“DIY Mirror Clay” Life Skill Class Homeschooling Bintang

DIY Mirror Clay adalah salah satu kerajinan yang dibuat dalam kegiatan Life Skill Class di Homeschooling Bintang Surabaya. Kegiatan ini dilaksanakan pada Hari Jumat, 16 Mei 2025. Seperti apa kegiatannya yuk simak video berikut ini!

Tertarik untuk mencoba?
Yuk simak alat, bahan, dan langkah-langkah pembuatannya berikut ini:

PETUNJUK LIFE SKILL CLASS PESERTA DIDIK PAKET A, B, dan C
Kerajinan “Mirror Clay”
Alat dan bahan:
 Clay
 Cermin
 Lem Tembak

Langkah kerja:
Membentuk Clay sesuai bentuk yang diinginkan :
1. Siapkan clay dengan warna yang diinginkan untuk bentuk yang akan dibuat. Disini kita akan membuat bentuk bunga. Bentuk bunga memerlukan tiga variasi warna yaitu untuk kelopak bunga, bagian tengah bunga, dan putik bunga.
2. Remas-remas sebentar agar clay menjadi lentur dan mudah untuk dibentuk.
3. Langkah selanjutnya untuk membuat kelopak bunga, bentuk clay menjadi lima bulatan dengan ukuran sesuai keinginan.
4. Jika sudah menjadi lima bulatan, setelah itu rekatkan satu persatu bulatan tersebut dengan satu sama lain hingga menjadi bentuk bunga. (Perhatikan tutorial videl LSC)
5. Setelah kelopak bunga sudah terbentuk, selanjutnya ambil sedikit clay dengan warna yang berbeda untuk bagian tengah bunga.
6. Bentuk menjadi bulatan kecil atau sesuai dengan ukuran kelopak bunga yang sudah tersusun tadi. (Perhatikan tutorial video LSC)
7. Tempelkan bagian tengah bunga di atas kelopak yang sudah tersusun.
8. Selanjutnya lakukan hal yang sama, ambil sedikit clay dengan warna yang berbeda untuk membentuk putik bunga.
9. Bentuk menjadi bulatan yang lebih kecil daripada bentuk bagian tengah bunga. Lalu tempelkan bulatan tersebut ditengah sesuai dengan posisi masing-masing kelopak hingga membentuk seperti putik bunga.
10. Agar clay yang sudah dibentuk tersebut dapat terlihat seperti bunga pada aslinya, tambahkan pola garis pada bagian tengah kelopak bunga satu persatu menggunakan alat yang sudah tersedia di dalam kemasan clay. (Perhatikan tutorial video LSC)
11. Rapikan ketiga bagian tersebut (kelopak, bagian tengah, putik) hingga terlihat seperti bentuk bunga pada umumnya.
12. Tidak hanya bentuk bunga, silahkan membuat bentuk karakter lain sesuai dengan keinginan masing-masing.
13. Buatlah bentuk clay dengan jumlah yang cukup banyak sampai jumlah tersebut pas untuk digunakan mengelilingi cermin yang kalian gunakan.

Pengeringan dan Pemasangan di Cermin:
1. Keringkan clay terlebih dahulu kurang lebih 10-15 menit.
2. Setelah bunga dan bentuk-bentuk lainnya sudah benar-benar kering, tata clay tersebut di bagian pinggir-pinggir cermin sesuai keinginan, hingga semua sisi cermin tertutup sempurna.
3. Kemudian, oleskan lem tembak di bagian belakang bunga atau bentuk lainnya.
4. Tempelkan dengan hati-hati pada permukaan cermin. Tekan perlahan dan tahan beberapa saat agar lem merekat dengan baik.
5. Lakukan hal yang sama satu persatu hingga semua bentuk tertempel pada cermin.
6. Biarkan lem mongering sepenuhnya sebelum menggerakan atau membersihkan cermin.
7. Setelah semuanya menempel dan tertata rapi, DIY mirror clay sudah siap digunakan. 😉

Pengen tahu lebih banyak lagi kegiatan seru lainnya di Homeschooling Bintang?
Yuk cari infonya di sini ya:
📞 081234332011
🌐 homeschoolingbintang.sch.id
📍 Sidosermo Airdas Kav. A7, Surabaya  

 

