Buket Bunga Dari Kancing Baju, Kreasi Anak Homeschooling

Membuat Buket Bunga dari Kancing Baju adalah salah satu kegiatan Life Skill Class yang diselenggarakan oleh Homeschooling Bintang. Tujuannya adalah mengajarkan keterampilan hidup (life skills) kepada anak-anak atau remaja melalui proyek kerajinan tangan, karena hal ini adalah cara yang sangat efektif untuk mengasah kreativitas mereka, serta mengajarkan nilai-nilai seperti ketekunan, perencanaan, dan kerja tim. Salah satu proyek yang menarik dan bermanfaat dalam kelas life skill adalah membuat buket bunga dari kancing. Selain menghasilkan kerajinan yang indah, proyek ini juga mengajarkan banyak keterampilan praktis.

Membuat kerajinan tangan adalah cara yang menyenangkan untuk mengekspresikan kreativitas dan menghasilkan barang-barang unik. Salah satu proyek kerajinan yang menarik adalah membuat buket bunga dari kancing baju. Selain dapat menggunakan bahan-bahan yang mudah ditemukan di rumah, hasilnya pun bisa sangat cantik dan dekoratif. Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat buket bunga dari kancing baju:

 Bahan yang Diperlukan:

– Kancing baju (berbagai ukuran dan warna)

– Renda atau pita untuk hiasan

– Pot kecil atau wadah berbentuk ember

– Kawat bunga atau kawat tipis

– Lem tembak atau lem kuat

– Jarum dan benang

– Daun plastik atau daun kering (opsional)

– Gunting

 Langkah-langkah Membuat Buket Bunga dari Kancing Baju:

  1. Mempersiapkan Wadah Buket

 Siapkan pot kecil atau wadah berbentuk ember yang akan digunakan sebagai tempat bunga. Anda bisa menggunakan pot plastik kecil atau wadah daur ulang yang ada di rumah. Jika ingin menambahkan sentuhan pribadi, Anda bisa menghias pot dengan kain, pita, atau cat untuk memberikan kesan lebih menarik.

  1. Membuat Bunga dari Kancing
  • Ambil beberapa kancing baju dengan berbagai ukuran dan warna yang sesuai dengan tema bunga yang ingin Anda buat. Pilih kancing yang memiliki lubang atau tanpa lubang, tergantung pada desain bunga yang diinginkan.
  • Untuk membuat bunga, pasang kancing pada kawat bunga. Ambil kawat dan masukkan melalui lubang kancing, jika kancing memiliki lubang. Jika tidak, Anda bisa menggunakan lem untuk menempelkan kancing pada kawat.
  • Bentuk kelopak bunga dengan menempelkan beberapa kancing pada kawat dengan pola melingkar atau menyusun kancing secara berlapis-lapis agar terlihat seperti kelopak bunga.
  1. Membuat Batang dan Daun

Ambil kawat bunga yang lebih panjang untuk membuat batang bunga. Jika Anda ingin menambahkan daun, Anda bisa menggunakan daun plastik atau daun kering yang ditempelkan pada batang menggunakan lem. Anda juga bisa membuat daun dari kain atau kertas dengan cara melipatnya dan menjepitnya di sepanjang batang bunga.

  1. Menempelkan Bunga ke Wadah

Setelah selesai membuat bunga dan batang, masukkan ujung kawat bunga ke dalam pot kecil atau wadah ember. Gunakan lem tembak atau lem kuat untuk memastikan kawat tertahan dengan baik di dalam pot. Jika Anda ingin menambahkannya dengan dekorasi lainnya, Anda bisa menutupi bagian atas pot dengan kain atau bahan hiasan lainnya.

  1. Finishing

 Setelah bunga dan batang terpasang dengan rapi, tambahkan pita atau renda di sekitar bagian luar pot untuk memberikan kesan lebih elegan. Anda bisa menggantungkan pot ini sebagai dekorasi di ruangan atau memberikannya sebagai hadiah unik untuk teman atau keluarga.

Tips Tambahan:

– Gunakan kancing dengan berbagai tekstur dan warna untuk menambah variasi pada bunga.

