dengan lebih baik.
  3. Kenyamanan: Anak-anak dapat belajar dalam lingkungan yang lebih nyaman dan aman.

    Tips Sukses:

    1. Siapkan ruang belajar khusus: Pastikan anak-anak Anda memiliki ruang belajar yang nyaman dan aman.
    2. Buatlah rutinitas dan jadwal: Buatlah rutinitas dan jadwal belajar yang terstruktur dan konsisten.
    3. Ketahui minat dan kelebihan anak: Pastikan Anda mengetahui minat dan kelebihan anak-anak Anda untuk memilih kurikulum yang tepat.

    Homeschooling adalah alternatif pendidikan yang berkualitas dan fleksibel. Dengan memahami konsep homeschooling, kelebihan dan kekurangan, serta tips sukses dalam melaksanakan homeschooling, orang tua dapat membuat keputusan yang tepat untuk anak-anak mereka.

    Informasi lebih lanjut klik link berikut ini!

    Artikel ini disusun oleh:
    Silvi Putri Margareta
    Mahasiswa Program Pengenalan Lingkungan Persekolahan (PLP) Universitas Negeri Surabaya
    dari S1 Pendidikan Luar Sekolah

    Referensi

    Faizal, F. S. D., & Rahma, H. (2024). Pengaruh homeschooling terhadap proses belajar mengajar. Jurnal Teknologi Pendidikan Dan Pembelajaran| E-ISSN: 3026-66292(2), 597-605.

    Ferdiansyah, M., Dwiono, S., & Olga, L. (2024). Peningkatan Kualitas Pendidikan Anak Luar Sekolah (Homeschooling) Melalui Pelatihan dan Bimbingan Bagi Orang Tua di Bandar Lampung. Jurnal Pengabdian Nasional (JPN) Indonesia5(1), 53-61.

    Saputra, A., Srh, A. H., & Gusmaneli, G. (2024). Pengaruh Homeschooling Terhadap Perkembangan Kecerdasan Emosional Anak. Arini: Jurnal Ilmiah dan Karya Inovasi Guru1(2), 88-100.

    @homeschoolingbintang,(2025, Maret, 5). Belajar Bangun Datar Sambil Baca Buku Cerita. Instagram. Di ambil dari (https://www.instagram.com/reel/DGze5u2P8bO/?igsh=MXgxZjVvaGl6bzd5cw%3D%3D) pada 18 Maret 2025.

    Read More

    Pendidikan Khusus Membuka Jalan Prestasi Anak Berkebutuhan Khusus

    Pendidikan adalah hak setiap individu, termasuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Dengan pendekatan yang tepat, mereka dapat mengembangkan potensinya secara optimal dan meraih prestasi yang membanggakan. Pendidikan khusus memainkan peran penting dalam memberikan dukungan yang sesuai dengan kebutuhan unik mereka, baik dalam akademik, seni, olahraga, maupun bidang lainnya.

    Peran Pendidikan Khusus dalam Mengembangkan Bakat ABK
    Pendidikan ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik ABK agar mereka dapat berkembang secara maksimal. Beberapa aspek penting dalam pendidikan khusus meliputi:

    1. Kurikulum yang Fleksibel – Kurikulum yang disesuaikan dengan kemampuan dan minat ABK memungkinkan mereka belajar dengan lebih efektif.
    2. Pendekatan Individual – Metode pembelajaran yang dipersonalisasi membantu ABK mendapatkan pengalaman belajar yang optimal.
    3. Dukungan dari Guru dan Terapis – Kehadiran guru khusus, terapis, dan tenaga pendukung lainnya sangat membantu dalam mengembangkan potensi ABK.
    4. Lingkungan yang Inklusif dan Mendukung – Sekolah dan masyarakat yang inklusif memberikan ruang bagi ABK untuk mengekspresikan diri serta meningkatkan rasa percaya diri mereka.

    Deretan ABK Berprestasi di Indonesia
    Banyak ABK di Indonesia yang berhasil meraih prestasi di berbagai bidang, membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk sukses. Beberapa di antaranya adalah:


    source: American Got Talent

    1. Ariani Nisma Putri – Seorang penyanyi berbakat yang tunanetra dan berhasil menjuarai berbagai kompetisi menyanyi internasional, termasuk America’s Got Talent 2023.

    2. Dalam kompetisi Cloud Computing Club bertajuk Laptop for Builders yang diselenggarakan oleh Amazon Web Services (AWS) di Kota Bandung, Jawa Barat, pada Juli 2022, dua siswa berkebutuhan khusus, Muhammad Muqit (17) dan Sahrul Aripin (19), berhasil meraih penghargaan tertinggi sebagai Juara 1 Best Design.