Read More

Bakti Sosial di Bulan Ramadan Bersama Homeschooling Bintang

Ramadhan merupakan bulan penuh berkah yang menjadi momentum bagi umat Muslim untuk memperbanyak amal ibadah, salah satunya dengan melaksanakan kegiatan bakti sosial (baksos). PKBM Homeschooling Bintang, sebagai lembaga pendidikan yang peduli terhadap sesama, menyelenggarakan kegiatan baksos di bulan Ramadhan untuk memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar yang melibatkan langsung siswa-siswanya. Kegiatan ini diadakan sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat sekitar, sekaligus untuk menumbuhkan rasa empati dan solidaritas pada generasi muda. Kegiatan baksos yang dilaksanakan oleh PKBM Homeschooling Bintang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran sosial siswa-siswa dalam membantu mereka yang kurang beruntung. Selain itu, kegiatan ini juga mengajarkan nilai-nilai berbagi, keikhlasan, dan pentingnya gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan melibatkan siswa dalam kegiatan ini, PKBM Homeschooling Bintang berharap dapat menanamkan semangat kepedulian yang akan terus tumbuh dalam diri mereka, tidak hanya di bulan Ramadhan tetapi sepanjang tahun.

Dalam penyebaran titik lokasi Baksos Tahun ini  meliputi Daerah Sidosermo, margorejo,Prapen, Ngagel, Semolowaru, Bratang, BarataJaya, Tenggilis Dan Kendangsari. Tidak hanya siswa saja yang berpartisipasi namun ada kakak-kakak staff,  Tutor, dan kakak PLP.

Kegiatan baksos yang dilaksanakan di bulan Ramadhan ini memberikan banyak manfaat, baik bagi penerima bantuan maupun bagi para siswa dan pengajar yang terlibat dalam kegiatan tersebut manfaatnya di antara lain Meningkatkan Kepedulian Sosial bagi Para siswa dan pengajar belajar untuk lebih peduli terhadap sesama, memahami pentingnya berbagi, dan mengembangkan rasa empati terhadap mereka yang membutuhkan. Mempererat Tali Silaturahmi Melalui kegiatan ini, hubungan antara PKBM Homeschooling Bintang dengan masyarakat sekitar semakin erat. Silaturahmi yang terjalin ini menjadi sarana yang baik untuk saling mendukung dan bekerja sama dalam membangun lingkungan yang lebih baik. Mengajarkan Nilai-Nilai Kebaikan dalam Kegiatan ini juga menjadi sarana untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan, kebersamaan, dan kepedulian sosial kepada generasi muda. Dengan begitu, mereka tumbuh menjadi individu yang lebih peduli terhadap orang lain dan lingkungan sekitar.

 

Artikel ini disusun oleh:
Malla Rusdianah
Mahasiswa Program Pengenalan Lingkungan Persekolahan (PLP) Universitas Negeri Surabaya
dari Jurusan S1 Pendidikan Luar Sekolah

Read More

Belajar dari Finlandia Rahasia Keberhasilan Sistem Pendidikan Terbaik di Dunia

Finlandia dikenal memiliki sistem pendidikan yang unggul dan menjadi acuan bagi banyak negara. Salah satu kunci keberhasilannya adalah karena pendidikan di Finlandia tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga pada pengembangan anak secara menyeluruh. Pemerintah Finlandia telah berinvestasi besar-besaran dalam pendidikan selama beberapa dekade, sehingga pendidikan telah menjadi fondasi penting bagi kesejahteraan masyarakat. Salah satu faktor penting yang menyebabkan kesuksesan sistem pendidikan Finlandia adalah kepercayaan yang diberikan kepada guru-gurunya. Mereka diberikan kebebasan untuk mengembangkan kurikulum dan metode pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Hal ini memungkinkan guru-guru untuk menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam mengajar, sehingga siswa dapat belajar dengan lebih efektif.

Selain itu, sistem pendidikan di sana juga menekankan pentingnya pengembangan keterampilan hidup, seperti keterampilan sosial, emosional, dan keterampilan berpikir kritis. Hal ini memungkinkan siswa untuk menjadi lebih siap menghadapi tantangan hidup di masa depan. Di Finlandia, pendidikan bukan hanya tentang menghafal materi, tetapi tentang mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan keterampilan hidup. Guru-guru di Finlandia berperan sebagai mentor dan fasilitator yang membantu siswa mengembangkan potensi mereka. Metode pembelajaran di Finlandia juga unik, seperti Phenomenon-based learning yang berfokus pada pengalaman dan penemuan siswa. Dengan demikian, siswa di Finlandia siap menghadapi tantangan hidup di masa depan dan menjadi warga negara yang aktif dan produktif.