– Untuk lebih variatif, kita bisa menambahkan beberapa bunga dengan ukuran yang berbeda dalam satu wadah.

Membuat buket bunga dari kancing baju adalah cara yang menyenangkan untuk mendaur ulang bahan-bahan lama dan menghasilkan dekorasi yang unik. Dengan sedikit kreativitas, Anda dapat menghasilkan kerajinan yang cantik dan berguna, baik untuk hiasan rumah maupun sebagai hadiah spesial untuk orang tersayang.

 

Artikel ini disusun oleh:
Khanaya Talita
Mahasiswa Program Pengenalan Lingkungan Persekolahan (PLP) Universitas Negeri Surabaya
dari Jurusan S1 Pendidikan Luar Biasa

Read More

Bakti Sosial di Bulan Ramadan Bersama Homeschooling Bintang

Ramadhan merupakan bulan penuh berkah yang menjadi momentum bagi umat Muslim untuk memperbanyak amal ibadah, salah satunya dengan melaksanakan kegiatan bakti sosial (baksos). PKBM Homeschooling Bintang, sebagai lembaga pendidikan yang peduli terhadap sesama, menyelenggarakan kegiatan baksos di bulan Ramadhan untuk memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar yang melibatkan langsung siswa-siswanya. Kegiatan ini diadakan sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat sekitar, sekaligus untuk menumbuhkan rasa empati dan solidaritas pada generasi muda. Kegiatan baksos yang dilaksanakan oleh PKBM Homeschooling Bintang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran sosial siswa-siswa dalam membantu mereka yang kurang beruntung. Selain itu, kegiatan ini juga mengajarkan nilai-nilai berbagi, keikhlasan, dan pentingnya gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan melibatkan siswa dalam kegiatan ini, PKBM Homeschooling Bintang berharap dapat menanamkan semangat kepedulian yang akan terus tumbuh dalam diri mereka, tidak hanya di bulan Ramadhan tetapi sepanjang tahun.

Dalam penyebaran titik lokasi Baksos Tahun ini  meliputi Daerah Sidosermo, margorejo,Prapen, Ngagel, Semolowaru, Bratang, BarataJaya, Tenggilis Dan Kendangsari. Tidak hanya siswa saja yang berpartisipasi namun ada kakak-kakak staff,  Tutor, dan kakak PLP.

Kegiatan baksos yang dilaksanakan di bulan Ramadhan ini memberikan banyak manfaat, baik bagi penerima bantuan maupun bagi para siswa dan pengajar yang terlibat dalam kegiatan tersebut manfaatnya di antara lain Meningkatkan Kepedulian Sosial bagi Para siswa dan pengajar belajar untuk lebih peduli terhadap sesama, memahami pentingnya berbagi, dan mengembangkan rasa empati terhadap mereka yang membutuhkan. Mempererat Tali Silaturahmi Melalui kegiatan ini, hubungan antara PKBM Homeschooling Bintang dengan masyarakat sekitar semakin erat. Silaturahmi yang terjalin ini menjadi sarana yang baik untuk saling mendukung dan bekerja sama dalam membangun lingkungan yang lebih baik. Mengajarkan Nilai-Nilai Kebaikan dalam Kegiatan ini juga menjadi sarana untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan, kebersamaan, dan kepedulian sosial kepada generasi muda. Dengan begitu, mereka tumbuh menjadi individu yang lebih peduli terhadap orang lain dan lingkungan sekitar.

 

Artikel ini disusun oleh:
Malla Rusdianah
Mahasiswa Program Pengenalan Lingkungan Persekolahan (PLP) Universitas Negeri Surabaya
dari Jurusan S1 Pendidikan Luar Sekolah

Read More

Belajar dari Finlandia Rahasia Keberhasilan Sistem Pendidikan Terbaik di Dunia

Finlandia dikenal memiliki sistem pendidikan yang unggul dan menjadi acuan bagi banyak negara. Salah satu kunci keberhasilannya adalah karena pendidikan di Finlandia tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga pada pengembangan anak secara menyeluruh. Pemerintah Finlandia telah berinvestasi besar-besaran dalam pendidikan selama beberapa dekade, sehingga pendidikan telah menjadi fondasi penting bagi kesejahteraan masyarakat. Salah satu faktor penting yang menyebabkan kesuksesan sistem pendidikan Finlandia adalah kepercayaan yang diberikan kepada guru-gurunya. Mereka diberikan kebebasan untuk mengembangkan kurikulum dan metode pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Hal ini memungkinkan guru-guru untuk menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam mengajar, sehingga siswa dapat belajar dengan lebih efektif.

