Anak Berani Tampil di Depan Publik, Apa Manfaatnya?

Manfaat Melatih Anak Berani Tampil di Depan Publik dan Cara Melakukannya

Berbicara dan tampil di depan umum seringkali menjadi tantangan bagi banyak orang, termasuk anak-anak. Namun, kemampuan ini sangat penting untuk kesuksesan mereka di masa depan.

Dalam masa pertumbuhannya, anak-anak perlu dilatih untuk berani tampil di depan publik karena sangat bermanfaat untuk pembentukan karakter mereka. Hal ini disampaikan Psikolog anak Saskhya Aulia Prima. Menurutnya, anak dilatih untuk bisa public performance bukan untuk menjadi artis atau model, tapi karena kebutuhan bagi mereka sendiri dalam memupuk karakter positif.

Menurut Citra Mashita, S.Pd., staff observasi dan bimbingan konseling yang juga merupakan penanggung jawab Layanan Pendidikan Khusus di Homeschooling Bintang menjelaskan bahwa seorang anak yang diberi kesempatan tampil di depan publik akan mendapatkan rasa percaya diri penuh dan berkesempatan memanfaatkan peluang dengan sangat baik.

Selain itu melatih anak sejak dini untuk berani tampil di depan publik akan memberikan banyak manfaat bagi perkembangan dirinya.

Mengapa Penting Melatih Anak Berani Tampil di Depan Publik?

  • Meningkatkan rasa percaya diri: Semakin sering anak berlatih, semakin percaya diri mereka akan kemampuan diri sendiri.
  • Mempertajam kemampuan komunikasi: Berbicara di depan umum melatih anak untuk menyampaikan ide dengan jelas dan persuasif.
  • Mengembangkan keterampilan sosial: Berinteraksi dengan audiens membantu anak membangun hubungan sosial yang lebih baik.
  • Menyiapkan diri untuk masa depan: Kemampuan berbicara di depan umum sangat dibutuhkan dalam berbagai bidang, seperti pekerjaan, pendidikan, dan kehidupan sosial.

Cara Melatih Anak Berani Tampil di Depan Publik

  • Mulai dari lingkungan yang nyaman: Ajak anak untuk bercerita atau menyanyi di depan keluarga. Berikan pujian dan dukungan positif.
  • Libatkan anak dalam kegiatan ekstrakurikuler: Kegiatan seperti drama, debat, atau paduan suara dapat membantu anak terbiasa tampil di depan orang banyak.
  • Ajak anak berpartisipasi dalam acara keluarga atau komunitas: Misalnya, meminta anak untuk menyampaikan ucapan terima kasih dalam acara ulang tahun atau menceritakan pengalaman menarik di depan teman-teman.
  • Berikan contoh yang baik: Orang tua adalah role model bagi anak. Tunjukkan pada anak bagaimana cara berbicara di depan umum dengan percaya diri dan santun.
  • Berlatih secara teratur: Sediakan waktu khusus untuk berlatih berbicara di depan cermin atau merekam video penampilan anak.
  • Berikan umpan balik yang konstruktif: Setelah penampilan, berikan umpan balik yang positif dan spesifik tentang hal-hal yang sudah dilakukan dengan baik, serta saran untuk perbaikan.

Peran Orang Tua yang Sangat Penting

Orang tua memiliki peran yang sangat krusial dalam membantu anak mengembangkan keberanian untuk tampil di depan publik. Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan orang tua:

  • Memberikan dukungan tanpa syarat: Yakinkan anak bahwa Anda selalu mendukung mereka, apa pun hasilnya.
  • Menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman: Buat anak merasa aman untuk mencoba hal-hal baru tanpa takut dihakimi.
  • Menghindari perbandingan: Setiap anak memiliki kemampuan dan kecepatan belajar yang berbeda. Hindari membandingkan anak dengan anak lain.
  • Menjadi pendengar yang baik: Dengarkan dengan penuh perhatian ketika anak ingin bercerita atau berbagi ide.
  • Mengajarkan keterampilan mengatasi kecemasan: Ajarkan teknik relaksasi seperti pernapasan dalam atau visualisasi untuk membantu anak mengatasi rasa gugup.

Di Homeschooling Bintang sering memberikan kesempatan pada peserta didik untuk berani tampil di depan publik mulai dari kegiatan-kegiatan internal seperti dalam kegiatan akademik yakni kegiatan belajar sehari-hari peserta didik diajak untuk presentasi dan mengemukakan pendapatnya saat berada di dalam kelas. Kegiatan non akademik yaitu dalam kegiatan Life Skill Class, kegiatan Talent Project, kegiatan eduvisit, semuanya melatih peserta didik untuk berani tampil di depan publik. Selain itu ada juga kegiatan-kegiatan seperti Parents Gathering yang peserta didik juga diberikan kesempatan untuk tampil mengisi pra acara dengan penampilan menyanyi, menari, speech, story telling, dan lain sebagainya. Tidak hanya itu beberapa kali peserta didik juga dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan eksternal seperti mengisi acara di kegiatan BAPE (Baby, Kids, and Parents Expo), kegiatan Puncak Peringatan Hari Aksara Internasional dan Hari Guru Nasional, serta kegiatan-kegiatan lainnya.

Dari Kiri: Jason, Jacinda, dan Aliyah saat perform di kegiatan Puncak Peringatan Hari Aksara Internasional dan Hari Guru Nasional yang diadakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.