Selain itu, apa yang membuat guru-guru di Finlandia begitu efektif dalam mengajar?

Guru-guru di Finlandia memiliki otonomi yang tinggi dalam mengembangkan kurikulum dan metode pengajaran. Mereka juga memiliki kesempatan untuk terus mengembangkan kemampuan dan pengetahuan mereka melalui pelatihan dan pendidikan lanjutan. Dengan demikian, guru-guru di Finlandia dapat menjadi mentor dan fasilitator yang efektif dalam membantu siswa mengembangkan potensi mereka.

Bagaimana sistem pendidikan Finlandia dapat memastikan kualitas pendidikan yang sama bagi semua siswa?

Sistem pendidikan Finlandia tidak memiliki tes atau ujian yang diwajibkan, kecuali satu ujian pada akhir tahun terakhir siswa di sekolah menengah atas. Selain itu, tidak ada juga pemeringkatan. Hal ini memungkinkan siswa berkembang secara maksimal tanpa perbandingan atau persaingan antar siswa, sekolah atau daerah. Sehingga, anak-anak Finlandia memiliki kesempatan yang baik untuk mendapatkan pendidikan dengan kualitas yang sama, tidak peduli apakah mereka tinggal di pedesaan atau di kota.

Lalu bagaimana sistem pendidikan Finlandia dapat menjamin kesetaraan dan inklusi bagi semua siswa?

Sistem pendidikan Finlandia memiliki komitmen yang kuat untuk menjamin kesetaraan dan inklusi bagi semua siswa, tanpa memandang latar belakang sosial dan ekonomi. Hal ini dicapai melalui berbagai cara, seperti menyediakan pendidikan gratis bagi semua siswa, menyediakan dukungan tambahan bagi siswa yang memerlukan, dan mempromosikan budaya inklusi dan toleransi di sekolah-sekolah.

Dengan demikian, sistem pendidikan Finlandia telah membuktikan dirinya sebagai salah satu yang terbaik di dunia. Dengan fokus pada pengembangan kemampuan berpikir kritis, keterampilan hidup, dan kesetaraan, Finlandia telah menciptakan generasi muda yang siap menghadapi tantangan masa depan. Semoga pengalaman Finlandia dapat menjadi inspirasi bagi negara-negara lain untuk mengembangkan sistem pendidikan yang berkualitas dan efektif.

 

Artikel ini ditulis oleh:
Zahra Ike Fidyayani
Mahasiswa Program Pengenalan Lingkungan Persekolahan (PLP) Universitas Negeri Surabaya
dari Jurusan S1 Pendidikan Luar Sekolah

References

Absawati, H. (2020). Telaah Sistem Pendidikan Finlandia : Penerapan Sistem Pendidikan Terbaik Dunia Jenjang Sekolah Dasar. Jurnal Elementary : Kajian Teori Dan Hasil Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar, 3(2), 64–70. Http://Journal.Ummat.Ac.Id/Index.Php/Elementary/Article/View/2136

Anggoro, S. (2017). Keberhasilan Pendidikan Finlandia.

Read More

Mengenal Lebih Dekat Tentang Homeschooling

Homeschooling adalah sistem pendidikan non formal yang dimana anak-anak belajar di rumah atau di luar lingkungan sekolah formal dengan bimbingan orang tua, tutor, atau komunikasi pendidikan alternatif. Dalam hal ini memberikan kebebasan dalam menentukan jadwal, metode pembelajaran yang paling sesuai dengan kebutuhan sang anak, kurikulum yang disesuaikan serta fleksibel dalam belajar. Secara umum, homeschooling berfokus pada pembelajaran yang lebih personal, fleksibel, dan dapat disesuaikan dengan minat serta potensi sang anak, yang dimana berbeda dengan sistem sekolah formal yang memiliki standar dan jadwal yang sudah ditetapkan.

Di Indonesia sendiri, homeschooling merupakan sistem pendidikan yang telah diakui secara legal di banyak negara termasuk di Indonesia dengan berbagai bentuk dan pendekatan. Hal ini juga tertuang pada peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 129 Tahun 2014. Dalam aturan tersebut disebutkan bahwa homeschooling adalah proses layanan pendidikan secara sadar dan terencana yang dilakukan oleh orangtua atau keluarga, baik itu di rumah atau pun di tempat lainnya dengan suasana yang kondusif.  