Selain itu, sistem pendidikan di sana juga menekankan pentingnya pengembangan keterampilan hidup, seperti keterampilan sosial, emosional, dan keterampilan berpikir kritis. Hal ini memungkinkan siswa untuk menjadi lebih siap menghadapi tantangan hidup di masa depan. Di Finlandia, pendidikan bukan hanya tentang menghafal materi, tetapi tentang mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan keterampilan hidup. Guru-guru di Finlandia berperan sebagai mentor dan fasilitator yang membantu siswa mengembangkan potensi mereka. Metode pembelajaran di Finlandia juga unik, seperti Phenomenon-based learning yang berfokus pada pengalaman dan penemuan siswa. Dengan demikian, siswa di Finlandia siap menghadapi tantangan hidup di masa depan dan menjadi warga negara yang aktif dan produktif.

Selain itu, apa yang membuat guru-guru di Finlandia begitu efektif dalam mengajar?

Guru-guru di Finlandia memiliki otonomi yang tinggi dalam mengembangkan kurikulum dan metode pengajaran. Mereka juga memiliki kesempatan untuk terus mengembangkan kemampuan dan pengetahuan mereka melalui pelatihan dan pendidikan lanjutan. Dengan demikian, guru-guru di Finlandia dapat menjadi mentor dan fasilitator yang efektif dalam membantu siswa mengembangkan potensi mereka.

Bagaimana sistem pendidikan Finlandia dapat memastikan kualitas pendidikan yang sama bagi semua siswa?

Sistem pendidikan Finlandia tidak memiliki tes atau ujian yang diwajibkan, kecuali satu ujian pada akhir tahun terakhir siswa di sekolah menengah atas. Selain itu, tidak ada juga pemeringkatan. Hal ini memungkinkan siswa berkembang secara maksimal tanpa perbandingan atau persaingan antar siswa, sekolah atau daerah. Sehingga, anak-anak Finlandia memiliki kesempatan yang baik untuk mendapatkan pendidikan dengan kualitas yang sama, tidak peduli apakah mereka tinggal di pedesaan atau di kota.

Lalu bagaimana sistem pendidikan Finlandia dapat menjamin kesetaraan dan inklusi bagi semua siswa?

Sistem pendidikan Finlandia memiliki komitmen yang kuat untuk menjamin kesetaraan dan inklusi bagi semua siswa, tanpa memandang latar belakang sosial dan ekonomi. Hal ini dicapai melalui berbagai cara, seperti menyediakan pendidikan gratis bagi semua siswa, menyediakan dukungan tambahan bagi siswa yang memerlukan, dan mempromosikan budaya inklusi dan toleransi di sekolah-sekolah.

Dengan demikian, sistem pendidikan Finlandia telah membuktikan dirinya sebagai salah satu yang terbaik di dunia. Dengan fokus pada pengembangan kemampuan berpikir kritis, keterampilan hidup, dan kesetaraan, Finlandia telah menciptakan generasi muda yang siap menghadapi tantangan masa depan. Semoga pengalaman Finlandia dapat menjadi inspirasi bagi negara-negara lain untuk mengembangkan sistem pendidikan yang berkualitas dan efektif.

 

Artikel ini ditulis oleh:
Zahra Ike Fidyayani
Mahasiswa Program Pengenalan Lingkungan Persekolahan (PLP) Universitas Negeri Surabaya
dari Jurusan S1 Pendidikan Luar Sekolah

References

Absawati, H. (2020). Telaah Sistem Pendidikan Finlandia : Penerapan Sistem Pendidikan Terbaik Dunia Jenjang Sekolah Dasar. Jurnal Elementary : Kajian Teori Dan Hasil Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar, 3(2), 64–70. Http://Journal.Ummat.Ac.Id/Index.Php/Elementary/Article/View/2136

Anggoro, S. (2017). Keberhasilan Pendidikan Finlandia.