Dari Kiri: Neysa, Elbi, dan Daisy saat perform di kegiatan BAPE (Baby, Kids, and Parents Expo) yang diadakan oleh Cleo Pure Water.

Melatih anak untuk berani tampil di depan publik adalah investasi jangka panjang yang sangat bermanfaat. Dengan dukungan dan bimbingan yang tepat dari orang tua, anak-anak akan tumbuh menjadi individu yang percaya diri, komunikatif, dan siap menghadapi tantangan di masa depan.

Ingatlah, setiap anak unik dan memiliki kecepatan belajar yang berbeda. Yang terpenting adalah memberikan dukungan dan kesabaran selama proses pembelajaran.

Read More

Hari Guru Nasional: Menghormati Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Halo guys, Hari ini, tepatnya 25 November 2023 diperingati sebagai Hari Guru Nasional. Ini sebagai bentuk penghormatan terhadap guru yang telah berjuang dalam membentuk karakter generasi muda. Bagi siswa, apakah sudah paham sejarah hari guru? Seperti apa makna di balik Hari Guru Nasional di Indonesia?

Sejarah Hari Guru Nasional

Hari Guru Nasional tidak hanya menjadi wadah untuk menghargai pengabdian para pendidik, tetapi juga mencerminkan rasa syukur terhadap jasa guru dalam membangun pondasi pendidikan bangsa. Sejarah Hari Guru Nasional berawal pada tahun 1945. Pada waktu itu, terbentuklah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) setelah sebelumnya Persatuan Guru Indonesia (PGI) menyelenggarakan Kongres Guru Indonesia perdana di Surakarta, Jawa Tengah, pada 24-25 November 1945. Kemudian tanggal 25 November secara resmi ditetapkan sebagai Hari Guru Nasional melalui Keputusan Presiden Nomor 8 Tahun 1994. Pemilihan tanggal 25 November tidaklah sembarangan. Sebab itu dipilih untuk menghormati Ki Hajar Dewantara, seorang tokoh pendidikan Indonesia yang dianggap sebagai pelopor pendidikan bagi rakyat.

Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia 

Ternyata, Ki Hajar Dewantara yang sebenarnya bernama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, lahir pada 2 Mei 1889. Ia bukan hanya seorang pendidik, tetapi juga seorang pemikir, budayawan, dan tokoh pergerakan nasional. Konsep pendidikan yang diusung oleh Ki Hajar Dewantara mencakup prinsip bahwa pendidikan harus menyentuh aspek holistik individu, tidak hanya aspek kognitif tetapi juga moral, emosional, dan fisik.

Sedangkan salah satu sumbangsih terbesar Ki Hajar Dewantara adalah mendirikan sekolah Taman Siswa pada 1922. Taman Siswa menjadi lembaga pendidikan yang membuka pintu bagi anak-anak pribumi untuk mendapatkan pendidikan formal. Semangatnya untuk memajukan pendidikan bangsa menjadi inspirasi utama pemilihan tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional.

Makna Hari Guru Nasional

Hari Guru Nasional memiliki makna yang sangat dalam, yaitu sebagai bentuk penghormatan dan apresiasi terhadap jasa-jasa para guru dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Guru tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pembimbing, motivator, dan inspirator bagi para siswa. Melalui pendidikan yang berkualitas, guru turut membentuk karakter dan masa depan generasi muda.

Tema Hari Guru Nasional 2024

Berdasarkan surat edaran Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia nomor 31810/MPK.B1/TU.02.03/2024, peringatan Hari Guru Nasional 2024 mengusung tema ‘Guru Hebat, Indonesia Kuat’. Tema tersebut merupakan bentuk apresiasi terhadap dedikasi dan semangat para guru dalam memberikan pendidikan yang bermutu di seluruh pelosok Indonesia.

Dikutip dari naskah pidato Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah di laman resmi Kemendikdasmen bahwa melalui tema tersebut terdapat tiga makna. Pertama, penegasan tentang arti dan kedudukan penting para guru. Sesuai Undang-undang Guru dan Dosen nomor 14/2005, guru adalah pendidik profesional yang bertugas mengajar, mendidik, membimbing, dan menilai hasil belajar para murid. Kedua, guru tidak hanya berperan mendidik para murid sehingga memiliki kecerdasan, keterampilan, dan karakter yang mulia. Ketiga, guru menentukan kualitas sumber daya manusia, generasi bangsa yang melanjutkan perjuangan dan bertanggung jawab memajukan bangsa dan negara, Guru yang hebat menentukan kualitas pembelajaran, kualitas lulusan, dan kualitas sumber daya manusia.

Harapan Diperingatinya Hari Guru Nasional

Peringatan Hari Guru Nasional diharapkan dapat:

    • Meningkatkan harkat dan martabat guru: Guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa patut mendapatkan penghargaan yang layak atas dedikasinya.
    • Memperkuat solidaritas antar guru: Peringatan ini menjadi momen untuk mempererat tali persaudaraan antar guru dan meningkatkan semangat kebersamaan.
    • Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pendidikan: Masyarakat diharapkan semakin menyadari betapa pentingnya peran guru dalam membangun bangsa.
    • Menginspirasi generasi muda untuk menjadi guru: Peringatan Hari Guru diharapkan dapat menarik minat generasi muda untuk memilih profesi guru sebagai panggilan jiwa.
    • Meningkatkan kualitas para guru: Kemendikdasmen melalui tiga program prioritas berusaha meningkatkan kualitas para guru. Pertama, pemenuhan kualifikasi guru dengan pemberian kesempatan untuk melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi. Kedua, peningkatan kompetensi tidak hanya pada kompetensi akademik, pedagogik, moral, dan sosial tetapi juga kewirausahaan, dan kepemimpinan melalui berbagai pelatihan. Ketiga, kementerian berusaha meningkatkan kesejahteraan guru melalui sertifikasi baik bagi guru ASN PNS dan PPPK, maupun non-ASN.
    • Meningkatkan jaminan keamanan para guru: Kementerian juga berusaha menjamin keamanan para guru agar dapat bekerja dengan tenang dan terbebas dari segala bentuk intimidasi dan tindakan kekerasan oleh siapapun. Kemendikdasmen akan menandatangani nota kesepahaman dan perjanjian kerjasama dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia yang di dalamnya memuat kesepakatan agara masalah-masalah kekerasan dalam pendidikan diselesaikan secara damai dan kekeluargaan atau restorative justice sehingga guru tidak menjadi terpidana.

      Hari Guru Nasional adalah momen yang tepat untuk kita semua, terutama para siswa, orang tua, dan masyarakat, untuk mengucapkan terima kasih kepada para guru atas segala jerih payah dan dedikasinya. Mari kita bersama-sama mendukung para guru dalam menjalankan tugas mulia mereka demi mencerdaskan kehidupan bangsa.

      Read More

      Homeschooling: Pilihan Pendidikan yang Fleksibel dan Personal

      Apa Itu Homeschooling?

      Di Indonesia mengenal 3 jalur pendidikan yaitu: pendidikan formal, pendidikan nonformal dan pendidikan informal. Ada banyak cara yang dapat dilakukan seseorang untuk memperoleh pendidikan salah satunya dengan mengenyam jenjang sekolah. Akan tetapi, kondisi di lapangan sering kali berbeda dan berkata lain, tidak semua anak dapat mengikuti kegiatan belajar di sekolah formal karena berbagai kondisi sehingga muncullah pendidikan nonformal sebagai alternatif yang berfungsi sebagai pengganti, penambah dan/atau pelengkap dari dunia persekolahan. Philip H. Coombs berpendapat bahwa pendidikan nonformal ialah usaha edukasi yang dilakukan secara terorganisir dan diadakan diluar sistem formal guna memberikan kemudahan kepada sasaran dalam mencapai tujuan belajar (Joesoef, 1992). Pendidikan nonformal telah hadir sejak dahulu kala menyatu dengan kehidupan masyarakat dan keberadaannya sudah lebih lama dibandingkan dengan pendidikan sekolah.

      Dalam undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 26 dijelaskan bahwa: “Pendidikan nonformal adalah pendidikan yang diselenggarakan untuk warga masyarakat yang membutuhkan layanan pendidikan sehingga bisa menjadi penambah, pengganti dan pelengkap pendidikan formal agar masyarakat bisa terus belajar sampai akhir hayat. Adapun satuan dari pendidikan nonformal di Indonesia terdiri dari lembaga kursus, lembaga pelatihan, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), kelompok belajar, dan satuan pendidikan lainnya yang sejenis (PNF, 2021).

      Satuan pendidikan nonformal sedang ramai di kalangan masyarakat saat ini yaitu Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Salah satu program unggulan yang terdapat di PKBM adalah homeschooling. Homeschooling atau sekolah rumah adalah sistem pendidikan yang dilakukan di rumah atau tempat lain yang memungkinkan anak untuk belajar, dengan kurikulum dan metode yang dipilih sendiri oleh orang tua atau wali. Homeschooling sudah legal di Indonesia berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 129 Tahun 2014. 

      Mengapa Memilih Homeschooling?

      Ada banyak alasan mengapa orang tua memilih homeschooling untuk anak-anak mereka. Beberapa di antaranya adalah:

      • Perhatian penuh: Anak bisa mendapatkan perhatian penuh dari pengajar
      • Pengawasan orang tua: Orang tua bisa mengawasi pergaulan anak
      • Fleksibilitas: Jadwal belajar yang fleksibel memungkinkan anak-anak untuk mengejar minat khusus atau mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang mereka sukai. Orang tua dan anak bisa bersama-sama menentukan topik, jadwal, durasi, hingga cara belajar yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan gaya belajar anak 
      • Personalisasi: Kurikulum dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar individu anak, sehingga mereka dapat belajar dengan lebih efektif dan efisien.
      • Lingkungan belajar yang nyaman: Anak-anak dapat belajar dalam lingkungan yang aman dan bebas stres, tanpa harus khawatir dengan tekanan sosial di sekolah. Anak juga bisa mendapatkan istirahat yang cukup.
      • Pengembangan karakter: Orang tua dapat menanamkan nilai-nilai moral dan etika yang kuat pada anak-anak mereka melalui proses homeschooling.
      • Kualitas waktu bersama keluarga: Homeschooling memperkuat ikatan keluarga dan memberikan kesempatan bagi orang tua untuk lebih terlibat dalam proses pendidikan anak.

      Manfaat Homeschooling

      Selain fleksibilitas dan personalisasi, homeschooling juga menawarkan sejumlah manfaat lainnya, seperti:

      • Peningkatan prestasi akademik: Banyak studi menunjukkan bahwa anak-anak homeschooling cenderung memiliki prestasi akademik yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak yang bersekolah di sekolah formal.
      • Perkembangan sosial yang lebih baik: Meskipun belajar di rumah, anak-anak homeschooling tetap dapat berinteraksi dengan teman sebaya melalui kegiatan ekstrakurikuler, kelompok belajar, dan komunitas homeschooling.
      • Kemandirian dan tanggung jawab: Homeschooling mendorong anak-anak untuk lebih mandiri dan bertanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri.
      • Kreativitas dan inovasi: Dengan kebebasan untuk mengeksplorasi minat mereka, anak-anak homeschooling cenderung lebih kreatif dan inovatif.