Homeschooling dapat diikuti oleh siapa saja, asalkan memenuhi beberapa syarat dan kondisi yang mendukung metode pendidikan ini. Berikut adalah kelompok individu yang sering memilih homeschooling sebagai alternatif pendidikan:Anak dengan kebutuhan khusus : anak dengan hambatana khusus akan kesulitan ketika mengikuti proses belajar mengajar di sekolah formal, memiliki

Anak dengan kebutuhan khusus
Homeschooling sering menjadi pilihan bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus karena memungkinkan metode pembelajaran yang lebih personal dan fleksibel. Beberapa contoh kebutuhan khusus yang dapat didukung oleh homeschooling:

  1. Anak dengan disabilitas fisik atau sensorik (tunanetra, tunarungu).
  2. Anak dengan gangguan perkembangan (autisme, ADHD, atau kesulitan belajar seperti disleksia, disgrafia, maupun diskalkuliah).
  3. Anak dengan masalah kesehatan kronis yang membuatnya sulit bersekolah di sekolah formal

Anak yang memiliki Bakat atau Minat Khusus
Anak-anak yang memiliki minat dan bakat dalam bidang tertentu sering memilih homeschooling agar mereka bisa lebih fokus mengembangkan kemampuannya. Contohnya:

  1. Atlet yang harus menjalani jadwal latihan intensif.
  2. Seniman atau musisi yang membutuhkan fleksibilitas waktu untuk berkarya dan berlatih.
  3. Anak berbakat dalam bidang tertentu yang ingin mendalami bidangnya lebih cepat dibanding kurikulum sekolah formal.

    Anak dengan gaya belajar yang berbeda
    Tidak semua anak cocok dengan sistem pembelajaran formal. Beberapa anak merasa lebih nyaman belajar dengan metode yang lebih fleksibel, seperti:

    1. Anak yang lebih suka belajar melalui pengalaman langsung (misalnya, eksperimen, proyek, atau eksplorasi di alam).
    2. Anak yang lebih cepat atau lebih lambat dalam memahami pelajaran dibanding teman-teman sebayanya di sekolah formal.

       

      Anak dari keluarga yang memiliki kesibukan atau dengan mobilitas yang tinggi
      Beberapa keluarga memiliki pekerjaan atau gaya hidup yang mengharuskan mereka sering berpindah tempat, sehingga homeschooling menjadi solusi terbaik untuk pendidikan anak. Contohnya:

      1. Keluarga ekspatriat yang sering berpindah ke negara lain.
      2. Keluarga pekerja di bidang diplomatik atau militer yang sering berpindah tugas.
      3. Keluarga yang menjalankan bisnis berbasis perjalanan, seperti travel blogger atau pekerja lepas internasional

       

      Anak yang mengalami masalah sosial di sekolah
      Beberapa anak memilih homeschooling karena mengalami kesulitan di lingkungan sekolah formal, seperti:

      1. Bullying atau perundungan yang membuat anak tidak nyaman bersekolah.
      2. Tekanan akademik yang berlebihan dan menyebabkan stres atau gangguan mental.
      3. Kesulitan beradaptasi dengan lingkungan sekolah yang kurang sesuai dengan kepribadian atau nilai-nilai keluarga.

      Homeschooling dan sekolah formal memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Homeschooling cocok untuk anak yang membutuhkan fleksibilitas dalam belajar dan memiliki kebutuhan khusus, sementara sekolah formal lebih cocok bagi anak yang nyaman dengan sistem pembelajaran terstruktur dan ingin lebih banyak bersosialisasi. Pilihan antara homeschooling dan sekolah formal tergantung pada kondisi keluarga, gaya belajar anak, serta tujuan pendidikan jangka panjang yang ingin dicapai.

       

      Arikel ini disusun oleh:
      Alifiana Wahyuning Putri
      Mahasiswa Program Pengenalan Lingkungan Persekolahan (PLP) Universitas Negeri Surabaya
      dari Jurusan S1 Pendidikan Luar Biasa

      Daftar Pustaka :
      Faizal, F. S. D., & Rahma, H. (2024). Pengaruh homeschooling terhadap proses belajar mengajar. Jurnal Teknologi Pendidikan Dan Pembelajaran| E-ISSN: 3026-66292(2), 597-605.