Read More

Mengenal Lebih Dekat Tentang Homeschooling

Homeschooling adalah sistem pendidikan non formal yang dimana anak-anak belajar di rumah atau di luar lingkungan sekolah formal dengan bimbingan orang tua, tutor, atau komunikasi pendidikan alternatif. Dalam hal ini memberikan kebebasan dalam menentukan jadwal, metode pembelajaran yang paling sesuai dengan kebutuhan sang anak, kurikulum yang disesuaikan serta fleksibel dalam belajar. Secara umum, homeschooling berfokus pada pembelajaran yang lebih personal, fleksibel, dan dapat disesuaikan dengan minat serta potensi sang anak, yang dimana berbeda dengan sistem sekolah formal yang memiliki standar dan jadwal yang sudah ditetapkan.

Di Indonesia sendiri, homeschooling merupakan sistem pendidikan yang telah diakui secara legal di banyak negara termasuk di Indonesia dengan berbagai bentuk dan pendekatan. Hal ini juga tertuang pada peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 129 Tahun 2014. Dalam aturan tersebut disebutkan bahwa homeschooling adalah proses layanan pendidikan secara sadar dan terencana yang dilakukan oleh orangtua atau keluarga, baik itu di rumah atau pun di tempat lainnya dengan suasana yang kondusif.  

Homeschooling dapat diikuti oleh siapa saja, asalkan memenuhi beberapa syarat dan kondisi yang mendukung metode pendidikan ini. Berikut adalah kelompok individu yang sering memilih homeschooling sebagai alternatif pendidikan:Anak dengan kebutuhan khusus : anak dengan hambatana khusus akan kesulitan ketika mengikuti proses belajar mengajar di sekolah formal, memiliki

Anak dengan kebutuhan khusus
Homeschooling sering menjadi pilihan bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus karena memungkinkan metode pembelajaran yang lebih personal dan fleksibel. Beberapa contoh kebutuhan khusus yang dapat didukung oleh homeschooling:

  1. Anak dengan disabilitas fisik atau sensorik (tunanetra, tunarungu).
  2. Anak dengan gangguan perkembangan (autisme, ADHD, atau kesulitan belajar seperti disleksia, disgrafia, maupun diskalkuliah).
  3. Anak dengan masalah kesehatan kronis yang membuatnya sulit bersekolah di sekolah formal

Anak yang memiliki Bakat atau Minat Khusus
Anak-anak yang memiliki minat dan bakat dalam bidang tertentu sering memilih homeschooling agar mereka bisa lebih fokus mengembangkan kemampuannya. Contohnya:

  1. Atlet yang harus menjalani jadwal latihan intensif.
  2. Seniman atau musisi yang membutuhkan fleksibilitas waktu untuk berkarya dan berlatih.
  3. Anak berbakat dalam bidang tertentu yang ingin mendalami bidangnya lebih cepat dibanding kurikulum sekolah formal.

    Anak dengan gaya belajar yang berbeda
    Tidak semua anak cocok dengan sistem pembelajaran formal. Beberapa anak merasa lebih nyaman belajar dengan metode yang lebih fleksibel, seperti:

    1. Anak yang lebih suka belajar melalui pengalaman langsung (misalnya, eksperimen, proyek, atau eksplorasi di alam).
    2. Anak yang lebih cepat atau lebih lambat dalam memahami pelajaran dibanding teman-teman sebayanya di sekolah formal.

       

      Anak dari keluarga yang memiliki kesibukan atau dengan mobilitas yang tinggi
      Beberapa keluarga memiliki pekerjaan atau gaya hidup yang mengharuskan mereka sering berpindah tempat, sehingga homeschooling menjadi solusi terbaik untuk pendidikan anak. Contohnya:

      1. Keluarga ekspatriat yang sering berpindah ke negara lain.
      2. Keluarga pekerja di bidang diplomatik atau militer yang sering berpindah tugas.
      3. Keluarga yang menjalankan bisnis berbasis perjalanan, seperti travel blogger atau pekerja lepas internasional

       

      Anak yang mengalami masalah sosial di sekolah
      Beberapa anak memilih homeschooling karena mengalami kesulitan di lingkungan sekolah formal, seperti:

      1. Bullying atau perundungan yang membuat anak tidak nyaman bersekolah.
      2. Tekanan akademik yang berlebihan dan menyebabkan stres atau gangguan mental.
      3. Kesulitan beradaptasi dengan lingkungan sekolah yang kurang sesuai dengan kepribadian atau nilai-nilai keluarga.