    3. Dalam ajang internasional Cidesco Make Up and Body Art Competition 2021 yang digelar pada Rabu, 8 September 2021, 4 siswa berkebutuhan khusus berhasil meraih 5 penghargaan atas keterampilan mereka di bidang tata rias. Rezky Aulia Putri, Sri Susilawati, Rachel Rahmadhini, Angelica Salwa Muharam

    Pendidikan yang tepat dapat menjadi jembatan bagi ABK untuk mengembangkan bakat mereka dan meraih prestasi yang luar biasa. Dengan dukungan yang tepat dari keluarga, sekolah, dan masyarakat, ABK dapat menunjukkan bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk mencapai impian. Oleh karena itu, perlu adanya kesadaran dan dukungan lebih lanjut untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan khusus di Indonesia.

    di Homeschooling Bintang, sejak 2 tahun yang lalu telah menyelenggarakan layanan pendidikan khusus bagi peserta didik yang memiliki kebutuhan khusus seperti Slow Learner, ADD, ADHD, Tuna Grahita Ringan, Hambatan Belajar (Disleksia, Disgraphia, Diskalkulia), Tuna Daksa, dan juga Cerdas Istimewa Bakat Istimewa (CIBI).

    Melalui pendidikan khusus tersebut harapannya adalah dapat memberikan layanan pendidikan bagi anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus sehingga mereka dapat berkembang sesuai kebutuhan belajarnya masing-masing.


    DAFTAR PUSTAKA

    • Direktorat Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus. (2023). Panduan Pendidikan Inklusif di Indonesia. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
    • Harjono, S. (2022). Strategi Pembelajaran untuk Anak Berkebutuhan Khusus. Bandung: Alfabeta.
    • Kementerian Pemuda dan Olahraga. (2023). Data Atlet Paralimpik Berprestasi di Indonesia. Jakarta: Kemenpora RI.
    • Santoso, B. (2021). Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus: Teori dan Praktik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
    • Suyanto, A. (2020). Metode Pengajaran untuk Siswa dengan Disabilitas. Malang: Universitas Negeri Malang Press.

     

     

     

    Read More

    Tips Belajar Generasi Alpha di Era Digitalisasi

    Generasi Alpha, yang lahir antara tahun 2010 hingga 2025, adalah generasi yang sepenuhnya terbentuk di era digital. Generasi ini tumbuh dengan kemajuan teknologi yang berkembang pesat, memiliki akses tak terbatas ke informasi, dan terbiasa dengan penggunaan perangkat digital sejak usia dini. Situasi ini membawa tantangan dan peluang baru dalam dunia pendidikan. Artikel ini akan membahas panduan belajar bagi Generasi Alpha untuk membantu mereka mencapai potensi maksimal, dengan referensi dari beberapa penelitian terkini.

    Cari tahu info tentang Homeschooling Bintang klik di sini

    1. Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran


    Gambar 1. Gen alpha main VR (Sumber : TheNetworkJournal.com)

    Salah satu ciri utama dari Generasi Alpha adalah kedekatan mereka dengan teknologi. Teknologi tidak hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari tetapi juga alat utama dalam pembelajaran. Guru dan orang tua dapat memanfaatkan alat seperti aplikasi edukasi, video pembelajaran, atau virtual reality (VR) untuk menciptakan pengalaman belajar yang interaktif dan menarik.

    Studi oleh Halverson et al. (2020) menunjukkan bahwa integrasi teknologi dalam pembelajaran membantu anak-anak memahami konsep yang kompleks dengan lebih mudah. Misalnya, menggunakan simulasi VR untuk mata pelajaran sains dapat memberikan pengalaman belajar yang mendalam dan mendekatkan anak-anak pada fenomena yang sulit dijangkau secara langsung.

    1. Penyesuaian Gaya Belajar Individual


    Gambar 2 (Sumber : Suarajatimposr.com)

    Tidak semua anak belajar dengan cara yang sama. Beberapa anak mungkin belajar lebih baik melalui visual, sementara yang lain lebih efektif dengan pendekatan verbal atau kinestetik. Generasi Alpha secara khusus membutuhkan pendekatan yang personal untuk memenuhi kebutuhan gaya belajar mereka.

    Penelitian dari Salamah et al. (2021) menunjukkan bahwa strategi pembelajaran fleksibel memungkinkan anak-anak belajar dalam kecepatan mereka sendiri, yang sangat penting bagi Generasi Alpha yang tumbuh dalam lingkungan penuh distraksi. Dengan menyediakan beragam metode, seperti video, permainan edukasi, dan proyek berbasis kelompok, guru dan orang tua dapat memastikan bahwa setiap anak terlibat secara optimal.