      Read More

      Strawberry Cheesecake ala Homeschooling Bintang

      Strawberry Cheesecake adalah hidangan penutup yang memadukan kelezatan krim keju yang lembut dengan kesegaran stroberi yang menggoda. Kombinasi rasa manis, asam, dan gurih ini menciptakan sensasi yang tak terlupakan di setiap gigitan.

      Sejarah Singkat

      Cheesecake telah ada sejak zaman Yunani kuno, tetapi versi modern dengan krim keju baru populer pada abad ke-18 di Amerika Serikat. Strawberry Cheesecake sendiri merupakan variasi yang relatif baru, tetapi dengan cepat menjadi favorit banyak orang.

      Manfaat Strawberry Cheesecake

      Selain rasanya yang lezat, Strawberry Cheesecake juga memiliki beberapa manfaat:

      • Stroberi kaya akan vitamin C dan antioksidan.
      • Krim keju mengandung kalsium dan protein.
      • Cheesecake dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres.

      Makanan ini juga bisa menjadi alternatif camilan yang bisa dicoba untuk menemani Moms and Dads berbuka puasa. Kali ini Homeschooling Bintang akan menugaskan anak-anak untuk membuat camilan ini dari rumah masing-masing bersama dengan Moms and Dads. Yuk simak video tutorialnya berikut ini:

      Sebagai persiapan menunggu buka puasa boleh lah Moms and Dads recook resep dari Homeschooling Bintang berikut ini:

      Alat dan bahan:

      1) Alat

      • Teflon
      • Telenan
      • Pisau
      • Chopper
      • Mixer
      • Spatula
      • Sendok
      • Centong sayur
      • Mangkuk
      • Piring
      • Nampan
      • Baskom
      • Plastik es
      • Cup dessert ukuran kecil

      2) Bahan

      • Buah strawberry
      • Whipcream bubuk
      • Biskuit marie regal
      • Selai strawberry
      • Agar-agar merah
      • Cream cheese/cheese spready
      • Sedikit susu kental manis
      • Gula
      • Unsalted butter/butter
      • Air
      • Es batu

      Langkah kerja:
      Layer 1

      1. Siapkan biskuit marie regal, butter dan plastik es/chopper.
      2. Cara manual : masukkan biskuit ke dalam plastik, putar ujung plastik agar biskuit tidak berceceran, lalu hancurkan biskuit sampai sedikit halus. Cara cepat : masukkan biskuit ke dalam chopper, nyalakan chopper dan tunggu sampai biskuit hancur sedikit halus.
      3. Siapkan teflon yang berisi air, panaskan teflon (tidak usah menunggu air mendidih). Masukkan butter secukupnya ke dalam mangkuk. Lelehkan butter diatas air yang dipanaskan. (Perhatikan tutorial video LSC)
      4. Biskuit yang sudah dihancurkan letakkan di wadah, campurkan biskuit dengan lelehan butter.
      5. Setelah tercampur, masukkan 1 sendok makan adonan biskuit ke dalam cup dessert. Jangan lupa ratakan dan tekan-tekan sedikit.
      6. Masukkanlah ke dalam lemari es kurang lebih 20-30 menit.

      Layer 2
      1. Siapkan whipcream bubuk, air mineral 300 ml, es batu, susu kental manis, cream cheese/cheese spready, baskom, spatula/mixer.
      2. Campurkan air dengan es batu, tunggu sampai dingin. Masukkan whipcream bubuk ke dalam baskom, campurkan air es lalu kocok menggunakan spatula/mixer.
      3. Kocok dengan kecepatan tinggi sampai adonan menjadi padat berbentuk krim.
      4. Setelah whipcream jadi, campurkan dengan cream cheese/cheese spready dan aduk rata. Tambahkan susu kental manis sesuai selera.
      5. Bagi menjadi dua bagian whipcream di wadah yang berbeda dan pisahkan.
      6. Gunakan 1 bagian untuk menjadi layer kedua.
      7. Ambil whipcream dengan sendok lalu tuangkan diatas adonan biskuit (layer 1), ratakan kemudian masukkan ke kulkas dengan waktu kurang lebih 20-30 menit.