      Homeschooling dan sekolah formal memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Homeschooling cocok untuk anak yang membutuhkan fleksibilitas dalam belajar dan memiliki kebutuhan khusus, sementara sekolah formal lebih cocok bagi anak yang nyaman dengan sistem pembelajaran terstruktur dan ingin lebih banyak bersosialisasi. Pilihan antara homeschooling dan sekolah formal tergantung pada kondisi keluarga, gaya belajar anak, serta tujuan pendidikan jangka panjang yang ingin dicapai.

       

      Arikel ini disusun oleh:
      Alifiana Wahyuning Putri
      Mahasiswa Program Pengenalan Lingkungan Persekolahan (PLP) Universitas Negeri Surabaya
      dari Jurusan S1 Pendidikan Luar Biasa

      Daftar Pustaka :
      Faizal, F. S. D., & Rahma, H. (2024). Pengaruh homeschooling terhadap proses belajar mengajar. Jurnal Teknologi Pendidikan Dan Pembelajaran| E-ISSN: 3026-66292(2), 597-605.

      Read More

      Mengenal Perbedaan Pendidikan Formal, Informal, dan Nonformal: Membuka Cakrawala Pembelajaran Sepanjang Hayat

      Pendidikan merupakan sebuah perjalanan tanpa akhir dalam hidup, hadir dalam beragam bentuk dan jalur. Seringkali kita terpaku pada satu jenis pendidikan, yakni pendidikan formal yang terstruktur dan berjenjang. Namun, perlu diketahui bahwa pembelajaran sesungguhnya melampaui batas ruang kelas dan kurikulum terstandar. Tanpa kita sadari, proses belajar terus berlangsung melalui interaksi sehari-hari dan berbagai kegiatan di luar sistem sekolah. Inilah esensi dari pendidikan informal dan nonformal, dua pilar yang melengkapi pendidikan formal dalam membentuk individu yang utuh dan berpengetahuan luas. Ketiga jenis pendidikan ini tentunya memiliki perbedaan karakteristik. Artikel ini bertujuan untuk mengupas tuntas perbedaan mendasar antara ketiganya, membuka cakrawala kita terhadap berbagai jalur pembelajaran yang tersedia, dan menggarisbawahi pentingnya setiap jenis pendidikan dalam pengembangan diri.

      Pendidikan Formal : Tersruktur dan Berjenjang


      (Source : detik.com/bali/berita)

      Pendidikan formal adalah jenis pendidikan yang terstruktur, terorganisir, dan memiliki kurikulum yang jelas. Pendidikan formal mengikuti kurikulum yang telah ditetapkan dan terstandar, yang mencakup mata pelajaran atau bidang studi yang harus dipelajari. Biasanya diselenggarakan oleh lembaga-lembaga pendidikan resmi seperti sekolah dan perguruan tinggi. Tujuan utama pendidikan formal adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan yang terstruktur serta mempersiapkan peserta didik untuk jenjang pendidikan berikutnya atau memasuki dunia kerja. Proses pembelajaran dalam pendidikan formal umumnya melibatkan pengajar professional, evaluasi yang terstruktur, dan diakhiri dengan pemberian sertifikat atau ijazah yang diakui secara resmi. Ciri khas pendidikan formal adalah adanya jenjang pendidikan yang sistematis, mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi.