    1. Mendorong Kreativitas dan Pemecahan Masalah


    Gambar 3 (Sumber : eLearning Industry.com)

    Generasi Alpha sangat penting untuk diajar berpikir kreatif dan mampu memecahkan masalah. Dalam dunia yang terus berubah, kemampuan adaptasi dan inovasi menjadi keterampilan utama. Pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) adalah salah satu metode yang terbukti efektif.

    Menurut Fell (2020), membiarkan siswa bekerja pada proyek tertentu, seperti menciptakan model lingkungan yang berkelanjutan, mempromosikan keterlibatan aktif sekaligus meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kolaborasi. Selain itu, permainan seperti coding dan desain grafis juga dapat menjadi alat yang efektif untuk menstimulasi kreativitas.

    1. Belajar Melalui Permainan


    Gambar 4 (Sumber : Morigro.id)

    Gamifikasi adalah tren utama dalam pembelajaran modern. Generasi Alpha memiliki ketertarikan pada permainan digital, sehingga mengintegrasikan elemen ini ke dalam pembelajaran dapat memberikan hasil yang sangat positif. Misalnya, menggunakan aplikasi pembelajaran yang berbasis game untuk matematika atau sains dapat meningkatkan motivasi dan waktu belajar anak.

    Pembelajaran berbasis game tidak hanya membuat proses belajar lebih menyenangkan tetapi juga meningkatkan daya ingat anak terhadap materi yang dipelajari.

    1. Membantu Anak Mengelola Distraksi Digital


    Gambar 5 (Sumber : transparannews.id)

    Salah satu tantangan utama Generasi Alpha adalah distraksi yang datang dari berbagai perangkat digital. Meski perangkat ini membantu dalam pembelajaran, mereka juga dapat menjadi sumber gangguan. Oleh karena itu, penting untuk mengajarkan anak-anak kebiasaan digital yang sehat.

    Nurjanah & Mukarromah (2021) menekankan pentingnya waktu layar yang terstruktur untuk memastikan bahwa anak-anak menghabiskan waktu mereka secara produktif. Orang tua dan guru dapat menetapkan aturan waktu layar dan mendorong kegiatan offline untuk menjaga keseimbangan.

    Artikel ini disusun oleh:
    Rini Indahyani
    Mahasiswa Program Pengenalan Lingkungan Persekolahan (PLP) Universitas Negeri Surabaya
    dari S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

    Daftar Pustaka :

    Halverson et al. (2020). Komunikasi Pendidikan & Pembelajaran Digital.

    Salamah et al. (2021). Pemanfaatan Teknologi dalam Pendidikan Generasi Alpha.

    Fell (2020). Kompetensi Digital Masa Depan.

    Nurjanah & Mukarromah (2021). Tantangan Pendidikan di Era Digital.

    https://tnj.com/generation-alpha/, diakses pada tanggal 20 Maret 2025

    https://morigro.id/tumbuh-kembang/generasi-alpha/, diakses pada tanggal 20 Maret 2025

    https://elearningindustry.com/how-can-blended-learning-prepare-digital-natives-and-gen-alpha-for-technological-frontier, diakses pada tanggal 20 Maret 2025

    Read More

    Jacinda Julia Izzati Sulistijono: A Young Singer’s Journey

    Podcast SERBU Eps. 7

    Hi Guys! Kembali lagi di podcast SERBU dengan tema Podcast of Champion. Episode kali ini, kita kedatangan seorang murid dari Homeschooling Bintang yang memiliki banyak prestasi, yaa.. dia bernama Jacinda Julia atau bisa juga dipanggil Cinda. Cinda adalah salah satu murid berprestasi yang sedang duduk di kelas 12 SMA. Selama bersekolah di Homeschooling Bintang, ia banyak mendapatkan prestasi yang mengharumkan nama sekolah. Prestasi tersebut yaitu menjadi juara ketika mengikuti ajang perlombaan atau olimpiade. Bidang perlombaan yang sering diikuti oleh Cinda dari segi non akademik, kira-kira bidang apa yaa??. Kegiatan yang dilakukan Cinda ini mengharuskan dia tampil di depan depan orang banyak. Dia akan mengeluarkan suara yang membuat orang-orang hanyut didalamnya dengan lantunan nada yang merdu dan memukau. Sudah bisa nebak kegiatan bidang apa yang digeluti Cinda?? Yupp! Entertain. Cinda menjadi salah satu murid homeschooling bintang yang memiliki keahlian di bidang tarik suara (menyanyi). Sedari kecil dia sudah mengikuti ajang nyanyi. Wahh kok bisa? Ini dikarenakan Cinda hobi menyanyi, ketika dirumah dia sering melihat bapaknya menyanyi. Kemampuan menyanyi yang dirasa bagus oleh orang tuanya, membuat cinda mendapat persetujuan dan dukungan untuk berkecimpung di dunia tarik suara. Di Event sekolah, Cinda selalu menjadi bintang utama. Dia telah tergabung dalam grup paduan suara oleh kelompok padus Jawa Timur. Dia juga banyak memenangkan perlombaan menyanyi. Cinda memanfaatkan skill yang dia punya dengan menjadikan itu sebagai pekerjaan buatnya. Dia sering mendapat calling-an berbagai Event Organizer untuk menjadi penyanyi di acara tersebut. Ngga cuma itu guys.. ternyata Cinda kerap di undang oleh pejabat-pejabat lohh WAHHH.. Pasti penasaran kan gimana ceritanya??? saksikan selengkapnya hanya di podcast SERBU