      Tantangan Homeschooling

      Meskipun menawarkan banyak manfaat, homeschooling juga memiliki beberapa tantangan, seperti:

      • Tanggung jawab orang tua: Orang tua perlu memiliki waktu dan komitmen yang cukup untuk membimbing anak-anak mereka belajar.
      • Sosialisasi: Orang tua perlu secara proaktif menciptakan peluang bagi anak-anak untuk berinteraksi dengan teman sebaya.
      • Sumber daya: Orang tua perlu menyediakan sumber daya belajar yang memadai, seperti buku, alat peraga, dan akses internet.

      Tips untuk Memulai Homeschooling

      • Riset: Pelajari berbagai metode dan kurikulum homeschooling yang tersedia.
      • Buat rencana: Susun jadwal belajar yang realistis dan fleksibel.
      • Bergabung dengan komunitas homeschooling: Dapatkan dukungan dan informasi dari orang tua homeschooling lainnya.
      • Fokus pada minat anak: Sesuaikan kurikulum dengan minat dan gaya belajar anak.
      • Jangan takut untuk mencoba hal baru: Eksperimen dengan berbagai metode pembelajaran untuk menemukan yang paling efektif.

      Apakah Sekolah Homeschooling mendapatkan ijazah?

      Lulusan homeschooling bisa mendapatkan ijazah. Ijazah yang didapatkan memiliki kedudukan yang sama dengan ijazah sekolah formal. Dengan ijazah ini, lulusan homeschooling bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, seperti perguruan tinggi negeri / swasta/ atau bahkan luar negeri. Homeschooling merupakan salah satu sistem pendidikan yang legal dan diakui pemerintah. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Sisdiknas No 20 Tahun 2003 dan Permendikbud No 129 Tahun 2014.

      Homeschooling Bintang

      Di Homeschooling Bintang terdapat beberapa pilihan program pendidikan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar peserta didik.

      • Community Class

      Peserta didik datang dan belajar di sekolah dengan jumlah per kelas 8-12 peserta didik.

      • Home Learning

      Peserta didik belajar di rumah dengan didampingi oleh tutor dari Homeschooling Bintang

      • Online Learning

      Peserta didik belajar secara online dengan didampingi oleh tutor dari Homeschooling Bintang

      Di Homeschooling Bintang tersedia mulai dari jenjang SD / Paket A, SMP / Paket B, dan SMA / Paket C. Tersedia dalam dua program utama yakni Program Reguler dan Program Pendidikan Khusus. Program Pendidikan Khusus memberikan layanan pendidikan yang dikhususkan bagi peserta didik yang memiliki kendala berkebutuhan khusus.

      Tertarik untuk bergabung bersama kami? Yuk segera konsultasikan kebutuhan belajar putra-putri Anda di Homeschooling Bintang.

       

      Read More

      Alya Maulida Mahfuzah, Homeschooler Kelas 12 “Suhunya Olimpiade”

      SERBU Eps 3 – Podcast of Champions : SUHUNYA OLIMPIADE

      Hi Guys! Kembali lagi di podcast SERBU dengan tema Podcast of Champion. Episode kali ini, kita kedatangan seorang murid dari Homeschooling Bintang yang memiliki segudang prestasi, yaa.. dia bernama Alya Maulida Mahfuzah. Salah satu murid berprestasi yang kerap dipanggil Alya ini ia sedang menduduki kelas 12 SMA. Selama bersekolah di Homeschooling Bintang, ia seringkali mengharumkan nama sekolah dengan berbagai prestasi yang diraih. Prestasi tersebut berupa menjadi juara ketika mengikuti ajang perlombaan atau olimpiade. Ada bermacam-macam lomba yang Alya pernah ikuti di bidang akademik, seperti olimpiade matematika, ekonomi, bahasa inggris, dan lain sebagainya. Keberhasilan Alya dalam olimpiade ini tidak hanya niat dari dalam diri saja, tetapi juga support orang tua dan teman-teman.

      Orang tua Alya selalu mendukung apapun yang dilakukannya selama itu memiliki nilai positif. Mereka juga tidak pernah memaksa Alya harus menjadi juara dalam perlombaan, karena menurut kedua orang tuanya, lomba itu adalah saranan untuk menambah pengetahuan dan wawasan juga dengan adanya lomba dapat mengasah kemampuan berpikir. Teman-teman Alya pun turut bangga dengan prestasi yang diraihnya dan ikut mendukung tanpa ada rasa iri.Prestasi yang ia dapat tentunya berasal dari jerih payahnya ketika belajar. Alya memiliki hobi membaca buku, hal itu yang membuat ia bisa memenangkan perlombaan. Kegemaran membaca buku dapat memberikan banyak pengetahuan. Satu lembar buku yang dibaca saja bisa mengembangkan pemikiran, apalagi kalau sudah banyak buku yang dibaca, pasti akan semakin luas mengetahui isi semua dunia. Tidak akan mungkin bisa menjawab dengan benar pertanyaan-pertanyaan yang ada di olimpiade tanpa membaca buku.