      Pendidikan Informal : Pembelajaran melalui kehidupan sehari-hari


      (Source : Liputan6.com)

      Berbeda dengan pendidikan formal, pendidikan informal merupakan proses pembelajaran yang terjadi di luar struktur formal. Pendidikan ini berlangsung secara alami dalam kehidupan sehari-hari, melalui interaksi dengan keluarga, teman, lingkungan, dan pengalaman hidup. Pembelajaran informal bersifat spontan, tidak terencana, dan tidak memiliki kurikulum yang baku. Contohnya adalah belajar berbicara dari orang tua, mempelajari keterampilan sosial melalui interaksi dengan teman sebaya, atau memperoleh pengetahuan melalui pengalaman bekerja. Pendidikan informal memainkan peran krusial dalam pembentukan karakter, nilai-nilai, dan keterampilan praktis yang seringkali tidak didapatkan dalam pendidikan formal.

      Pendidikan Nonformal : Fleksibilitas dan Fokus pada Keterampilan


      (Source : homeschoolingbintang.sch.id)

      Pendidikan Nonformal berada di antara pendidikan formal dan informal. Pendidikan ini terorganisir, namun lebih fleksibel dan tidak selalu mengikuti struktur jenjang pendidikan formal. Pendidikan nonformal seringkali berfokus pada pengembangan keterampilan praktis, pengetahuan spesifik, atau minat tertentu. Contohnya adalah homeschooling, kursus bahasa, pelatihan keterampilan computer, sanggar seni, atau program-program pelatihan kerja. Pendidikan nonformal memiliki peran penting dalam memberikan kesempatan belajar  bagi mereka yang tidak dapat mengakses pendidikan formal atau membutuhkan keterampilan tambahan untuk meningkatkan kualitas hidup atau karir. Pendidikan formal ini juga disebut sebagai pendidikan sepanjang hayat yang dapat dilakukan oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Artinya pendidikan nonformal tidak memandang usia, tempat, dan waktu. Pendidikan nonformal dapat berlangsung diberbagai tempat bisa secara luring maupun daring dengan waktu yang lebih fleksibel, memungkinkan peserta untuk belajar sesuai dengan ketersediaan.

      Meskipun berbeda dalam struktur dan metode, ketiga jenis pendidikan ini saling melengkapi dan berkontribusi pada proses pembelajaran sepanjang hayat. Pendidikan formal memberikan fondasi pengetahuan yang kuat, pendidikan informal membentuk karakter dan keterampilan sosial, sementara pendidikan nonformal memberikan keterampilan praktis dan pengetahuan spesifik yang relevan dengan kebutuhan individu.

      Artikel ini disusun oleh:
      Trya Adinda Hastanti
      Mahasiswa Program Pengenalan Lingkungan Persekolahan (PLP) Universitas Negeri Surabaya
      dari Jurusan S1 Pendidikan Luar Sekolah

      Reference :

      Syaadah, R., Ary, M. H., Silitonga, N., & Rangkuty, S. F. (2022). Pendidikan Formal, Pendidikan Non Formal, dan Pendidikan Informal. Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Kepada Masyarakat , 125-131.

      https://www.kompas.com/edu/read/2022/09/02/144900171/apa-itu-pendidikan-formal-non-formal-dan-informal-ini-bedanya?page=all, di akses pada 20 Maret 2025