      Layer 3
      1. Siapkan 1 sachet agar-agar merah dan air. Aduklah dan tambahkan gula (sesuai takaran petunjuk agar-agar) hingga larut.
      2. Kemudian, masaklah dengan menggunakan api kecil dan aduk-aduk agar tidak menggumpal.
      3. Masaklah kurang lebih 5-10 menit hingga mendidih. Jika sudah mendidih, sisihkan ke dalam wadah hingga sedikit dingin.
      4. Ambil adonan yang tadi kita masukkan ke kulkas (yang sudah dilapisi 2 layer), lalu tuangkan agar-agar ke dalam cup.
      5. Masukkanlah cup strawberry cheesecake kembali ke dalam lemari es kurang lebih 15 menit.

      Layer 4
      1. Siapkan 1 bagian whipcream yang tadi disisihkan dan selai strawberry.
      2. Campurkan whipcream dengan selai strawberry, aduk hingga rata.
      3. Adik-adik bebas menuangkan selai kedalam whipcream, sesuai selera masing-masing.
      4. Kemudian siapkan adonan yang ada di cup tadi, tuangkan strawberry cream diatas layer agar-agar yang sudah mengeras. Jangan lupa ratakan.

      Layer 5
      1. Siapkan buah strawberry, telenan, dan pisau.
      2. Buang daun pada buah strawberry, kemudian cuci buah hingga bersih.
      3. Potong strawberry menjadi bentuk kotak-kotak kecil.
      4. Kemudian keluarkan adonan dari kulkas, dan letakkan di meja.
      5. Taburkan potongan buah strawberry diatas layer 4 atau yang paling atas.
      6. Terakhir, masukkanlah ke dalam lemari es kurang lebih 20-30 menit sebelum siap untuk disajikan. 7. Strawberry Cheesecake siap untuk dinikmati 😊

      Read More

      Benang Wol Disulap Jadi Keranjang Mini Menggemaskan

      Benang Wol disulap menjadi keranjang mini pada kegiatan Life Skill Class Homeschooling Bintang kali ini (31/01/2025). Kegiatan ini adalah salah satu topik kerajinan tangan dalam kegiatan Life Skill Class di Homeschooling Bintang. Nah bagaimana langkah-langkahnya yuk simak penjelasan di video berikut ini:

      Dalam kegiatan ini anak-anak sangat antusias, mereka mencoba berkreasi sesuai dengan selera mereka masing-masing, ada yang dibuat dengan sangat detail, ada pula yang dibuat dengan simpel namun unik.

       

       

       

       

       

       

       

      Tertarik untuk mencoba yuk ikuti langkah-langkah berikut ini:

      Alat dan bahan:

      1) Alat

      ➢ Gunting

      ➢ Double tip

      ➢ Lem tembak

      2) Bahan

      ➢ Benang wol

      ➢ Gelas kertas kecil/sedang

      ➢ Kawat

      Langkah kerja:

      Proses pembuatan

      1. Siapkan satu buah gelas kertas kecil/sedang.

      ➢ Hiasan manik

      ➢ Hiasan renda

      2. Gunting dari sisi atas gelas sampai ujung bawah (sisakan kurang lebih 1 cm). Guntinglah sampai seluruh permukaan gelas membentuk pola (lihat tutorial video youtube).

      3. Tempel double tip secara melingkar pada ujung bawah gelas yang sudah disisakan tadi, kemudian lepas bagian kertas pada double tip hingga terlihat bagian perekatnya.

      4. Siapkan benang wol, tempelkan pada gelas yang sudah diberi double tip (tempel sampai bagian perekatnya tidak terlihat). Boleh ditambahkan lem tembak untuk ujung pertama benang.

      5. Selanjutnya, baliklah permukaan gelas dan mekarkanlah semua pola yang sudah tergunting. Mulailah menganyam benang wol pada gelas kertas secara selang-seling hingga semua sisi gelas tertutup benang dan membentuk sebuah keranjang (Perhatikan tutorial video youtube).

      6. Penganyaman benang pada gelas tidak sampai terlalu ujung, karena nanti ujungnya akan kita gunting. Jangan lupa rapikan menggunakan lem tembak.

      7. Siapkan kawat, lilitkan sisa benang wol pada kawat yang sudah dilapisi double tip. Lekukan kawat seperti huruf “n”, lalu tempelkan sisi kanan dan kiri kawat ke bagian dalam keranjang menggunakan lem tembak (lihat tutorial video youtube).

      8. Hias sesuai kreativitas kalian, bisa menggunakan manik-manik, renda, atau hiasan lain.
      9. Keranjang mini benang wol sudah jadi dan siap digunakan

      Read More