      Oh.. iya guys! Ada info menarik nih, ternyata Alya pernah loh ikut lomba tapi waktu ngerjain soal, posisinya si Alya ini lagi jalan-jalan di mall wkwk.. Nah, kerennya.. Alya menang lomba dan dapet medali emas!!

      Penasaran, gimana ceritanya???  saksikan selengkapnya hanya di podcast SERBU

      Read More

      Sejarah Hari Aksara Internasional: Perjuangan Melawan Buta Huruf

      Hari Aksara Internasional yang diperingati setiap tanggal 8 September merupakan momentum penting dalam upaya global untuk meningkatkan literasi. Peringatan ini memiliki sejarah panjang yang berakar dari keprihatinan akan tingginya angka buta huruf di dunia.

      Awal Mula Konsep

      Gagasan untuk memperingati Hari Aksara Internasional pertama kali muncul dalam Konferensi tentang Pemberantasan Buta Huruf yang diadakan di Teheran, Iran pada tahun 1965. Konferensi ini dihadiri oleh para pemimpin pendidikan dari berbagai negara yang menyadari pentingnya literasi sebagai fondasi bagi pembangunan manusia dan masyarakat.

      Peserta konferensi sepakat bahwa perlu adanya upaya bersama untuk mengurangi angka buta huruf secara signifikan. Mereka melihat bahwa buta huruf bukan hanya masalah individu, tetapi juga masalah sosial yang menghambat kemajuan suatu bangsa.

      Penetapan Hari Aksara Internasional

      Menanggapi hasil konferensi tersebut, UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) pada tahun 1966 secara resmi menetapkan tanggal 8 September sebagai Hari Aksara Internasional. Tanggal ini dipilih sebagai peringatan akan dimulainya konferensi di Teheran.

      Penetapan Hari Aksara Internasional bertujuan untuk:

      • Meningkatkan kesadaran global tentang pentingnya literasi.
      • Mendorong kerjasama internasional dalam upaya meningkatkan literasi.
      • Menganjurkan negara-negara untuk mengambil langkah-langkah konkret dalam memberantas buta huruf.

      Peringatan Hari Aksara Internasional

      Sejak pertama kali diperingati pada tahun 1967, Hari Aksara Internasional telah menjadi momen penting bagi masyarakat internasional. Setiap tahunnya, berbagai kegiatan diselenggarakan untuk mempromosikan literasi, mulai dari kampanye membaca, pelatihan guru, hingga pembangunan perpustakaan.

      Tema peringatan Hari Aksara Internasional juga selalu diubah setiap tahunnya untuk menyoroti isu-isu terkini yang terkait dengan literasi. Tema-tema ini bertujuan untuk menggugah kesadaran masyarakat tentang pentingnya literasi dalam berbagai aspek kehidupan, seperti pembangunan berkelanjutan, kesetaraan gender, dan pemberdayaan masyarakat.

      Tantangan dan Harapan

      Meskipun telah banyak upaya yang dilakukan, masalah buta huruf masih menjadi tantangan besar di banyak negara, terutama di negara berkembang. Faktor-faktor seperti kemiskinan, konflik, dan kurangnya akses terhadap pendidikan berkualitas menjadi hambatan utama dalam meningkatkan literasi.

      Namun, dengan semangat Hari Aksara Internasional, kita semua dapat berkontribusi dalam mewujudkan dunia yang lebih literasi. Setiap individu memiliki peran penting dalam mendorong literasi, baik dengan membaca, menulis, maupun dengan mendukung program-program literasi di masyarakat.

      Pada Tanggal 19 – 20 November 2024 Dinas Pendidikan Jawa Timur memperingati Hari Aksara Internasional yang dibarengkan dengan peringatan Hari Guru Nasional, bertempat di Gedung Islamic Center Surabaya Jl. Raya Dukuh Kupang No.122-124, Sawahan, Kec. Dukuhpakis, Surabaya, Jawa Timur 60225. Acara tersebut dimeriahkan dengan kegiatan lomba-lomba, penampilan kreasi seni, dan juga stand bazar pameran pendidikan dari Dinas Pendidikan kota dan kabupaten se-Jawa Timur.

      Star Band dari Homeschooling Bintang juga berkesempatan untuk menghibur para pengunjung yang mengunjungi stand pameran pendidikan Peringatan Puncak Hari Aksara Internasional dan Hari Guru Nasional Tahun 2024 tersebut. Selain Star Band masih banyak penampilan lainnya dari PKBM dan Homeschooling Se-Kota Surabaya.

      Band yang digawangi oleh Cinda dan Jason (Kelas 12) (Vokal), Aliyah (Kelas 7) dan Kak Brian (Gitar), Kak Ilman (Bass), dan Kak David (Cajoon) tersebut membawakan 4 lagu: Last Night on Earth (Green Day), Every Summertime (Niki), Daylight (Sezairi), dan Mata ke Hati (Hivi). 

      Hari Aksara Internasional adalah pengingat akan pentingnya literasi sebagai hak dasar setiap manusia. Peringatan ini juga menjadi momentum bagi kita semua untuk terus berjuang mewujudkan masyarakat yang lebih cerdas dan beradab.

      Read More

      Pengukuhan Pengelola Program Pendidikan Keluarga dan Forum Komunitas Orang Tua

      Sabtu, 16 November 2024 | Trans Icon Mall Surabaya

      Pendidikan adalah investasi masa depan. Dan orang tua adalah guru pertama dan utama bagi anak-anaknya. Dalam konteks homeschooling, peran orang tua menjadi semakin sentral. Namun, kita tidak berjalan sendiri. Kita adalah bagian dari sebuah komunitas, sebuah keluarga besar yang saling mendukung dan berbagi.

