Peringatan Hari Perempuan Internasional 2025
Setiap tahun, pada tanggal 8 Maret, dunia memperingati Hari Perempuan Internasional (International Women’s Day atau IWD). Peringatan ini merupakan momen penting untuk merayakan pencapaian perempuan di berbagai bidang, sekaligus menyerukan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
Pada tahun 2025, tema yang diangkat adalah “Perempuan dan Teknologi”. Tema ini menyoroti peran penting perempuan dalam dunia teknologi yang terus berkembang, serta tantangan yang dihadapi dalam mencapai kesetaraan digital.
Mengapa Perempuan dan Teknologi Menjadi Tema Peringatan Hari Perempuan Internasional 2025?
Teknologi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Dari komunikasi hingga pekerjaan, teknologi memengaruhi hampir setiap aspek kehidupan. Namun, kesenjangan gender dalam bidang teknologi masih sangat besar. Perempuan masih kurang terwakili dalam bidang STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika), serta dalam posisi kepemimpinan di perusahaan teknologi.
Oleh karena itu, Hari Perempuan Internasional 2025 menjadi momentum untuk:
- Mendorong partisipasi perempuan dalam bidang teknologi: Meningkatkan akses perempuan terhadap pendidikan dan pelatihan teknologi, serta menciptakan lingkungan kerja yang inklusif bagi perempuan di industri teknologi.
- Mengatasi kesenjangan digital: Memastikan bahwa perempuan memiliki akses yang sama terhadap teknologi dan internet, serta keterampilan digital yang dibutuhkan untuk berpartisipasi dalam ekonomi digital.
- Merayakan pencapaian perempuan di bidang teknologi: Mengakui kontribusi perempuan dalam inovasi dan pengembangan teknologi, serta memberikan inspirasi bagi generasi perempuan berikutnya.
Sejarah Hari Perempuan Internasional
Hari Perempuan Internasional berakar dari gerakan buruh perempuan pada awal abad ke-20. Pada tanggal 8 Maret 1908, ribuan perempuan di New York City melakukan aksi demonstrasi menuntut hak-hak ekonomi dan politik mereka.
Berikut adalah garis besar sejarah Hari Perempuan Internasional:
- 1909: Partai Sosialis Amerika Serikat menetapkan Hari Perempuan Nasional pertama pada tanggal 28 Februari.
- 1910: Clara Zetkin, seorang aktivis Jerman, mengusulkan Hari Perempuan Internasional pada Konferensi Perempuan Sosialis Internasional di Kopenhagen.
- 1911: Hari Perempuan Internasional pertama dirayakan di Austria, Denmark, Jerman, dan Swiss pada tanggal 19 Maret.
- 1917: Perempuan di Rusia melakukan aksi mogok kerja pada tanggal 8 Maret (23 Februari menurut kalender Julian yang digunakan saat itu), yang memicu Revolusi Februari.
- 1975: Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara resmi mengakui Hari Perempuan Internasional pada tanggal 8 Maret.
- 2025 : PBB menetapkan tema Hari Perempuan Internasional yakni “For ALL women and girls: Rights, Equality, Empowerment”.
Sejak saat itu, Hari Perempuan Internasional terus diperingati setiap tahun pada tanggal 8 Maret, sebagai pengingat akan perjuangan perempuan dalam mencapai kesetaraan dan hak-hak mereka.
Hari Perempuan Internasional 2025 mengajak kita semua untuk berkolaborasi dalam menciptakan dunia yang lebih adil dan inklusif bagi perempuan, terutama di bidang teknologi. Mari kita pastikan bahwa perempuan memiliki peran yang setara dalam membentuk masa depan teknologi.
Peran Pendidikan dalam Mendorong Partisipasi Perempuan di Bidang Teknologi Pada Peringatan Hari Perempuan Internasional 2025
Dunia pendidikan memegang peranan kunci dalam membentuk generasi perempuan yang melek teknologi dan siap berkontribusi dalam inovasi digital. Berikut adalah beberapa aspek penting:
- Pendidikan STEM sejak dini:
- Mendorong minat dan partisipasi perempuan dalam bidang Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM) sejak usia dini.
- Menghilangkan stereotip gender yang menghambat perempuan untuk mengejar karier di bidang STEM.
- Menyediakan akses yang sama terhadap pendidikan dan pelatihan STEM berkualitas bagi perempuan di semua tingkatan.
- Pengembangan keterampilan digital:
- Mengintegrasikan pendidikan keterampilan digital ke dalam kurikulum di semua tingkatan pendidikan.
- Memberikan pelatihan keterampilan digital yang relevan dengan kebutuhan industri teknologi saat ini dan masa depan.
- Memastikan bahwa perempuan memiliki akses yang sama terhadap pelatihan keterampilan digital, terutama di daerah terpencil dan komunitas yang kurang terlayani.
- Penciptaan lingkungan belajar yang inklusif:
- Menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendukung bagi perempuan untuk mengeksplorasi dan mengembangkan minat mereka di bidang teknologi.
- Mendorong partisipasi aktif perempuan dalam kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan teknologi, seperti klub robotika dan pemrograman.
- Menyediakan mentor perempuan yang sukses di bidang teknologi untuk menginspirasi dan membimbing generasi perempuan berikutnya.
- Pemberdayaan melalui literasi digital:
- Memberikan literasi digital yang mendalam kepada seluruh pelajar perempuan, bukan hanya dalam penggunaan, tetapi juga dalam pemahaman akan dampak teknologi.
- Mendorong pelajar perempuan untuk dapat berfikir kritis dalam menyikapi informasi yang didapatkan dari dunia digital.
- Membekali pelajar perempuan dengan pengetahuan mengenai keamanan digital.
Pendidikan sebagai Kunci Kesetaraan Digital
Dengan berinvestasi dalam pendidikan yang berfokus pada teknologi dan inklusivitas gender, kita dapat:
- Menciptakan angkatan kerja perempuan yang terampil dan kompeten di bidang teknologi.
- Mendorong inovasi dan pengembangan teknologi yang lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
- Mengurangi kesenjangan digital dan memastikan bahwa perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam ekonomi digital.
- Membangun generasi perempuan yang berdaya, dan mampu memberikan kontribusi yang besar bagi kemajuan bangsa.
Oleh karena itu, Hari Perempuan Internasional 2025 menjadi panggilan bagi semua pihak, termasuk lembaga pendidikan, pemerintah, dan sektor swasta, untuk bekerja sama dalam menciptakan dunia pendidikan yang memberdayakan perempuan di bidang teknologi.
Homeschooling Bintang Mendukung Perempuan untuk Berkarya di Bidang Teknologi
Di Homeschooling Bintang dari total 30 Staff dan Pengajar, sebanyak 24 orang adalah perempuan. Mereka mendedikasikan hidupnya untuk mengabdi dalam dunia pendidikan demi terciptanya generasi emas bagi para penerus bangsa. Sebagian besar di antaranya adalah para pengajar di mata pelajaran yang berkaitan dengan STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika). Para pengajar perempuan terus berupaya aktif untuk memberikan layanan pendidikan yang terbaik dengan memanfaatkan teknologi yang serba canggih di zaman ini. Mulai dari penggunaan berbagai perangkat teknologi hingga aplikasi pendukung kegiatan belajar mengajar. Pada pengajar perempuan tidak hanya menjadi pengajar namun juga menjadi pendengar, pendamping, dan juga penuntun bagi peserta didik. Tidak hanya mengajarkan mata pelajaran namun juga mencontohkan akhlak yang baik serta terus memberikan semangat agar peserta didik dapat berkembang sesuai dengan kodratnya masing-masing.