      Read More

      Jacinda Julia Izzati Sulistijono: A Young Singer’s Journey

      Podcast SERBU Eps. 7

      Hi Guys! Kembali lagi di podcast SERBU dengan tema Podcast of Champion. Episode kali ini, kita kedatangan seorang murid dari Homeschooling Bintang yang memiliki banyak prestasi, yaa.. dia bernama Jacinda Julia atau bisa juga dipanggil Cinda. Cinda adalah salah satu murid berprestasi yang sedang duduk di kelas 12 SMA. Selama bersekolah di Homeschooling Bintang, ia banyak mendapatkan prestasi yang mengharumkan nama sekolah. Prestasi tersebut yaitu menjadi juara ketika mengikuti ajang perlombaan atau olimpiade. Bidang perlombaan yang sering diikuti oleh Cinda dari segi non akademik, kira-kira bidang apa yaa??. Kegiatan yang dilakukan Cinda ini mengharuskan dia tampil di depan depan orang banyak. Dia akan mengeluarkan suara yang membuat orang-orang hanyut didalamnya dengan lantunan nada yang merdu dan memukau. Sudah bisa nebak kegiatan bidang apa yang digeluti Cinda?? Yupp! Entertain. Cinda menjadi salah satu murid homeschooling bintang yang memiliki keahlian di bidang tarik suara (menyanyi). Sedari kecil dia sudah mengikuti ajang nyanyi. Wahh kok bisa? Ini dikarenakan Cinda hobi menyanyi, ketika dirumah dia sering melihat bapaknya menyanyi. Kemampuan menyanyi yang dirasa bagus oleh orang tuanya, membuat cinda mendapat persetujuan dan dukungan untuk berkecimpung di dunia tarik suara. Di Event sekolah, Cinda selalu menjadi bintang utama. Dia telah tergabung dalam grup paduan suara oleh kelompok padus Jawa Timur. Dia juga banyak memenangkan perlombaan menyanyi. Cinda memanfaatkan skill yang dia punya dengan menjadikan itu sebagai pekerjaan buatnya. Dia sering mendapat calling-an berbagai Event Organizer untuk menjadi penyanyi di acara tersebut. Ngga cuma itu guys.. ternyata Cinda kerap di undang oleh pejabat-pejabat lohh WAHHH.. Pasti penasaran kan gimana ceritanya??? saksikan selengkapnya hanya di podcast SERBU


      #homeschoolingbintang #podcastSERBU #PodcastofChampion #homeschooling #penyanyi #edukasi

      Read More

      Febrian Lingga Hamonangan Lumban Toruan, Model Muda, Boleh Juga!

      Hi Guys! Kembali lagi di podcast SERBU dengan tema Podcast of Champion.

      Episode kali ini, kita kedatangan seorang murid dari Homeschooling Bintang yang memiliki banyak prestasi, yaa.. dia bernama Febrian Lingga Hamonangan Lumban T. atau bisa juga dipanggil Brian. Brian adalah salah satu murid berprestasi yang masih duduk di kelas 11 SMA. Selama bersekolah di Homeschooling Bintang, ia banyak mendapatkan prestasi yang mengharumkan nama sekolah. Prestasi tersebut yaitu menjadi juara ketika mengikuti ajang perlombaan atau olimpiade. Bidang perlombaan yang sering diikuti oleh Brian dari segi non akademik, kira-kira bidang apa yaa??

      Kegiatan yang dilakukan Brian ini mengharuskan dia tampil di depan layar. Dia akan berpose sesuai arahan dan mengenakan barang-barang dengan berbagai macam brand. Brian juga memamerkan produk brand dengan catwalk di depan banyak orang. Sudah bisa nebak kegiatan bidang apa yang digeluti Brian?? Yupp! Fashion dan Entertain. Brian menjadi salah satu murid homeschooling bintang yang memiliki keahlian di bidang fashion dan entertain. Dia sering mengikuti perlombaan seputar bidang tersebut, contohnya seperti lomba modelling. Perlombaan yang diikuti Brian tentu tidak mudah, dia harus giat berlatih agar skill-nya dan pengalamannya bisa bertambah.

      Brian menekuni bidang fashion sejak dia kecil, karena arahan orang tuanya. Mereka menganggap bahwa Brian mampu dan bakatnya memang di bidang tersebut. Brian memanfaatkan skill yang dia punya dengan menjadikan itu sebagai pekerjaan buatnya. Dia sering di calling berbagai brand untuk menjadi model photoshoot produknya. Karena terlalu banyak brand, sampai dia lupa uda jadi model foto brand apa aja wkwk.. Ngga cuma itu guys.. ternyata Brian juga jago akting! Dan dia kerap ikut syuting untuk film-film pendek WAHHH.. Pasti penasaran kan gimana ceritanya??? saksikan selengkapnya hanya di podcast SERBU

      Read More

      El Ghatrif Abiyazka Muhammad: SI KECIL JUARA DUNIA

      Hi Guys! Kembali lagi di podcast SERBU dengan tema Podcast of Champion.