      Berbicara tentang Program Pendidikan Keluarga dan Juga Komunitas Orang Tua, Sebenarnya sudah diterapkan dan dijalankan sejak kami berdiri di tahun 2011 yang waktu itu masih bernama PKBM Kak Seto Surabaya. Bentuk kegiatannya adalah Parents Meeting, Inspiring Story, Motivation Class, dan Friday Class yang mana kegiatan-kegiatan tersebut juga melibatkan keluarga ( orangtua/wali peserta didik dan masyarakat )

      Pada tahun 2016 & 2020 kita terpilih sebagai pilot project satuan pendidikan kesetaraan yang menjalankan Program Pendidikan Keluarga (PPK) dari Kemendikbud. Tujuan utama PPK adalah : Menguatkan Trisentra Pendidikan untuk membentuk peserta didik yg berkompeten dalam bidang akademik & non akademik serta berkarakter positif yakni dengan berakhlak mulia, peduli, pantang menyerah, percaya diri, mandiri, bergotong royong dan berbudaya prestasi.

      Kegiatan program PPK yg utama adalah : Parenting, kelas inspirasi & motivasi, home visit, kegiatan sosial, serta pentas seni & bazar.

      PPK juga mewajibkan satuan pendidikan untuk membentuk Pengelola PPK (dari satuan pendidikan) & Forum Komunitas Orangtua (FKO) sebagai bagian dari PPK dan wadah Orangtua/Wali peserta didik berkolaborasi dengan satuan pendidikan dan masyarakat untuk mensukseskan Trisentra Pendidikan & PPK.

      PPK & FKO sempat kurang begitu aktif mulai tahun 2020 sd 2022 karena Pandemi Covid-19 dan berangsur angsur-aktif kembali mulai 2023. Pada tahun 2024 ini personel PPK & FKO pun juga telah banyak berubah. Hal ini karena adanya personel Pengelola PPK  dan  FKO yang sudah tidak bersama Homeschooling Bintang lagi karena putra dan putrinya sudah lulus. Oleh karena itu saat ini dibentuklah Pengelola PPK & FKO Homeschooling Bintang dengan personel yang baru.

      Pengelola Program Pendidikan Keluarga Tahun Ajaran 2024/2025 – 2025/2026:

      Penanggung Jawab : Ir. Retno Kustrini

      Ketua Pelaksana : Dra. Sri Kewes

      Wakil Ketua Pelaksana : David Lukithodedi, S.Pd

      Bendahara: Dra. Sulistiati dan Rizka Lila Sari, S.Ak

      Sekretaris : Fauziah Dwi Agustine, S.P dan Catur Ajeng Kartika Ria, S.Ap

      Koordinator Seksi Pendidikan : Onny Budi Antika, S.Pd

      Anggota Seksi Pendidikan: Citra Mashita, S.Pd, Jazilatul Hikmah, S.Si, Ayu Fitriya Rahmawati, S.Pd, Reysa Anggita Wahyudi, S.Pd

      Seksi Humas : Ilman Arifin, S.H, Maharani, S.P, Rummanatul Alaniyah, S.Hum

      Seksi Perlengkapan : M. Fawaid, S.Kom, Muchammad Anam Saputra, S.Hum, Virda Wulandari, S.Hum, Nailis Sa’adah, S.Si

      Seksi Dokumentasi : Brian Reynaldi, SE, Devina Sekarasih, S.Pd, Dian Nur Mufida, S.Pd

      Anggota : Seluruh Tutor dan Staf, FKO, Orang Tua / Wali Peserta Didik.

       

      Komunitas Orang Tua Periode Tahun Ajaran 2024/2025 – 2025/2026:

      Ketua Koordinator FKO : Denok Utaminingtias (Mama adik Abiyasa) 

      Koord. FKO SD/Paket A : Ratri Ulidiyaningrum (Mama adik Naomi & Orlin)

      Koord. FKO SMP/Paket B : Retno Iswari Priyantini (Mama adik Emil & Sabrina)

      Koord. FKO SMA/Paket C : Diah Anggraeni (Mama adik Mikaeel)

      Koord. FKO Pend. Khusus : Tirsa Irene Louhenapessy (Mama adik Mikha) 

      Anggota : Orangtua/Wali Peserta Didik 

      Komunitas orang tua Homeschooling Bintang memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung proses pembelajaran anak-anak kita. Melalui komunitas ini, kita dapat:

      • Berbagi pengalaman: Saling berbagi pengalaman, tantangan, dan solusi dalam mendidik anak.
      • Belajar bersama: Mengikuti berbagai kegiatan belajar bersama, seperti workshop, seminar, atau diskusi.
      • Membangun jaringan: Membangun jaringan dengan orang tua lain yang memiliki minat dan tujuan yang sama.
      • Mendapatkan dukungan: Mendapatkan dukungan emosional dan sosial dari sesama orang tua.

      Pada kesempatan yang berbahagia ini, pada hari Sabtu, 16 November 2024 telah dikukuhkan Pengelola Program Pendidikan Keluarga dan komunitas orang tua Homeschooling Bintang. Ini adalah tonggak sejarah yang penting bagi kita semua. Mari kita jaga dan kembangkan komunitas ini agar menjadi wadah yang bermanfaat bagi kita semua.