    #homeschoolingbintang #podcastSERBU #PodcastofChampion #homeschooling #penyanyi #edukasi

    Read More

    Manfaat Cooking Class untuk Pertumbuhan Anak

    Life Skill Class “Cooking Sosis Solo” | 24 Januari 2025

    Memasak bukan hanya sekadar aktivitas menyiapkan makanan. Bagi anak-anak, kegiatan memasak bisa menjadi pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermanfaat. Melalui cooking class, anak-anak tidak hanya belajar membuat makanan, tetapi juga memperoleh berbagai keterampilan hidup yang penting.

    Apa saja manfaat cooking class untuk anak-anak?

    1. Meningkatkan Keterampilan Motorik Kegiatan memasak melibatkan berbagai gerakan seperti mengaduk, memotong, dan mengukur. Hal ini membantu anak-anak mengembangkan keterampilan motorik halus dan kasar mereka.

    2. Mengenal Ragam Makanan dan Nutrisi Dengan ikut cooking class, anak-anak akan lebih mengenal berbagai jenis bahan makanan, rasa, dan tekstur. Mereka juga belajar tentang pentingnya gizi seimbang dan memilih makanan yang sehat.

    3. Meningkatkan Kreativitas Memasak adalah bentuk seni. Anak-anak bebas bereksperimen dengan berbagai bahan makanan dan menciptakan hidangan unik sesuai imajinasinya.

    4. Membangun Kepercayaan Diri Ketika berhasil membuat hidangan sendiri, anak-anak akan merasa bangga dan percaya diri. Hal ini sangat penting untuk tumbuh kembangnya.

    5. Melatih Kesabaran dan Fokus Memasak membutuhkan kesabaran dan fokus. Anak-anak belajar untuk mengikuti instruksi dan menyelesaikan tugas secara bertahap.

    6. Mempererat Ikatan Keluarga Cooking class bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan untuk dilakukan bersama keluarga. Hal ini dapat mempererat hubungan antara orang tua dan anak.

    7. Belajar Mengukur dan Berhitung Saat memasak, anak-anak akan belajar mengukur bahan makanan dan menghitung takaran. Hal ini sangat bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan matematika mereka.

    8. Menumbuhkan Rasa Tanggung Jawab Dengan ikut serta dalam persiapan makanan, anak-anak belajar tentang tanggung jawab dan pentingnya menjaga kebersihan.

    Tips Memilih Cooking Class untuk Anak

    • Sesuaikan dengan usia anak: Pilih kelas yang materi dan aktivitasnya sesuai dengan kemampuan dan minat anak.
    • Pilih instruktur yang berpengalaman: Pastikan instruktur memiliki pengalaman dalam mengajar anak-anak dan mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
    • Perhatikan tema dan menu yang ditawarkan: Pilih kelas dengan tema dan menu yang menarik bagi anak, misalnya memasak makanan favorit atau membuat kue ulang tahun.
    • Perhatikan aspek keamanan: Pastikan peralatan dan bahan makanan yang digunakan aman bagi anak-anak.

     

    Salah satu kegiatan Life Skill Class di Homeschooling Bintang Surabaya adalah Cooking Class, nah pada kesempatan hari ini Jumat, 24 Januari 2025 adik-adik diajak untuk memasak Sosis Solo. Tertarik untuk mencoba memasak apa yang dimasak oleh adik-adik hari ini. Yuk simak penjelasan dari Kakak-Kakak Homeschooling Bintang berikut ini:

    PETUNJUK LIFE SKILL CLASS

    24 Januari 2025

    Cooking “Sosis Solo”

     

    Alat dan bahan:

    1) Alat

     

     Teflon

     Telenan

     Saringan 

     Pisau

     Chopper

     Spatula

     Sendok

     Centong sayur

     Mangkuk

     Piring

     Wadah berukuran sedang (nampan)

     

     

    2) Bahan

     

     Ayam fillet 500 gram

     Tepung terigu cakra 450 gram/35 sendok makan

     Telur 4-5 butir

     Bawang merah 6 siung

     Bawang putih 5 siung

     Sereh 1 batang

     Daun salam dan kemiri secukupnya

     Garam dan gula secukupnya

     Santan instan 2 buah

     Minyak 

     Air 800-1000 ml

     