      Episode kali ini, kita kedatangan seorang murid dari Homeschooling Bintang yang memiliki banyak prestasi, yaa.. dia bernama El Ghatrif Abiyazka Muhammad atau bisa juga dipanggil Elbi. Elbi adalah salah satu murid berprestasi yang masih duduk di kelas 4 SD. Selama bersekolah di Homeschooling Bintang, ia banyak mendapatkan prestasi yang mengharumkan nama sekolah. Prestasi tersebut yaitu menjadi juara ketika mengikuti ajang perlombaan atau olimpiade. Bidang perlombaan yang sering diikuti oleh Elbi dari segi non akademik, yaitu olahraga taekwondo. Elbi ikut salah satu club taekwondo yang ada di Surabaya, namanya JAGUAR. Nah, disitu elbi berlatih taekwondo dengan sungguh-sungguh sehingga bisa memenangkan kejuaraan. Hampir semua perlombaan yang diikuti berhasil mendapat medali emas.

      Perlombaan yang diikuti Elbi tentu tidak mudah, ia harus giat berlatih agar skill-nya bisa bertambah dan siap untuk ajang perlombaan. Karena ternyata, tidak semua yang ada dalam club bisa ikut lomba. Hanya mereka yang mampu dan memang sudah dirasa siap dari segi skill, itulah yang akan disetujui untuk bertanding. Elbi memilih kegiatan non akademik tersebut karena club taekwondo mudah ditemui disekitar lingkungan Elbi tinggal. Ia memasuki club tersebut atas keinginan sendiri. Katanya.. ikut taekwondo itu bisa melindungi diri kita dari bahaya diluar yang mengancam keselamatan.

      Orang tua Elbi sangat mendukung ketika Elbi ingin mengikuti kegiatan tersebut. Support dari orang tua serta usaha Elbi yang tidak malas untuk berlatih membuat ia semangat untuk mendapatkan juara pada pertandingan taekwondo. Di tingkat nasional Elbi sudah meraih medali emas pada Kejuaraan Koni, Piala Walikota Surabaya, Kejuaraan Provinsi Antar Pelajar, Kejuaraan Provinsi Jatim Reborn, Kejuaraan Nasional Jatim Reborn. Ngga cuma itu guys.. ternyata Elbi juga beberapa kali berhasil menjadi juara ajang taekwondo di tingkat internasional!!! WAHHH.. Pasti penasaran kan gimana ceritanya??? saksikan selengkapnya hanya di podcast SERBU #homeschoolingbintang #podcastSERBU #PodcastofChampion

      Read More

      Putri Syahida Fathimatuzzahra Kelas 11 Homeschooling Bintang Peraih Juara Harapan 1 Lomba Video Pendek Suara Generasi Z untuk Palestina

      Minggu, 8 Desember 2024

      Selamat dan Sukses kepada Putri Syahida Fathimatuzzahra Kelas 11 Homeschooling Bintang Peraih Juara Harapan 1 Lomba Video Pendek Suara Generasi Z untuk Palestina yang diadakan oleh Sahabat Palestina Malang Raya (SAPA MALANG) dalam rangka milad (ulang tahun) Sahabat Palestina Malang yang ke-5.

      Lomba video pendek tersebut bertujuan untuk menyuarakan isu-isu Palestina yang merupakan bentuk kepedulian anak-anak muda.

       

       

       

      Read More

      Keisya Cliene, Tan: 1st Place Speech Grade 10-12 English Academy Championship by Ruang Guru

      Sabtu, 7 Desember 2024

      Selamat dan Sukses untuk Keisya Cleine, Tan Kelas 12 Homeschooling Bintang Surabaya yang telah berhasil mendapatkan Juara ke-1 dalam kegiatan English Academy Championship by Ruang Guru yang diadakan di Ground Floor Hall Mall Taman Anggrek Jakarta Jl. Letjen S. Parman St No.Kav 21, RT.12/RW.1, Tanjung Duren Selatan, Grogol petamburan, Jakarta Barat, Jakarta 11470. 

      Keisya berhasil unggul dari finalis lainnya yakni Gabriella dari SMA Santo Aloysius Bandung yang menduduki juara 2, Andrew N. dari SMAS BPK Penabur Bogor yang menduduki juara 3, dan Charlene N. dari SMA Wardaya Jakarta Barat yang mendapat predikat “Honorable Mention”.

      Read More