      Kegiatan pengukuhan PPK dan FKO diadakan bersamaan dengan kegiatan pertama Forum Komunitas Orang Tua yakni Talkshow Parenting dengan tajuk “Peran Komunikasi Terbuka Antara Orang Tua dan Anak Dalam Mengatasi Lingkungan Negatif” yang mana Ibu Prita Yulia Rahmawati, M.Psi, Psikolog sebagai Narasumber dalam kegiatan kali ini.

       

      Read More

      Pentingnya Belajar BLS Sejak Dini: Lindungi Nyawa, Selamatkan Masa Depan

      Life Skill Class: Basic Life Support | 15 November 2024

      Dalam kehidupan yang penuh ketidakpastian, kejadian darurat medis bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Kehilangan nyawa akibat serangan jantung mendadak, tenggelam, atau tersedak bukanlah hal yang asing lagi. Namun, tahukah Anda bahwa tindakan cepat dan tepat dalam memberikan pertolongan pertama dapat menyelamatkan nyawa seseorang? Salah satu keterampilan penting yang dapat Anda pelajari adalah Basic Life Support (BLS).

      Apa itu BLS?

      BLS adalah tindakan pertolongan pertama yang diberikan kepada seseorang yang mengalami henti jantung atau kesulitan bernapas. Tindakan ini meliputi kompresi dada (CPR) dan pemberian napas buatan. Meskipun terdengar rumit, BLS sebenarnya bisa dipelajari oleh siapa saja, termasuk anak-anak dan remaja.

      Mengapa Belajar BLS Sejak Dini Penting?

      1. Meningkatkan Kesadaran: Belajar BLS sejak dini akan menanamkan kesadaran akan pentingnya pertolongan pertama dalam diri anak-anak. Mereka akan lebih peka terhadap situasi darurat dan tidak ragu untuk bertindak.
      2. Meningkatkan Kepercayaan Diri: Dengan menguasai BLS, anak-anak akan merasa lebih percaya diri dalam menghadapi situasi darurat. Mereka akan tahu apa yang harus dilakukan dan tidak akan panik.
      3. Menyelamatkan Nyawa: BLS adalah salah satu cara paling efektif untuk menyelamatkan nyawa seseorang yang mengalami henti jantung atau kesulitan bernapas. Tindakan cepat dalam memberikan BLS dapat meningkatkan peluang korban untuk bertahan hidup.
      4. Membentuk Karakter: Belajar BLS mengajarkan anak-anak tentang pentingnya kerjasama, empati, dan tanggung jawab. Mereka akan belajar untuk saling membantu dan peduli terhadap sesama.
      5. Menjadi Teladan: Anak-anak yang telah mempelajari BLS dapat menjadi teladan bagi orang-orang di sekitarnya. Mereka dapat mengajarkan BLS kepada anggota keluarga lainnya dan menyebarkan kesadaran tentang pentingnya pertolongan pertama.

      Bagaimana Cara Belajar BLS?

      Ada banyak cara untuk belajar BLS, antara lain:

      • Sekolah: Banyak sekolah telah memasukkan materi BLS ke dalam kurikulum salah satunya adalah di Homeschooling Bintang yang masuk dalam kegiatan Life Skill Class.
      • Kursus: Anda dapat mengikuti kursus BLS yang diselenggarakan oleh berbagai lembaga pelatihan.
      • Organisasi Kemasyarakatan: Beberapa organisasi kemasyarakatan juga mengadakan pelatihan BLS untuk masyarakat umum.
      • Aplikasi: Terdapat beberapa aplikasi yang dapat membantu Anda mempelajari BLS secara mandiri.

      Belajar BLS sejak dini adalah investasi yang sangat berharga. Keterampilan ini tidak hanya bermanfaat untuk diri sendiri, tetapi juga dapat menyelamatkan nyawa orang lain. Ajarkan BLS kepada anak-anak Anda dan jadilah bagian dari upaya untuk menciptakan masyarakat yang lebih peduli dan siap menghadapi situasi darurat.

      Di Homeschooling Bintang kegiatan Life Skill Class kali ini bertema “Basic Life Support” yang dipandu langsung oleh PMI Kota Surabaya. Adik-adik diajak praktik secara langsung bagaimana melakukan pertolongan pertama saat ada orang yang tersedak, kemudian bagaimana cara melakukan CPR, juga bagaimana cara menyelamatkan diri ketika terdapat bencana alam.

      Yuk, mulai belajar BLS sekarang juga! Ajak keluarga dan teman-teman Anda untuk ikut serta. Bersama-sama, kita bisa membuat dunia menjadi tempat yang lebih aman.

      Read More

      MENGAPA SEJARAH PENTING DIAJARKAN SEJAK DINI?

      Eduvisit: Historical Visit Soerabaja

      Banyak yang bilang: “buat apa sih susah-susah mengajarkan sejarah pada anak. Toh pemikiran mereka belum sampai ke arah sana!”

      Eits, tunggu dulu, Mengajarkan sejarah kepada anak-anak penting karena dapat membantu mereka memahami identitas, jati diri, dan kepribadian bangsa. Selain itu, belajar sejarah juga dapat membantu anak-anak dalam menghargai proses kehidupan yang merupakan salah satu tujuan dalam pendidikan anak usia dini.

      Ismia Unasiansari seorang analis Pendidikan Khusus Pendidikan Anak Usia Dini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjelaskan bahwa untuk mencapai sesuatu yang baik diperlukan pula proses yang baik. menurutnya mengenalkan sejarah kepada anak sejak dini adalah salah satu cara menumbuhkan nilai-nilai budaya yang baik pada anak.