    3) Langkah kerja:

    (Persiapan bahan isi)

    1. Rebus ayam fillet sampai matang(kurang lebih 20-30 menit, kemudian tiriskan.
    2. Hancurkan ayam yang sudah direbus tadi menggunakan chopper atau disuwir manual dengan garpu sampai sedikit halus dan berserat. (Perhatikan tutorial video LSC)
    3. Setelah daging ayam sudah dihancurkan, bisa kita pinggirkan dahulu dan lanjut untuk menghaluskan bumbu.
    4. Masukkan bawang merah, bawang putih, dan kemiri ke dalam chopper serta tambahkan kurang lebih 3 (tiga) sendok minyak sayur. Lalu haluskan bersamaan. Jika sudah halus, sisihkan terlebih dahulu. 
    5. Panaskan teflon dengan api kecil/sedang, masukkan bumbu halus yang sudah dichopper. Tambahkan sedikit minyak sayur jika dibutuhkan. 
    6. Jika sudah mengeluarkan sedikit aroma, tambahkan geprekan daun serai dan daun salam lalu tumis hingga  seluruh bumbu matang dan berwarna kuning kecoklatan.
    7. Masukkan daging ayam yang sudah disuwir dan aduklah hingga semua bumbu meresap ke daging ayam. (Perhatikan tutorial video LSC)
    8. Setelah dirasa cukup, tuangkan santan instan dan aduk kembali sampai santan meresap hingga tekstur ayam sedikit kering. Tambahkanlah garam, lada bubuk, kaldu bubuk, dan gula secukupnya dan koreksi rasa. (Pada umunya, isian sosis solo memiliki rasa gurih dan cenderung manis.
    9. Matikan kompor dan sisihkan adonan isian ke dalam wadah.

     

    (Proses pembuatan kulit)

    1. Siapkan tepung terigu, telur, air, garam, dan minyak sayur. 
    2. Masukkan tepung terigu ke mangkuk/baskom, jangan lupa disaring terlebih dahulu.
    3. Lalu campurkan tepung terigu, telur, air, sedikit garam, dan minyak sayur ke dalam mangkuk/baskom. Usahakan menuangkan air sedikit demi sedikit agar memperoleh adonan yang kentalnya pas, tidak terlalu encer dan terlalu kental. (Perhatikan tutorial video LSC)
    4. Aduk hingga rata dan adonan tidak ada yang bergerindil.
    5. Panaskan teflon menggunakan api kecil. 
    6. Tuangkan satu centong sayur adonan ke teflon. Saat menuangkan ke teflon, jangan lupa goyangkan teflon dengan gerak memutar sampai adonan rata ke seluruh permukaan teflon. (Perhatikan tutorial video LSC)
    7. Tunggu hingga adonan matang (kurang lebih 2-3 menit), kemudian letakkan di piring.
    8. Ulangi langkah nomor 6 dan 7 hingga adonan kulit habis.

     

    (Proses akhir)

    1. Ambil satu adonan kulit yang sudah matang tadi.
    2. Tuangkan 1-2 sendok makan isian ayam yang sudah kita buat.
    3. Lipat sisi kanan dan kiri adonan kulit ke dalam, lalu lipat bagian bawah kulit agar menutupi isian ayam. (Perhatikan tutorial video LSC)
    4. Kemudian gulung sampai adonan kulit tidak ada yang tersisa. Rekatkan menggunakan air atau adonan basah.
    5. Ulangi langkah ke-4 sampai isian ayam dan adonan kulit habis.
    6. Pecahkan 2 butir telur, masukkan garam secukupnya (opsional) dan kocok lepas.
    7. Panaskan minyak menggunakan api sedang (menggunakan minyak yang banyak).
    8. Setelah panas, balurkan adonan sosis ke telur yang sudahh dikocok. Kemudian goreng hingga kuning keemasan. Gunakanlah api sedang.
    9. Goreng sampai semua adonan sosis habis.
    10. Sosis solo siap untuk disantap 😊

     

    Cooking class adalah kegiatan yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan anak-anak. Selain menyenangkan, kegiatan ini juga memberikan banyak manfaat untuk perkembangan fisik, kognitif, dan sosial anak. Jadi, jangan ragu untuk mengajak si kecil mengikuti cooking class ya!

    Read More

    Belajar Bahasa Isyarat Bisindo: Petualangan Menyenangkan Menuju Dunia Baru

    Siapa bilang belajar bahasa itu membosankan? Belajar Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo) justru menawarkan pengalaman yang menyenangkan dan membuka cakrawala baru. Dengan mempelajari Bisindo, kita tidak hanya belajar bahasa, tetapi juga budaya, dan cara berkomunikasi yang unik.