      Sejalan dengan salah satu tujuan pendidikan usia dini, mengenal sejarah kemerdekaan bangsa ini dapat menumbuhkan sikap nasionalisme, rasa percaya diri, rasa menghargai, dan bangga menjadi warga negara Indonesia pada anak.

      Berdasarkan teori Piaget, anak pada usia 7-11 tahun akan memasuki tahap operasional konkret yang ditandai dengan perkembangan pemikiran yang terorganisir dan rasional. Anak sudah cukup dewasa untuk menggunakan pemikiran logis namun hanya bisa menerapkannya pada objek fisik. Artinya kita bisa memperkenalkan anak pada sejarah pada anak di usia ini dengan syaratnya kegiatan pengenalan sejarah harus dilakukan dengan cara menyenangkan sekaligus memberikan stimulasi yang baik untuk perkembangan anak.

      Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh PKBM Homeschooling Bintang untuk memberikan pelajaran sejarah pada anak adalah dengan kegiatan Eduvisit dengan tema “Historical Visit Soerabaja” yang berkunjung langsung ke tempat-tampat yang memiliki nilai sejarah seperti ke Museum Sepuluh November yang kental dengan sejarah perjuangan Arek-Arek Suroboyo untuk mengusir tentara Inggris dan sekutu di Surabaya.
      Kunjungan ke Museum Sepuluh November

      Kemudian kunjungan ke Hoofdbureu De Politia Museum (Polrestabes Surabaya) yang di dalamnya terdapat bangunan cagar budaya yang difungsikan sebagai tempat kerja sekaligus museum hidup.
      Kunjungan ke Museum Hoofdbureau Van Politie

      Read More

      Galeri Prestasi : Juara 1 Lomba QRIS Jelajah Indonesia 2024

      Kabar bahagia datang dari siswa kelas 12 SMA Homeschooling Bintang Surabaya berhasil mendapatkan juara 1 Lomba Qris Jelajah Indonesia 2024 yang diadakan oleh KP Bank Indonesia Jawa Timur. Siapakah siswa berprestasi itu? Yap, adik Cahaya Annisa Susanto berhasil mengharumkan nama Homeschooling Bintang dengan prestasinya.

      QRIS Jelajah Indonesia adalah program flagship yang bertujuan untuk mengkampanyekan perluasan digitalisasi sistem pembayaran di Indonesia. Program ini diselenggarakan di seluruh 46 Kantor Perwakilan Dalam Negeri (KPwDN) Bank Indonesia, termasuk Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur.

      Program ini dikemas dalam bentuk kompetisi untuk mengkampanyekan QRIS dan inisiatif digitalisasi sistem pembayaran lainnya. Adapun tagline program ini adalah “Jelajah Indonesia Makin Praktis Pakai QRIS”. Pada kompetisi ini, peserta diajak untuk mengeksplor inisiatif digitalisasi Bank Indonesia sekaligus menjelajahi berbagai spot menarik di tiap daerah penyelenggaraan. Inisiatif digitalisasi sistem pembayaran diantaranya: QRIS, BI-FAST, Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU-PPT), Elektronifikasi, CBP Rupiah, manajemen risiko, pelindungan konsumen dan Keamanan dan Ketahanan Siber (KKS). Sekali lagi selamat untuk adik Cahaya!

      Read More

      Parents Gathering Homeschooling Bintang Surabaya

      Sabtu, 05 Oktober 2024 Homeschooling Bintang Surabaya mengadakan acara Parents Gathering dengan tema yang menarik yaitu Sex Education For Children, Why Not? bertempat di Royal Plaza Surabaya yang materinya disaampaikan langsung oleh pakarya yaitu bapak Ario Muhammad, Phd.

      Beliau merupakan founder dari Edufic dan juga penulis buku. Tidak hanya itu, bapak Ario juga merupakan ayah dari penulis cilik Deliang Al-Farabi yang telah berhasil merilis 40 buku dalam bahasa Inggris dan beberapa diantaranya menjadi best seller.

      Pada kesempatan yang berbahagia ini Homeschooling Bintang memberikan kesempatan kepada bapak/ibu peserta Parents Gathering untuk dapat sharing dan membagikan pengalaman mereka dalam memberikan pendidikan seks pada anak usia dini. beberapa waktu terakhir banyak sekali kejadian kekerasan seksual yang melibatkan anak-anak, antara lain menimpa seorang adik di Lampung yang diperkosa oleh kakaknya sendiri saat ditinggal orang tuanya berdagang.

      Kemudian terdapat kasus seorang guru dan murid yang ada di Gorontalo, dan juga kekerasan seksual dan pembunuhan terhadap seorang gadis penjual gorengan di Padang Pariaman. Pendidikan seks pada anak usia dini sangatlah penting agar anak mengerti konsekuensi, menyadarkan anak agar dapat menjaga kesehatan dan yang terpenting yaitu agar dapat menghargai dirinya sendiri.

      Edukasi pendidikan seks sagatlah dibutuhkan orang tua dalam memberikan parenting kepada anak mengingat zaman akan selalu berkembang di era digita ini. Antusiasme para peserta Parents Gathering dalam sesi sharing kali ini sangatlah besar, hal ini dibuktikan dengan banyaknya peserta yang datang dan bersedia membagikan pengalamannya dalam memberikan pendidikan seks pada putra/putrinya.

      Read More