    Sejarah Singkat Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo)

    Bahasa isyarat telah digunakan oleh komunitas tuli sejak ribuan tahun lalu. Di Indonesia, bahasa isyarat telah berkembang secara alami di kalangan masyarakat tuli. Namun, pengakuan resmi terhadap Bisindo baru terjadi pada awal abad ke-21. Pada tahun 2006, Gerakan Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) secara resmi menetapkan istilah “Bahasa Isyarat Indonesia” atau Bisindo.

    Manfaat Belajar Bisindo

    1. Membuka Dunia Baru: Bisindo adalah kunci untuk memasuki dunia tuli. Dengan menguasai Bisindo, kita bisa berinteraksi langsung dengan teman-teman tuli, memahami budaya mereka, dan membangun persahabatan yang erat.

    2. Meningkatkan Kreativitas: Bahasa isyarat melibatkan gerakan tubuh, ekspresi wajah, dan gestur yang beragam. Belajar Bisindo memaksa kita untuk berpikir kreatif dan mencari cara baru untuk mengekspresikan diri.

    3. Merangsang Otak: Penelitian menunjukkan bahwa belajar bahasa baru, termasuk bahasa isyarat, dapat meningkatkan fungsi kognitif otak, seperti memori, pemecahan masalah, dan kemampuan multi-tasking.

    4. Meningkatkan Empati: Dengan memahami bahasa isyarat, kita akan lebih mudah menempatkan diri pada posisi orang lain, terutama teman-teman tuli. Hal ini akan meningkatkan rasa empati dan toleransi kita terhadap perbedaan.

    5. Pengalaman yang Berharga: Menguasai Bisindo adalah sebuah prestasi yang membanggakan. Kita akan merasa lebih percaya diri dan memiliki keterampilan yang berguna untuk kehidupan sehari-hari.

    6. Manfaat dalam Dunia Kerja:

    • Peluang Kerja: Beberapa perusahaan, terutama yang bergerak di bidang sosial atau layanan publik, mulai mencari karyawan yang memiliki kemampuan berbahasa isyarat.
    • Keterampilan Komunikasi: Kemampuan berkomunikasi dengan bahasa isyarat dapat menjadi nilai tambah dalam berbagai bidang pekerjaan, seperti layanan pelanggan, pendidikan, dan kesehatan.
    • Membangun Jaringan: Menguasai Bisindo memungkinkan kita untuk membangun jaringan yang lebih luas, termasuk dengan komunitas tuli.

    Bagaimana Cara Mulai Belajar Bisindo?

    • Ikuti Kelas: Banyak komunitas tuli dan lembaga pendidikan yang menawarkan kelas Bisindo untuk pemula.
    • Belajar Sendiri: Manfaatkan sumber daya online seperti video tutorial, aplikasi, atau buku panduan Bisindo.
    • Bergabung dengan Komunitas Tuli: Berinteraksi langsung dengan teman-teman tuli adalah cara terbaik untuk mempraktikkan Bisindo dan meningkatkan kemampuan bahasa isyarat.
    • Cari Mentor: Temukan seseorang yang fasih berbahasa isyarat untuk menjadi mentor pribadi.

    di Homeschooling Bintang kakak-kakak tutor mulai belajar Bisindo sebagai bekal untuk berkomunikasi dengan teman-teman tuli, serta untuk mengembangkan diri sehingga memungkinkan dapat membangun jaringan komunitas yang lebih luas. 

    Yuk, mulai petualangan belajar Bisindo sekarang! Dengan mempelajari Bisindo, kita tidak hanya membantu diri sendiri, tetapi juga berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih inklusif.

    Read More

    Febrian Lingga Hamonangan Lumban Toruan, Model Muda, Boleh Juga!

    Hi Guys! Kembali lagi di podcast SERBU dengan tema Podcast of Champion.

    Episode kali ini, kita kedatangan seorang murid dari Homeschooling Bintang yang memiliki banyak prestasi, yaa.. dia bernama Febrian Lingga Hamonangan Lumban T. atau bisa juga dipanggil Brian. Brian adalah salah satu murid berprestasi yang masih duduk di kelas 11 SMA. Selama bersekolah di Homeschooling Bintang, ia banyak mendapatkan prestasi yang mengharumkan nama sekolah. Prestasi tersebut yaitu menjadi juara ketika mengikuti ajang perlombaan atau olimpiade. Bidang perlombaan yang sering diikuti oleh Brian dari segi non akademik, kira-kira bidang apa yaa??

    Kegiatan yang dilakukan Brian ini mengharuskan dia tampil di depan layar. Dia akan berpose sesuai arahan dan mengenakan barang-barang dengan berbagai macam brand. Brian juga memamerkan produk brand dengan catwalk di depan banyak orang. Sudah bisa nebak kegiatan bidang apa yang digeluti Brian?? Yupp! Fashion dan Entertain. Brian menjadi salah satu murid homeschooling bintang yang memiliki keahlian di bidang fashion dan entertain. Dia sering mengikuti perlombaan seputar bidang tersebut, contohnya seperti lomba modelling. Perlombaan yang diikuti Brian tentu tidak mudah, dia harus giat berlatih agar skill-nya dan pengalamannya bisa bertambah.

    Brian menekuni bidang fashion sejak dia kecil, karena arahan orang tuanya. Mereka menganggap bahwa Brian mampu dan bakatnya memang di bidang tersebut. Brian memanfaatkan skill yang dia punya dengan menjadikan itu sebagai pekerjaan buatnya. Dia sering di calling berbagai brand untuk menjadi model photoshoot produknya. Karena terlalu banyak brand, sampai dia lupa uda jadi model foto brand apa aja wkwk.. Ngga cuma itu guys.. ternyata Brian juga jago akting! Dan dia kerap ikut syuting untuk film-film pendek WAHHH.. Pasti penasaran kan gimana ceritanya??? saksikan selengkapnya hanya di podcast SERBU

    Read More

    El Ghatrif Abiyazka Muhammad: SI KECIL JUARA DUNIA

    Hi Guys! Kembali lagi di podcast SERBU dengan tema Podcast of Champion.

    Episode kali ini, kita kedatangan seorang murid dari Homeschooling Bintang yang memiliki banyak prestasi, yaa.. dia bernama El Ghatrif Abiyazka Muhammad atau bisa juga dipanggil Elbi. Elbi adalah salah satu murid berprestasi yang masih duduk di kelas 4 SD. Selama bersekolah di Homeschooling Bintang, ia banyak mendapatkan prestasi yang mengharumkan nama sekolah. Prestasi tersebut yaitu menjadi juara ketika mengikuti ajang perlombaan atau olimpiade. Bidang perlombaan yang sering diikuti oleh Elbi dari segi non akademik, yaitu olahraga taekwondo. Elbi ikut salah satu club taekwondo yang ada di Surabaya, namanya JAGUAR. Nah, disitu elbi berlatih taekwondo dengan sungguh-sungguh sehingga bisa memenangkan kejuaraan. Hampir semua perlombaan yang diikuti berhasil mendapat medali emas.

    Perlombaan yang diikuti Elbi tentu tidak mudah, ia harus giat berlatih agar skill-nya bisa bertambah dan siap untuk ajang perlombaan. Karena ternyata, tidak semua yang ada dalam club bisa ikut lomba. Hanya mereka yang mampu dan memang sudah dirasa siap dari segi skill, itulah yang akan disetujui untuk bertanding. Elbi memilih kegiatan non akademik tersebut karena club taekwondo mudah ditemui disekitar lingkungan Elbi tinggal. Ia memasuki club tersebut atas keinginan sendiri. Katanya.. ikut taekwondo itu bisa melindungi diri kita dari bahaya diluar yang mengancam keselamatan.

    Orang tua Elbi sangat mendukung ketika Elbi ingin mengikuti kegiatan tersebut. Support dari orang tua serta usaha Elbi yang tidak malas untuk berlatih membuat ia semangat untuk mendapatkan juara pada pertandingan taekwondo. Di tingkat nasional Elbi sudah meraih medali emas pada Kejuaraan Koni, Piala Walikota Surabaya, Kejuaraan Provinsi Antar Pelajar, Kejuaraan Provinsi Jatim Reborn, Kejuaraan Nasional Jatim Reborn. Ngga cuma itu guys.. ternyata Elbi juga beberapa kali berhasil menjadi juara ajang taekwondo di tingkat internasional!!! WAHHH.. Pasti penasaran kan gimana ceritanya??? saksikan selengkapnya hanya di podcast SERBU #homeschoolingbintang #podcastSERBU #PodcastofChampion

    Read More

    Anak Muda Tak Lupa Budaya: Pentingnya Melestarikan Budaya bagi Generasi Muda di Era Digital

    Generasi muda sebagai penerus bangsa memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga dan melestarikan budaya. Di tengah derasnya arus globalisasi dan perkembangan teknologi digital, nilai-nilai budaya lokal seringkali terpinggirkan. Namun, penting untuk disadari bahwa budaya adalah identitas suatu bangsa yang perlu dijaga dan diwariskan kepada generasi selanjutnya.

    Mengapa Melestarikan Budaya Itu Penting?

    1. Identitas Bangsa: Budaya adalah cerminan jati diri suatu bangsa. Dengan melestarikan budaya, kita turut menjaga identitas nasional dan memperkuat rasa kebangsaan.
    2. Sumber Inspirasi: Budaya adalah sumber inspirasi yang tak pernah habis. Seni, tarian, musik, dan cerita rakyat adalah bentuk ekspresi yang unik dan kaya akan makna.
    3. Kearifan Lokal: Budaya mengandung kearifan lokal yang telah teruji oleh waktu. Nilai-nilai luhur seperti gotong royong, toleransi, dan saling menghormati masih sangat relevan dalam kehidupan modern.
    4. Pariwisata: Budaya juga menjadi daya tarik wisata yang dapat meningkatkan perekonomian. Dengan melestarikan budaya, kita turut berkontribusi dalam mengembangkan sektor pariwisata.
    5. Pelestarian Lingkungan: Banyak budaya lokal yang memiliki nilai-nilai pelestarian lingkungan. Dengan menjaga budaya, kita turut menjaga kelestarian alam.

    Bagaimana Cara Melestarikan Budaya?

    • Belajar dan Mengenal Budaya: Mulailah dengan mempelajari dan mengenal budaya sendiri. Pelajari sejarah, tarian, musik, dan bahasa daerah.
    • Aktif dalam Kegiatan Budaya: Ikut serta dalam kegiatan-kegiatan budaya seperti festival, lomba, atau workshop.
    • Menggunakan Produk Lokal: Dukung produk-produk lokal sebagai bentuk apresiasi terhadap budaya.
    • Mengajarkan kepada Orang Lain: Ajarkan nilai-nilai budaya kepada orang-orang di sekitar, terutama generasi muda.
    • Menggunakan Media Sosial: Manfaatkan media sosial untuk mempromosikan budaya dan mengajak orang lain untuk ikut melestarikannya.

    Tantangan dalam Melestarikan Budaya

    • Modernisasi: Modernisasi dan globalisasi seringkali dianggap bertentangan dengan budaya tradisional.
    • Kurangnya Minat: Tidak semua generasi muda tertarik pada budaya tradisional.
    • Kurangnya Dukungan: Kurangnya dukungan dari pemerintah dan masyarakat juga menjadi kendala.

    Solusi

    • Integrasi Budaya dengan Teknologi: Kombinasikan budaya dengan teknologi modern untuk membuatnya lebih menarik bagi generasi muda.
    • Pendidikan Budaya: Masukkan pendidikan budaya ke dalam kurikulum sekolah.
    • Pemberdayaan Masyarakat: Libatkan masyarakat dalam upaya pelestarian budaya.
    • Kerjasama Antar Generasi: Ciptakan ruang dialog antara generasi muda dan generasi tua untuk saling belajar dan berbagi pengetahuan.

    Melestarikan budaya bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab kita bersama, terutama generasi muda. Dengan cara yang kreatif dan inovatif, kita dapat menjaga kelestarian budaya dan mewariskannya kepada generasi mendatang. Ingatlah, budaya adalah warisan yang tak ternilai harganya.

    Homeschooling Bintang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terus melestarikan budaya mulai dari mengenal bahasa daerah, makanan khas daerah, lagu-lagu daerah, adat istiadat, dan kekayaan budaya lainnya di Indonesia. Kesempatan tersebut salah satunya diberikan saat kegiatan HSB FAIR 2024 yang akan dilaksanakan pada Hari Sabtu, 14 Desember 2024 di Atrium Marvell City Mall Surabaya. 

    Kegiatan HSB FAIR 2024 merupakan puncak kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan implementasi dari program pendidikan keluarga (PPK) dengan support dan keterlibatan secara langsung oleh orang tua / wali peserta didik serta bagian dari upaya untuk memberikan pemberdayaan dan keterampilan pada peserta didik di Homeschooling Bintang.

    Dengan mengusung tema “Creative with Local Culture” kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan semangat dalam melestarikan budaya pada generasi muda saat ini. Peserta didik diberikan kesempatan untuk mengenalkan makanan dan kebudayaan khas dari berbagai daerah untuk dipamerkan dalam bazar kreatif serta diberikan kesempatan pula untuk mengekspresikan diri melalui panggung pentas seni. Homeschooling Bintang juga membuka booth Interactive Class untuk mengenalkan permainan tradisional kepada khalayak ramai khususnya bagi anak-anak, dengan adanya Interactive Class tersebut harapannya anak-anak dapat teralihkan dunianya untuk kembali membudayakan permainan tradisional alih-alih sibuk bermain gadget. Kegiatan ini didukung oleh Asia Stemcell Center, Public Gold Indonesia, Penerbit Erlangga, PTSA, Penerbit Intan Pariwara, Cheers, dan Honey go.

    Penasaran dengan kegiatan kami? Yuk datang dan ramaikan kegiatan HSB FAIR 2024. Sampai jumpa.

    Link Video Short: https://youtube.com/shorts/UJEdGvjCkW4?si=0GLsEAC5QQlCsz3x


    Read More